chapter 21

880 87 1
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Bas duduk menghadap ke arah pintu jeruji besi, menunggu seseorang yang berasal dari cafe untuk memberikan nya makanan, bukan karena dia kelaparan tetapi semenjak di mana seseorang menulis not pada makanan nya seterusnya not itu selalu ada pada makanan nya.

Bukan hanya itu saja, seseorang misterius yang Bas tak tau siapa pelakunya meletakkan beberapa barang bukti yang disimpan di dalam kotak makanan nya, Bas selalu diam-diam menyimpan bukti dan not itu menunggu pengacara yang Nodt katakan akan menemui nya sebelum persidangan.

Lamunan Bas buyar saat ia mendengar suara langkah kaki mendekat,Bas segera berdiri dari tempatnya saat seseorang datang,ia sedikit kecewa ternyata bukan pria manis dari cafe yang datang tetapi pria lain dengan setelah jas yang terlihat mahal.

Ditemani seorang petugas yang datang membuka pintu jeruji dan pria itu masuk menghampiri Bas.

"Aku pengacara mu"

Bas menatap penampilan pria dewasa di hadapan nya, pria itu cukup menawan dengan tangan nya yang menegang tas jinjing.

Baru Bas ber'oh' mengerti setelah pria itu memperkenalkan diri nya dan mempersilahkan pria tersebut untuk duduk.

Pria dewasa itu membuka tasnya dan mengeluarkan berkas-berkas yang Bas tidak tau apa isinya.

"Namamu Bas Asavapatr Ponpiboon,benar?"

"Krab"

Bas menatap pria di hadapannya dalam diam,pria dewasa itu memiliki wajah tegas dan sifat nya yang dingin, Bas tidak tau apakah mereka bisa bekerja sama dengan baik atau tidak.

"Nama ku Peter Knight, tugas mu hanya cukup percaya pada ku"

Bas sekali lagi melihat kearah Peter yang sepertinya mulai serius, Bas membuang nafas panjang setelah ia berperang dengan batin nya untuk mempercayai pria di hadapannya,selain Peter memang nya siapa lagi yang bisa menyelamatkan nya dari dalam jeruji besi ini.

Bas berdiri dari tempat nya,ia mengambil sebuah plastik berwarna hitam di bawah bantal nya, Bas sekali lagi memantap kan niat nya untuk mempercayai Peter.

Peter mengerutkan keningnya melihat Bas menyodorkan sebuah plastik hitam ke arah nya, segera Peter mengambilnya dan membuka isi di dalam plastik itu, sebuah kamera berbentuk kancing dan memori kamera milik Bas saat melakukan tugas nya bersama Build.

"Aku tidak yakin apakah benda-benda itu masih berfungsi atau tidak,mohon di periksa"

Peter membungkus kembali benda-benda itu dan ia masukkan ke dalam kantong celana,ia menatap kearah Bas dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Dari mana kau mendapatkan benda-benda ini?"

Bas kembali memberikan bungkusan plastik yang isi nya berisi banyak sekali not, Peter membaca satu persatu tulisan di atas not itu,hanya tulisan sebuah dukungan untuk Bas.
Namun satu not berwarna biru menarik perhatian Peter, tertulis sebuah lokasi yang sepertinya sering Peter lewati.

"Seseorang dari cafe selalu datang dan memberikan makanan yang berisi not dan barang bukti. Aku pikir yang memberikan nya adalah Biu"

Peter menegakkan badannya dan menatap kearah Bas dengan tatapan serius, ditatap seperti itu rasanya Bas sedikit takut, pasalnya mata tajam seperti elang itu menatap nya seperti hendak membunuhnya.

"Biu? Maksudmu Build jakapan puttha? Dia menghilang setelah kecelakaan itu, banyak orang-orang yang dekat dengan Biu mengatakan jika paman nya membawa Biu"

Bas terkejut mendengar nya,jika bukan Build lalu siapa yang memberikan informasi ini lewat seseorang dari cafe?

Padahal Bas sangat berharap jika Build akan datang sebagai saksi dan membebaskan nya dari tuduhan itu.

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang