PARFUM/HOONSUK

chap 21

"Hati lo sehat?" tanya hyunsuk kepada jihoon, jihoon menatap hyunsuk tajam, dan itu membuat hyunsuk takut. "Ga jadi" ujar hyunsuk.

"Kenapa gak jadi? Gue bisa kok nambah lo ke list korban gue" ujar jihoon santai, hyunsuk bergidik ngeri.

"Bercanda sayang jangan terlalu nge dalemin deh kalo orang lagi bercanda tuh" ujar hyunsuk, kata sayang sukses membuat hati jihoon semakin tersentuh.

"Belajar dari mana tuh kata?" tanya jihoon judes. "Dari ryujin" ujar hyunsuk, emang benar ryujin sering memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Ck, gak ada bosen bosen nya lo sama dia" ujar jihoon, hyunsuk mengerikan bahunya acuh.

"Oi" panggil jihoon. Hyunsuk merasa dipanggil dan menoleh ke arah jihoon yang kini sedang duduk diatas meja.

"Lo bener gak suka gue nih Hyung? " tanya jihoon, hyunsuk kaget, tiba tiba aja dia ngubah topik.

"Nggak, dan gak bakal pernah" geleng hyunsuk rusuh, jihoon hanya membalasnya dengan oh pendek.

"Yah, gue juga udah gak suka lo lagi sih Hyung, makin lama, kayaknya gak ada untungnya gue suka sama lo" ujar jihoon, hyunsuk tampaknya sedang fokus fokusnya dengan topik kali ini.

"Jadi, lo suka sama siapa? Kalo bukan gue lagi di hati lo?" tanya hyunsuk penasaran. Jihoon tersenyum hambar.

"Denger Hyung, secantik cantiknya cewek yang diketin gue, se lucu lucunya uke yang ada disekitar gue, gue gak bakal naroh mereka di hati gue, karna lo harus yang terakhir dihati gue, dan lo harus yang terakhir nolak cinta gue, jadi gue gak bakal jalin cinta lagi, asalkan itu sama lo gue pasti bakal jalin cinta lagi" ujar jihoon, hyunsuk menatap jihoon kosong, ternyata nih anak bucin juga ya, tapi ini bukan untuk bahan candaan.

"Dan percaya atau nggak, ryujin jadiin lo bahan taruhan Hyung, dia taruhan sama kai, kai itu dari MIPA 2, serah lo dah mau apa yang penting itu fakta" ujar jihoon, lalu turun dari meja yang ia duduki dan berjalan menuju hyunsuk. Jihoon mendekatkan wajahnya ke arah hyunsuk, sehingga hyunsuk bisa merasakan nafas lembut nan teratur milik jihoon.

Cup

Jihoon mengecup pipi kanan hyunsuk singkat dan tersenyum paksa lalu pergi dari kelas itu, hyunsuk merasakan senyuman jihoon itu adalah senyuman yang menyedihkan.

Kecupan itu tidak membuat hyunsuk jijik, semburat merah muncul di pipi softnya, ia sangat malu jihoon melakukan perpisahan antara mereka berdua dengan cara seperti itu, dan ini pasti terakhir kali mereka melakukan percakapan.

...

Hyunsuk sedang packing untuk pergi ke pantai luar kota, besok pasti akan menyenangkan.

"HALO ABANGKU YANG CANTIK!" yeonjun menggebrak pintu kamar hyunsuk.

"Lo tau ngetok pintu gak sih?" hyunsuk kesal dengan tingkah laku gak jelas adeknya. Yeonjun cuma nyengir dan nutup pintu kamar hyunsuk, dan langsung duduk di samping hyunsuk.

"Nih koper buat apa?" tanya yeonjun.

"Gue ada tour sekolah besok, baik baik dirumah, kalo mau datengin soobin gak papa tapi jangan macem macem sama dia, awas lo" ujar hyunsuk, yeonjun hanya tertawa ngakak.

"Gak bakal lah bang" ucap yeonjun, hyunsuk hanya tersenyum singkat dan kembali melakukan pekerjaannya.

"Bang, lo kapan nyari pacar?" tanya yeonjun tiba tiba. Hyunsuk terkejut saat mendengar perkataan yeonjun.

"Apaan sih? Emang lo mau apa?" tanya hyunsuk.

"Ya nggak, ntar kalo papa tau lo belum punya pendamping, pasti papa jodoh jodohin lo deh, gue jamin" ujar yeonjun, iya, yang dikatakan yeonjun itu memang benar.