chapter 11

1.4K 137 1
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Keringat dingin kembali membasahi tubuh pria manis yang masih bergulat dengan mimpinya, keningnya mengerut pertanda ia mulai berusaha untuk bangun dari mimpi buruk nya.

Saat sebuah tangan menepuk pipi nya pelan sembari memanggil namanya beberapa kali baru ia sadar dengan nafas memburu hebat.

"Biu,kau oke?"

Build memegang dada nya merasakan jantungnya masih berpacu dengan sangat cepat, tatapan nya terlihat tak fokus karena nyawanya belum terkumpul.

Apo mengambil air putih dan segera memberikan nya kepada Build, tatapan mata Apo yang begitu khawatir kepada Build membuat pria manis tersebut segera meminum air nya sampai tandas.

Build memegang lehernya yang masih terasa ngilu atas perbuatan Bible kemarin, tangan nya yang sejak ia bangun bergetar pelan mulai berhenti karena Build berkali-kali menenangkan diri nya bahwa Bible tidak ada di dekatnya.

Setelah kesadaran nya kembali Build meraba tubuhnya yang sudah tidak mengenakan pakaian kemarin,ia menatap kearah Apo dengan ekspresi penuh tanda tanya,tangan nya masih meraba pakaian nya yang sudah tak sama mencoba mencari letak kamera yang terpasang kemarin.

"Kau cari apa?"

"Dimana baju ku yang kemarin?"

Apo yang awalnya mengerutkan keningnya kini mengerti dengan ekspresi yang di tunjukkan Build sejak tadi.

"Aku mengganti nya,tadi malam kau mimpi buruk dan baju mu basah kuyup karena keringat jadi aku mengganti nya. Tenang saja aku tak melakukan apapun selain menggantikan mu pakaian"

Apo tertawa di akhir kalimat mencoba mengajak Build bercanda,namun jika biasanya Build akan melempar nya dengan bantal atau memukul kepalanya, sekarang yang ia lihat malah tatapan Build kosong seperti memikirkan banyak hal, terlebih dengan diam nya Build yang tidak seperti biasanya.

"Ada apa?"

Build mengerjapkan matanya beberapa kali karena kembali tersadar dari pikirannya,ia menggeleng kecil.

Build sudah berjanji kepada Bas bahwa dirinya tak boleh mengatakan apapun kepada Apo tentang rencana mereka.

"Kau yakin?"

"Hm,apa kau tidak menemukan apapun di pakaian ku?"

Apo meletakkan tangan di dagu mencoba mengingat sesuatu tentang baju Build tadi malam,lalu ia menggeleng karena memang Apo tak menemukan benda apapun di baju Build.

"Memang nya apa yang kau cari dari tadi"

Build kembali menggelengkan kepalanya berharap Apo berhenti bertanya,ia memilih turun menuju kearah kamar mandi dan meninggalkan Apo sendiri.

"Terserah kau kalau tak ingin memberitahu ku"

Build melepas pakaiannya,ia meneliti tubuhnya di depan cermin, beberapa bercak merah di tulang selangka nya membuat Build mengingat kembali kejadian kemarin, berharap bahwa semua nya hanya mimpi tetapi apalah daya, semua benar-benar terjadi.

Build mengira jika Bible akan membawa nya dan mengurung nya di tempat Bible setelah ia tak sadarkan diri, tetapi nyatanya Bible mengembalikan nya ke rumah dan itu membuat nya bernafas lega.

Ia tak yakin jam berapa Apo pulang ke rumah karena pasti Bible sudah mengembalikan nya lebih dulu sebelum Apo pulang,yang saat ini menjadi pertanyaan di benak Build sedari tadi,di mana kamera yang sengaja Bas tempel pada pakaian nya, seharusnya kamera berbentuk kancing tersebut tidak terlihat karena Bas menyembunyikan nya dengan hati-hati,lalu apakah kamera tersebut jatuh atau Bible yang mengambilnya?

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang