chap 19

456 39 9
                                        

"Ji?"

"Hm"

"Lo kenapa ambil parfum gue? Lo kerumah gue tadi?"

"Menurut lo?"

"Hahhhhh, ji... Lo kenapa sih? Bisa gak sih ngomong tuh jangan disingjat singkat!"

"Serah gue lah, lo siapa?"

"Aneh, pokoknya besok balikin parfumnya! Gak mau tau gue!"

"Cerewet"

"Ah! Park Anjing! Lo bisa gak sih jangan bikin orang jadi overthinking!"

"Gue gak ada niat bikin lo overthinking"

"Tapi- aahhh, udah lah"

"Ya udah, buang waktu banget"

"Huh? Lo sibuk ternyata?"

"Menurut lo aja"

"MENURUT LO MENURUT LO TERUS BANGSAT!"

"Bisa gak sih jangan teriak teriak?"

"GA BISA!"

"Bangsat lo choi"

"JI-"

pip sambungan terputus.

Malam ini, sudah jam dua belas malam, hyunsuk masih aktif karna ia tak mengerti ada apa dengan jihoon.

Dia berencana untuk menanyakan nya besok aja, semoga jihoon masuk.

...

"Jae, park mana?" tanya hyunsuk. Jaehyuk tersenyum jahil.

"Nyariin apa nyariin???" goda jaehyuk, hyunsuk memanyunkan bibirnya.

"Wkwkwk ngambek, jihoon ada di kelas, kayaknya dia kurang istirahat deh, samperin gih" ujar jaehyuk, hyunsuk heran lalu mengangguk. Hyunsuk masuk kedalam kelas jihoon dan berjalan menuju meja jihoon, sekarang hanya ada mereka berdua saja di dalam kelas tersebut.

"Ji?" tanya hyunsuk memastikan jihoon tidak tidur. Hyunsuk duduk disebelah jihoon yang sedang menundukan kepalanya dan menaruh tangan dan kepalanya di atas meja.

"Ji, lo kenapa sih? Kayak orang sakit aja deh, kalo sakit tuh bilang bilang" ujar hyunsuk sambil memainkan surai jihoon.

"Park, lo kenapa? Sakit? Demam? Gak enak badan?" pertanyaan banyak sekali dilontarkan hyunsuk tapi tak ada jawaban.

Hyunsuk masih saja mengelus surai yang dibilang tak lembut, tapi hyunsuk senang memainkannya.

"Maaf udah bikin lo cemburu" ujar hyunsuk.

"Gak perlu minta maaf" akhirnya suara serak dan dingin keluar dari mulut jihoon.

Hyunsuk menghela nafas lelah, susah sekali membujuk pria satu ini. Kalo udah merajuk pasti susah untuk dibujuk lagi.

"Lalu kenapa marah?" tanya hyunsuk masih mengelus surai jihoon. Jihoon menggeleng masih belum menampakan wajahnya.

"Bisa pergi?" jihoon kembali bersuara, hyunsuk menghela nafas, ia menggeleng walaupun gelengan tersebut tidak dilihat, namun setelah itu hyunsuk menepuk punggu jihoon.

"HYUNSUK! MAKAN DIKANTIN YUK!" ajak ryujin yang entah dari mana tiba tiba ada. Hyunsuk menoleh dan mengangguk senang, ia meninggalkan sosok park jihoon begitu saja, tanpa rencana apapun, atau apalah itu.

"Buru! Waktu nya tinggal lima belas menit lagi!" ujar ryujin.

"Iya sih! Ayo cepet!" ujar hyunsuk, setelah itu, suara mereka sudah tak terdengar lagi.

PARFUM/HOONSUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang