Bab 14

113K 5.4K 73
                                    

Di perusahaan saat Gentara duduk di kursinya sudah terdapat roti dan juga kopi dia atas meja Gentara untuk sarapan yang sesuai dengan kebiasaan Gentara karena jarang untuk sarapan di rumah.

"Singkirkan." Perintah Gentara ke sekretaris nya yang sudah empat tahun bekerja dengan Gentara.

"Haa" heran sekretaris Gentara yang bernama Sean.

Sean sudah tahu bagaimana kebiasaan Gentara jadi dia merasa bingung kalau Gentara tidak memakan sarapannya.

"Saya sudah sarapan di rumah." Beritahu Gentara yang tambah membuat Sean tambah heran dan meletakkan kue buatan Naya di atas meja. "Nanti siang sebelum saya makan kamu panaskan ini." Lanjut Gentara memerintah ke Sean sambil memberikan bekalnya.

Sean yang tidak berani protes langsung mengambil bekal Gentara. "Baik pak." Balas Sean dan melihat Gentara membuka kuenya di depan Sean yang bermaksud untuk pamer.

Sean mencium bau harum dari kue bosnya cuma bisa ngiler melihat kue tersebut. "Saya tidak pernah melihat kue ini di jual di toko kue pak." Ucap Sean. "Bapak beli dimana? biar besok saya belikan buat bapak." Lanjut Sean kepada Gentara.

"Tidak usah, kue nya memang tidak di jual." Ucap Gentara. "Buatan istri saya" lanjut Gentara tanpa dosa.

"Ternyata Bos bisa pamer juga, mentang-mentang udah punya istri." Pikir Sean. "Begitu pak." Balas Sean yang tidak berani bertanya tentang istri baru bosnya.

"Apa jadwal saya hari ini?" Tanya Gentara.

"Hari ini bapak ada pertemuan dengan perusahaan RM pak jam sepuluh pagi pak." Beritahu Sean.

"Baik." Balas Gentara. "Silahkan keluar." Lanjut Gentara memerintahkan Sean keluar.

Saat Sean keluar dia bertemu Fathan yang datang menemui Gentara. "Sean apa Gentara ada di dalam?" Tanya Fathan.

"Ada pak, silahkan masuk." Balas Sean sambil membukakan pintu untuk Fathan.

Fathan yang baru masuk langsung memakan kue yang ada di atas meja Gentara. "Wow, enak banget kuenya Gen." Kata Fathan setalah memakan kue nya. "Lo beli dimana?" Lanjut Fathan.

"Saya tidak beli." Balas Gentara dan menutup kembali kuenya.

"Dasar pelit." Ucap Fathan melihat kelakuan Gentara yang tidak pernah berubah dari dulu, kalau ada sesuatu yang di suka Gentara dia tidak akan pernah berbagi walaupun itu temannya sendiri.

"Buatan Naya." Beritahu Gentara.

"Serius Lo." Kaget Fathan saat dia tahu kalau kue ini buatan Naya. "Lo jangan bohong." Lanjut Fathan yang masih tidak percaya.

"Serius." Balas Gentara cuek.

"Dapat koki gratis dong Lo." Ucap Fathan bercanda. "Pantas tidak ada roti lagi di meja kerja Lo pagi-pagi." Lanjut Fathan.

"Istri saya." Balas Gentara.

"Sekarang aja Lo ngomong istri saya, kemaren habis nikah langsung di tinggal." Ucap Fathan menggoda Gentara. "Kalau gue jadi Dava ogah gue nikahin sepupu gue ke orang kayak Lo." Lanjut Fathan.

"Bacot." Balas Gentara sambil melempar kan pulpennya ke kepala Fathan.

"Aduhhh, kekerasan dalam pertemanan." Balas Fathan. "Serius Lo gen, coba Lo pikir Lo itu udah ada Gabriel, sifat Lo dingin lagi siapa sih yang bisa sanggup menghadapi kelakuan Lo, apalagi ni ya setelah gue tahu kalau Naya itu cantik, baik lagi dan jangan lupakan kalau dia jago masak." Lanjut Fathan kompor.

Fathan dulu berpikir setelah Naya tahu dengan Gabriel pasti Naya akan langsung mintak cerai ke Gentara dan satu lagi Naya juga tidak tahu kalau Gentara juga sudah punya Gabriel sebelum dia menikah dengan Naya.

"Pergi." Usir Gentara yang muak lihat wajah Fathan.

"Hati-hati aja Gen, pasti banyak yang mau sama Naya apalagi Naya baru tamat kuliah sedangkan Lo udah masuk kepala tiga umurnya." Ucap Fathan yang tambah mengompori.

"Terserah Naya, kalau ada cowok yang mau sama dia, saya tidak akan melarangnya." Ucap Gentara walaupun merasa tidak ikhlas dengan ucapannya sendiri.

