Mereka berdua jalan ke apartemen kamar jihoon, hyunsuk sudah berpamitan dengan yeonjun dan soobin kesayangannya. Hyunsuk kini hanya memakai kaus putih longgar dan celana jeans sedikit tersobek.Setelah sampai mashiho mengetuk pintu kamar jihoon, dibuka sama yedam.
"Eh bang hyunsuk? Katanya lo capek?" tanya yedam, tapi keliatannya muka hyunsuk seger seger aja.
"Gue nyeret dia kesini!" seru mashiho, hyunsuk mengangguk tersenyum lucu.
Mereka pun masuk kedalam kamar jihoon, rupanya semuanya lagi pada mabar, bukan makan bareng lho ya.
"Oh! Hai suk, Hai shi! " seru yoshi, mashiho melambaikan tangan dan langsung duduk disebelah yoshi. Hyunsuk masih berdiri sama yedam.
"Udah duduk aja bang" ucap yedam, hyunsuk mengangguk dan duduk disebelah doyoung. Duduk nya bukan di sofa lho, ini duduk nya ngeleseh gitu. Tau kan?
Tapi hyunsuk merasa ada yang janggal, tapi siapa?
"Kok kamarnya ada tapi tuan rumahnya mana?" tanya hyunsuk, ia tak mau menyebut nama jihoon.
"Lagi dikamarnya, gak tau dia ngapain, terakhir dia kayaknya lagi telfonan" jawab junkyu masih fokus dengan layar HP nya, maklum lagi mabar.
"Gue denger dia dah pacaran ya?" tanya hyunsuk, junkyu sadar situasi dan langsung menoleh ke arah hyunsuk, tak peduli lagi dengan game nya yang ia mainkan bersama jaehyuk dan haruto.
"Iya" jawab junkyu prihatin. Ia tau hyunsuk pasti sedang sedih sekarang, tapi alangkah baiknya topeng hyunsuk ia malah tersenyum. Semuanya terkejut, j line yang tak ngerti apa pun hanya bengong.
"Hahahhaa, ya kan? Pasti lagi telfonan tuh sama Giselle" seru hyunsuk tertawa, topengnya bagus, sangat bagus, sehingga j line yang tak mengerti apapun menganggap hyunsuk itu beneran tertawa.
"Suk, lo mau ke kamar jihoon, keliatannya lo kayak ada yang janggal deh" tanya jaehyuk, hyunsuk tersenyum dan mengangguk. "Bentar aja kok" hyunsuk berdiri dan langsung menuju ke kamar jihoon.
Saat hyunsuk mengetuk pintunya tiga kali, tak ada balasan, mengetuk lagi dan lagi tetap tak ada balasannya. Hyunsuk memberanikan diri untuk membuka pintunya langsung, astaga, itu tak dikunci.
Jihoon tampak sedang asik bicara, ia tertawa ruang dengan pacar barunya. Hyunsuk menghela nafas berat. Tubuh nya bergetar kuat rasanya seperti mau jatuh. Jihoon sadar keberadaan hyunsuk, ia langsung pamit mematikan telfonnya.
"Lo ngapain disini? " tanya jihoon, ekspresinya berubah drastis sekali. Hyunsuk tak takut, ia malah menggebrak meja jihoon. Jihoon terkejut, lalu berdiri dari duduk nya.
"Harus nya gue yang nanya, lo ngapain?! Padahal udah ada temen lo dirumah lo sendiri disini, kenapa lo malah milih ngomong ama orang disebrang sana?! " hyunsuk kesal, ia bermaksud menyindir jihoon.
"Serah gue, diri diri gue, kenapa lo yang ngurus? " jihoon menekan nadanya. Hyunsuk berjalan cepat menuju jihoon ia menarik kerah kaus jihoon.
"Lo gak pernah mikirin perasaan orang ya park? " hyunsuk makin kesal, tubuhnya diselimuti oleh kemarahan yang meluap.
"Buat apa?" jihoon tersenyum 😏, ia kesal dengan tingkah laku hyunsuk, pikirnya, hyunsuk menjadi sok dewasa kalau kayak gini.
"Sumpah, sekarang yang gue liat itu park jihoon SMA atau TK sih?" hyunsuk kesal, jihoon hanya tersenyum dan melingkarkan tangan kanannya dipinggang hyunsuk, hyunsuk kaget. Sementara tangan kirinya memegang tangan hyunsuk yang kini berada di kerah kaus nya.
"Lepas" perintah jihoon, hyunsuk mengerutkan wajahnya kesal dan melepaskannya.
"Good boy" jihoon mengusap surai lembut hyunsuk, ia juga sudah melepaskan tangannya dari pinggang kecil hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARFUM/HOONSUK
Aléatoire"ck wangi parfum nyengat ini lagi?! " "Woi Park Jihoon anjing! Gaya lo banyak banget dah, pake pake parfum ginian disekolah! Norak lo!" "Huh? Sorry, lo siapa gw? " WARNING! isinya konten bxb/gay/yaoi yang pasti kalo gak suka story ini gak usah diba...