Dua minggu kemudian, mari beralih kepada jihoon, ia sedang bosan dengan pelajaran matematika yang terus menghantam otaknya, iya jii lo jangan mikirin matematika, mikirin ayang lo aja sana.
Mumpung ia duduk paling belakang, jadi sekarang jihoon memilih untuk parfuman aja, junkyu teman sebangku jihoon pun menutup hidungnya.
"Ji, anjir sumpah lo tuh udah wangi jangan di nyengatin lagi anjir" ucap junkyu, jihoon menyeringai dan menyemproti parfum itu ke tubuh junkyu, nyemprotnya juga brutal.
"WOI ANJING!!!" seru junkyu, otomatis seisi kelas menoleh kearah mereka berdua, jihoon pun langsung meletakan parfumnya kedalam laci mejanya, peraturan sekolah itu siswanya gak boleh bawa parfum.
"Ada apa kim?" tanya guru matematika itu kepada junkyu yang sedang senyum senyum panik ngeliat gurunya. Jihoon hanya menahan tawanya.
"A anu bu... Jihoon nya..." tunjuk junkyu, jihoon memasang raut panik.
"Anjing kyu, kok gue?" bisik jihoon, "lah kan lo yang nyemprot parfum ke gue anjir" ujar junkyu.
"Kenapa Park?" tanya guru itu sudah siap dengan penggaris besinya, serem euy.
"Anjing serem banget penggaris nya, NGGAK KOK BU SAYA GAK NGAPA NGAPAIN!" seru jihoon, ibu itu menggeleng lelah dan menuju meja mereka berdua.
"Wkwkwk mampos lo ji" tawa junkyu, jihoon hanya tertawa hambar dan menyembunyikan parfum itu di kantongnya.
"Apa itu park?" tanya guru tersebut, jihoon menggeleng pelan.
"Biarkan ibu lihat park" ibu itu menyodorkan tangan kanannya jihoon masih saja menggeleng.
"Oi babi, kasih aja lah paok"
"Gak"
"Park Jihoon, mau ibu yang lihat atau guru BK yang lihat?" tanya ibu guru itu, jihoon masih menggeleng dengan senyuman hambar miliknya.
"PARK JIHOON!!!" tegur ibu itu sambil memukul penggaris besi itu ke meja jihoon, jihoon kaget sebentar.
"Iiiihh ibu mah gitu!" ucap jihoon, ia malah mengeluarkan permen mint yang dia simpan dikantungnya juga. Permen dari cewek cewek waktu itu.
"Apa itu?" tanya guru itu tegas. Jihoon tersenyum. "Ibu buta hm? Ini permen" ujar jihoon, junkyu yang mendengar kata buta itu langsung memukul pundak jihoon.
"Benar benar ya kau!" tegur junkyu, jihoon hanya tertawa lucu.
"Kenapa? Mau makan permen di pelajaran ya?" tanya guru itu.
"Ya menurut ibu aja sih, saya ikut aja" jawab jihoon, guru itu semakin geram dan akhirnya memilih untuk mengambil permen tersebut dan kembali mengajar, jihoon menghembuskan nafasnya lega.
"Ji! Tinggal bilang aja sih lo bawa parfum gitu!" seru junkyu pelan.
"Gak ah, ntar parfum gue malah disita lagi, parfum gue itu kan its my life" jawab jihoon penuh drama.
"Btw, kok ganti parfum sih? Gak kayak biasanya?" tanya junkyu, oh iya, yang junkyu maksud adalah parfum jihoon yang is berikan pada hyunsuk waktu itu, jihoon hanya menggeleng pelan.
"Peka juga lo sama parfum gue, nggak sih, gue lagi mau aja" jawab jihoon, junkyu curiga.
"Kayaknya tadi gue nyamperin kelas nya hyunsuk buat nanyain haruto dimana, aroma hyunsuk kayak parfum lo anjing" ujar junkyu, jihoon tersentak, kenapa hyunsuk mamake
"Palingan cuma sama merek doang" ketus jihoon, junkyu mendadak senyum iseng karna beliau satu ini udah curiga.
"Lo gak macem macem kan sama hyunsuk?" tanya junkyu, jihoon tersentak dan kesedak ludahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARFUM/HOONSUK
Random"ck wangi parfum nyengat ini lagi?! " "Woi Park Jihoon anjing! Gaya lo banyak banget dah, pake pake parfum ginian disekolah! Norak lo!" "Huh? Sorry, lo siapa gw? " WARNING! isinya konten bxb/gay/yaoi yang pasti kalo gak suka story ini gak usah diba...