Bab 5

152K 7.9K 20
                                    

Naya sangat cemas melihat Gabriel yang masih tidak mau membuka pintu kamarnya.

Naya juga ikut menangis mendengar suara tangisan Gabriel di dalam kamar.

Naya kasihan melihat Gabriel yang tadi pagi ceria berangkat ke sekolah tapi sekarang dia menjadi sedih dan mengunci dirinya di kamar.

"Iyel bukan anak yang di inginkan papa." Ucap Gabriel sedih di dalam kamar. "Tidak ada yang sayang sama Gabriel." Lanjut Gabriel dengan suara lemas.

"Kakak sangat sayang Gabriel." Ucap Naya. "Sayang Ayok buka pintunya." Perintah Naya.

"Iyel." Teriak Naya yang tidak ada sahutan dari Gabriel.

"Sayang buka pintunya." Lanjut Naya yang masih tidak di respon Gabriel.

Naya semakin cemas dengan Gabriel dan mengetuk pintu kamar Gabriel dengan sekuat tenaga nya, Naya sampai lupa untuk menghubungi Gentara.

*****

Sedangkan Gentara yang ada di kantor harus pulang ke apartemen untuk mengambil file yang ketinggalan di apartemen.

Sesampainya di rumah Gentara melihat Naya yang menangis sampai habis suaranya sambil mengetuk pintu kamar Gabriel.

"Naya, ada apa?" Tanya Gentara heran sambil melangkah ke arah Naya.

"Dari pulang sekolah tadi. Gabriel mengunci dirinya di dalam kamar." Jelas Naya. "Dia tidak mau membuka pintu." Lanjut Naya menatap Gentara dengan raut wajah sedih.

Gentara yang mendengar penjelasan Naya melangkah menuju kamarnya untuk mengambil kunci cadangan kamar Gabriel.

"Kamu minggir, biar saya buka." Ucap Gentara ke Naya.

Setelah pintunya terbuka Gentara dan melihat kamar Gabriel yang berantakan dan Gabriel yang sedang pingsan di tempat tidur nya.

"Iyel." Teriak Naya dan Gentara cemas melihat Gabriel yang pingsan.

Naya langsung aja pergi menghampiri Gabriel dan meletakkan telapak tangannya di dahi Gabriel yang sangat panas.

"Badan Gabriel sangat panas." Kaget Naya. "Ayok cepat gendong Gabriel kita harus bawah Gabriel ke rumah sakit." Perintah Naya ke Gentara.

"Tapi banyak hal yang harus saya kerjakan di perusahaan." Ucap Gentara yang melihat ke arah Gabriel.

"Gentara anak kamu lagi sakit dia butuh dokter jangan sampai kamu menyesal kalau terjadi apa-apa dengan Gabriel." Ucap Naya marah ke Gentara.

Naya langsung menggendong Gabriel dan membawa Gabriel ke rumah sakit.

Gentara sudah biasa dengan keadaan Gabriel yang seperti ini dalam satu bulan pasti Gabriel akan sakit.

"Kamu gendong Gabriel saya akan mengambil mobil ke parkiran." Ucap Gentara pergi mengambil mobil.

*****

Sesampainya di rumah sakit Gabriel langsung diperiksa oleh dokter dan di pasangkan infus.

"Untung dia cepat di bawah ke rumah sakit." Ucap dokter tersebut ke Gentara dan Naya.

"Gabriel fisiknya lemah, kalian sebagai orang tua harus memperhatikan Gabriel." Nasehat dokter tersebut. "Sebentar lagi Gabriel akan bangun kalian harus memperhatikan pola makan Gabriel." Lanjut dokter tersebut.

"Baik dokter." Ucap Naya ke dokter tersebut.

"Kamu tolong jaga Gabriel, saya akan pergi ke kantor sekarang karena banyak hal yang harus saya kerjakan." Pamit Gentara ke Naya.

Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang