Bab 25

85K 3.8K 21
                                    

Jangan lupa follow akun author
*****

Sehabis jemput Gabriel dari sekolah Naya mengajak Gabriel untuk pergi ketaman bermain.

"Iyel, kita gak langsung pulang ke rumah dulu ya." Ujar Naya.

"Apa kita pergi ke tempat kemaren lagi ma?" Tanya Gabriel saat mengigat kalau sebelumnya Naya mengajak dia pergi ke panti asuhan sehabis pulang sekolah.

"Gak sayang, mama mau ajak kamu pergi senang-senang." Beritahu Naya. "Kita akan pergi ke taman bermain." Lanjut Naya.

"Hore... ayok ma kita pergi." Ajak Gabriel senang.

*****

Dikantor Gentara entah kenapa merindukan kan Naya, Gentara teringat bagaimana senyum Naya dan bagaimana Naya bergaul dengan Gabriel membuat Gentara senyum-senyum sendiri apalagi melihat Naya pas tidur membuat Gentara ingin memasukkan Naya kedalam sakunya.

Gentara kembali fokus bekerja melihat wajah Naya yang ada di kertas-kertasnya.

"Lama-lama saya bisa gila." Ungkap Gentara. "Saya harus bisa menjelaskan siapa ibu Gabriel ke Naya secepatnya supaya Naya gak salah paham." Lanjut Gentara yang ingin mengasih tahu Naya siapa orang tua Gabriel sebenarnya.

Gentara dari dulu ingin menyembunyikan siapa orang tua Gabriel sebenarnya dari orang lain tapi kayaknya ini tidak bisa di sembunyikan lagi takut hal ini akan menjadi bumerang bagi hubungannya dengan Naya walaupun Naya bisa menerima Gabriel menjadi anak tirinya.

Gentara mengambil jasnya dan siap untuk pulang, melihat Gentara yang sudah keluar ruangan membawa tas kantor membuat Sean dak karyawan Gentara jadi kaget bosnya yang sering pulang telat malah lebih dulu pulang dari mereka.

"

"Saya pulang dulu." Ujar Gentara dan berjalan menuju lift untuk pulang.

Sesampainya di rumah bukannya tawa Naya dan Gabriel yang di dengar Gentara tetapi malah kesunyian menyambut Gentara pulang.

Melihat jam yang merupakan seharusnya Gabriel sudah pulang malah tidak ada orang di rumah.

Gentara mengambil handphonenya dalam saku untuk menelepon Naya.

"Halo Nay." Ucap Gentara di telpon.

"Iya mas, kenapa?" Tanya Naya dan juga ada suara berisik saat Naya mengangkat telpon yang terdengar oleh Gentara.

"Kamu dimana?" Tanya Gentara mendengar suara bising itu.

Takut Gentara tahu kalau Dia mengajak Gabriel pergi bermain tanpa minta izin karena lupa Naya berbohong ke Gentara.

"Di rumah mas." Balas Naya berbohong tanpa takut ketahuan Gentara dan menyuruh Gabriel di sampingnya untuk diam karena jam segini Gentara pasti belum pulang dari kantor.

Mungkin karena hari ini hari sial Naya kebohongannya langsung ketahuan sama Gentara yang sedang di rumah.

"Owh di rumah ya..." ujar Gentara yang tidak percaya ternyata Naya berbohong sama dia.

"Kok nada kamu gak percaya." Ujar Naya. "Kalau gak percaya tanya aja sama Iyel yang ada di sini." Lanjut Naya.

"Saya dirumah." Jelas Gentara yang tidak mau mendengar alasan Naya lagi. "Kamu dimana?" Lanjut Gentara yang tidak sabar pengen tahu dimana Naya.

Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang