chap 7

501 36 10
                                    

A/N
I'm sorryyyy, typo nya kebangetan njir......! Pas chap sebelumnya itu lho. Malu banget sori yaa. Makasih yang udah suport akuuu happy Reading:)

"Cacingan lo! " bentak jihoon lagi. Hyunsuk menatap jihoon dgn tatapan takut, ia memiliki trauma atas suara bentakkan. Dia memiliki trauma itu sejak lama.

"Ji, gak gitu!! " junkyu menarik lengan jihoon menjauh dari hyunsuk. Jihoon menatap junkyu kesal.

"Mampus lah lo bang" ucap junghwan sedikit berbisik, jihoon memasang wajah penasaran, maksudnya apa?

"Hah? Maksud lo? " jihoon bertanya sedikit berbisik pada junghwan.

"Bang hyunsuk gak kuat kalo dibentak kayak gitu" ucap junghwan.

"Gini aja deh... Ayo ke kedai sekarang biar agak lega amarah lo bang" junghwan langsung mengusap pundak jihoon.

"Aduh, junghwan ini kalo dah kayak gini pasti bukan mau ngeredain masalah, tapi malah mau makan gelato nya aja" ucap jihoon julid. Junghwan langsung berbisik sesuatu pada semuanya minus hoonsuk.

Jihoon dan hyunsuk heran, apa yang kira kira mereka bisikan.

Setelah di bisik bisik selesai, mereka langsung tersenyum seram, kayaknya ada yang gak beres.

"Oke! Ayo ke kedai, gue yang traktir! " seru jaehyuk. Hyunsuk tersenyum senang karena akhirnya jaehyuk mau nraktir juga.

Akhirnya mereka pun jalan ke kedai nya, sesampainya mereka langsung duduk.

Mereka sengaja menduduki tempat duduk yang hanya ada enam kursi, jihoon sama hyunsuk kan dari tadi jalannya belakangan, ya jelas ketinggalan lah.

"Weh, gue gimana nih? " tanya jihoon, ia ada firasat buruk tentang itu.

"Yaa, maaf, eh itu ada tempat duduk lagi! Kalian duduk disitu aja! " jeong woo menunjuk meja yang agak jauh dari meja mereka. Dan itu sebagian dari rencana.

Otomatis keduanya menoleh ke arah belakang.

"Anjir itu mah jauh banget mana sepi lagi! " jihoon mengelak, ia tak Terima oleh pendapat jeong woo.

"Dari pada gak dapet? " tanya junkyu, iseng menggoda temannya itu.

"Tapi emang mesti meja pacaran kyk gitu! " seru jihoon lagi, semuanya mengangguk minus hyunsuk.

"Udah udah syuh pergi pergi" usir jaehyuk, keduanya pergi dengan muka sebalnya, tapi hyunsuk keliatannya gak sebel, hyunsuk mukanya masih datar dan keliatan gak mood ngomong.

Mari fokus pada hoonsuk.

Mereka terdiam duduk disitu, hyunsuk yang sedari tadi hanya melihat ke arah jendela, mereka duduk dekat jendela.

Sedangkan jihoon dari tadi memperhatikan hyunsuk. 'Ternyata cantik juga ya dia' batin jihoon. Eakkkkkkk.

"Oi" tegur jihoon, niat nya ingin membuka pembicaraan.

Hyunsuk menoleh malas, posisi tangannya masih menangkup kepalanya.

"Lo takut sama gue? " tanya jihoon, hyunsuk menggeleng.

"Terus kenapa cuek? " tanya jihoon lagi, hyunsuk menggeleng lagi.

"Choi, lo kenapa sih? Yang bener dong, gue gak ngerti bahasa isyarat lo" seru jihoon, hyunsuk hanya diam.

"Sekali lagi gue tanya, lo takut sama gue? " kali ini jihoon bersabar.

"Ga, gue gak takut sama lo, gue cuma gak bisa dibentak" akhirnya hyunsuk membuka suara. Tapi suaranya terdengar pelan, tetapi jihoon bisa mendengarnya.

PARFUM/HOONSUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang