Vote nya Jangan lupa
.
.
.Build menatap kosong kearah depan, saat ini seorang suster sedang mengganti kapas dan kain kasa di kepalanya,baru saja mengeluarkan kembali darah karena tadi tak sengaja kepala nya terbentur ujung meja.
"Apa masih terasa sakit Khun?"
Build menggelengkan kepalanya karena memang luka nya tak sesakit tadi.
"Tidak, terimakasih"
kepala nya menoleh ke semua arah tetapi tak menemukan Bas di ruangan itu.
Build mengingat potongan memori masa lalu, hampir ia terjebak dengan permainan Bible jika tadi Bas tak sengaja mengatakan kamera dan superstar.
"Dimana teman ku?"
Suster tersebut menghentikan tangan nya yang sedang memasukkan alat medis kedalam kotak p3k,ia ingat jika kawan nya di bawa keruangan lain oleh dokter.
"Luka nya harus segera di jahit jadi dia di bawa keruangan lain bersama suster"
Build terkejut mendengar penuturan dari suster,ia pikir luka Bas tidak separah itu.Pantas saja saat Bas menyetir tadi darah nya terus merembes keluar sangat banyak.
"Kupikir dengan perawat pria" gumam Build yang ternyata di dengar oleh suster.
"Disini tidak ada perawat pria"
Suster tersebut tersenyum sebelum permisi untuk pergi keluar karena tugas nya sudah selesai.
Build yang keadaan nya jauh lebih baik memilih untuk pergi ke kamar rawat Bas, lagipula dirinya tak diinfus jadi Build tidak harus tinggal di dalam ruangan.
Saat Build membuka pintu ia di kejutkan dengan Job yang juga terkejut melihat nya.
"Biu? Apa yang terjadi padamu? Kenapa dengan kepala mu?"
Job mendekat dengan wajah kentara khawatir, sepertinya Job tadi berniat ingin pulang karena Job sudah pulih tetapi malah berpapasan dengan Build di sini.
"Biu"
Job membalikkan badannya mendengar suara yang tak asing di telinga nya,pria manis dengan kelopak mata ganda tersebut juga ikut terkejut melihat keberadaan Job, Job mengerutkan keningnya melihat Bas yang memakai pakaian rumah sakit dan infus yang terpasang di tangan Bas.
"Apa ini?"
Job kini mendekat kearah Bas,baru ia mengerti apa yang sebenarnya terjadi karena Bas tak hanya sekali ini terbaring dirumah sakit setelah melakukan pekerjaannya sebagai wartawan, tetapi masalah nya kenapa Build ikut terluka di sini?
Kening Job mengerut pertanda amarah mulai di rasakan, Job semakin mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
"Phi-"
Belum sempat Bas menjelaskan, Job sudah lebih dulu menarik tangan Bas membawanya ketempat sepi untuk bicara, Bas yang lengan nya terluka terus mengeluh sakit karena tarikan Job yang tidak bisa di bilang pelan. Apalagi dengan keadaan tangan kirinya yang diinfus membuat pergerakan Bas menjadi terbatas.
"Bas!"
Build ingin menyusul tetapi Nodt menghadang langkah Build.
"Bisa kita bicara?"
Build mengikuti Nodt kembali masuk kedalam kamar rawat, mereka duduk saling berhadapan.
"Ada apa?"
Nodt menatap kearah Build dalam diam, Bas pernah menceritakan tentang Build kepada nya.
"Apa Bas memaksa mu ikut?"
Baru Build mengerti kenapa Job membawa Bas pergi, pria jangkung itu pasti mengira Bas yang memaksanya untuk ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Layar [END]
Mystery / Thriller"Teruslah berpura-pura menutup matamu,biu. Karena walaupun kau mati sekalipun aku akan tetap datang menemui mu" Superstar yang memiliki banyak topeng di depan kamera, terobsesi dengan seorang pria berwajah manis yang pernah ia rusak di masa lalu un...