"Yakin Lo?" Tanya Fathan Sambil menaik turun kan alisnya.

"Pergi." Ucap Gentara langsung berdiri dan menarik Fathan keluar dari ruangan kantor nya.

"Bilang aja Lo tidak terima." Teriak Fathan dari luar yang masih terdengar oleh Gentara.

Sedang kan di luar Fathan sudah di tatap heran oleh karyawan Gentara.

"Perhatikan terus suasana hati bos Lo dan ekspresi nya." Beritahu Fathan ke Sean yang cuma dibalas anggukkan.

Sean juga heran pas dilihat tadi hati bosnya senang banget, eh pas Fathan masuk malah di usir belum sampai juga setengah jam Fathan masuk Mala di usir.

Kepikir dengan ucapan Fathan tadi Gentara langsung menghubungi Naya.

"Kamu sudah di rumah?" Chat Gentara

Sedangkan Naya yang ada di rumah yang habis pulang dari sekolah di buat bingung dengan chat Gentara yang menurut Naya dia perhatian dan ini bukan kelakuan Gentara yang gila kerja jam segini masih pegang hp dan chat dia.

"Sudah" balas Naya singkat.

Setelah beberapa menit tidak ada balasan dari Gentara, Naya jadi kesal sendiri. "Apa sih maksudnya ni orang, tidak ada kerjaan banget." Ucap Naya ke diri sendiri.

Mendingan gue nonton mas Agus D aja dari pikirin Dia.

"Ya ampun suami gua ganteng banget." Ucap Naya melihat video dan foto Suga. "Gue harus buat story ini." Lanjut Naya dan video Suga langsung di jadikan story wa oleh Naya dengan caption "suami aku.".

Gentara yang kebetulan melihat story Naya langsung berdiri dari kursinya dan langsung keluar dari kantor dan menemui Sean. "Pertemuan hari ini dibatalkan." Ucap Gentara tambah menunggu balasan dari Sean.

Naya yang tidak tahu akibat dia membuat story Suga di SW nya bisa membuat Gentara langsung pulang ke rumah. Naya masih ketawa melihat kelakuan tujuh member BTS di hpnya.

"Waduh suami aku, ganteng banget." Ucap Naya yang melihat Suga.

Gentara yang baru sampai mendengar ucapan Naya.

"Suami mana?" Tanya Gentara yang tidak tahu kalau Suga itu cuma idola oleh Naya dan banyak di idolakan cewek-cewek. "Coba saya lihat suami mu itu." Lanjut Gentara yang langsung mengambil hpnya Naya.

"Gentara." Kaget Naya langsung melihat jam yang ada di dinding. "Kamu kenapa pulang?" Lanjut Naya

Gentara menghiraukan pertanyaan Naya dan melihatkan hpnya ke Naya "Siapa ini?" Tanya Gentara menahan emosi nya dan langsung melihatkan story Naya. "Berani kamu punya suami dua?" Lanjut Gentara bertanya ke Naya.

"Apaan sih." Balas Naya dan mengambil hpnya dari tangan Gentara. "Ini aja buat kamu emosi." Lanjut Naya.

"Jelaskan." Perintah Gentara menatap Naya yang membuat Naya takut.

"Ini Min Yoongi atau Suga dia ini member BTS idol K-Pop dari Korea, ini kebiasaan kami sebagai army kalau memangil idola kami dengan sebutan suami, ini juga untuk kesenangan kami sendiri aja, walaupun kami tahu dia tidak akan pernah jadi suami kami dan Hidup aja aku dia tidak tahu tapi kami senang kalau manggil dia suami." Jelas Naya ke Gentara dengan takut-takut.

"Saya tidak mau tahu mau dia siapa pokoknya kamu tidak boleh lagi lihat dia, apalagi sampai manggil dia suami." Balas Gentara. "Kamu hanya boleh manggil suami ke saya tidak orang lain, apalagi saya lebih ganteng dari dia." Lanjut Gentara.

"Ganteng juga Suga." Gumam Naya.

"Mau hp kamu disita." Balas Gentara.

"Iya saya akan berhenti idolakan dia." Ucap Naya patuh.

"Bagus." Balas Gentara kembali senang melihat Naya yang nurut sama dia. "Hapus semua foto dia di hp kamu, Saya tidak mau lagi ada dia di hp kamu." Lanjut Gentara memerintah.

Naya cuma bisa pasrah mendengar ucapan Naya yang tidak berani membantah kata suaminya.

"Maafkan aku suami." Ucap Naya dalam hati sedih menghapus foto Suga di hp nya.

Naya sebelum nya bahagia ternyata Naya yang dulu ternyata juga orang mengidolakan Suga dan apalagi galeri hpnya juga dipenuhi foto Suga.

Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang