Naya yang tidak ikut Gentara ke kantor lagi karena sedang mendekorasi ulang toko kue barunya yang tidak jauh dari perusahaan Gentara.
Naya bukan buka toko kue aja tapi dia juga menjual minuman kekinian sehingga nanti banyak anak muda yang ikut nongkrong di tokonya seperti di cafe-cafe apalagi toko kue yang dicarikan Gentara sangat strategis untuk memulai bisnisnya.
Setelah selesai mendekorasi tokonya Naya melihat kalau sekarang jam Gabriel pulang sekolah langsung aja Naya yang sudah bisa menyetir mobil sendiri menjemput Gabriel ke sekolahnya.
Sebenarnya Gentara tidak membiarkan Naya bawah mobil sendiri karena takut akan terjadi sesuatu ke Naya tapi dengan rayuan Naya ke Gentara dengan terpaksa Gentara iyakan.
Sampai disekolah Gabriel Naya sudah melihat banyak ibuk-ibuk untuk menjemput anaknya sekolah dan juga baby sister yang menjemput anak majikan mereka.
Melihat Naya yang sudah sampai ibuk-ibuk tersebut dengan antusias menyapa Naya sering sekali mereka ajak Naya untuk berkumpul dengan mereka tapi selalu Naya tolak dengan sopan.
Gabriel yang melihat Naya yang berbincang dengan orang tua temannya langsung menghampiri Naya.
"Mama." Panggil Gabriel dengan manja dan memeluk paha Naya. "Tante." Lanjut Gabriel dengan sopan.
Para ibuk-ibuk disitu tersenyum mendengar sapaan Gabriel meraka tidak berani terlalu antusias dengan Naya dan Gabriel karena takut keluarganya akan terancam oleh Gentara.
Walaupun mereka memliki pendapat dengan Naya mereka akan diam-diam dan tidak berani banyak bicara setelah kasus orang tua Raka.
"Permisi buk." Pamit Naya mengandeng tangan Gabriel menuju mobilnya.
"Mama Iyel mau lihat toko kue mama." Ucap Gabriel saat masuk dalam mobil.
"Besok aja sayang kamu kan besok libur sekolah." Saran Naya ke Gabriel.
"Tapikan Iyel maunya sekarang ma." Ucap Gabriel.
"Emangnya kamu ingat kalau hari ini kamu ada janjian sama om Alvin buat menemui teman-teman kamu di panti." Jelas Naya mengingatkan Gabriel.
Alvin dan Gabriel memang akrab sering sekali Alvin akan bermain dengan Gabriel baik di rumahnya ataupun dirumah Gabriel kalau ada waktu Alvin juga sering mengajak Gabriel ke panti dan pergi ke taman bermain.
Gabriel sangat senang bisa di ajak Alvin karena dengan om Alvin Gabriel akan bisa meminta apa aja beda sekali dengan papanya yang sering melarang-larang Gabriel.
"Owh iya, Iyel lupa ma." Ucap Gabriel menepuk jidatnya.
"Kalau Iyel capek mama akan ngomong sama om Alvin." Jelas Naya.
"Gak mau Iyel juga udah lama gak pergi menemui teman-teman iyel." Ucap Iyel yang ingin ke panti.
"Nanti sampai di rumah kamu izin papa dulu." Ucap Naya yang terus menjalankan mobil kerumahnya.
"Emangnya papa udah pulang ma?" Tanya Gabriel.
"Udah tadi mama suruh papa pulang cepat karena mama mau pergi ke tempat nenek sama papa." Jelas Naya ke Gabriel.
"Mama pergi tempat nenek kok gak ajak Iyel." Ucap Gabriel cemberut. "Iyel juga mau ikut mama tapi Iyel juga mau pergi dengan om Alvin." Lanjut Gabriel yang galau.
"Kan kemaren Iyel juga habis dari rumah nenek." Jelas Naya yang kemaren Gabriel memang di ajak oleh orang tua Gentara untuk bermain kerumahnya karena rindu dengan cucunya karena mereka habis pulang dari luar negeri sedangkan Gentara dan Naya tidak bisa ikut karena mereka sibuk.
"Ya udah Iyel ikut om Alvin aja." Putus Gabriel. "Mama gak boleh nginap tempat nenek." Lanjut Gabriel melarang Naya.
"Iya sayang." Balas Naya mencubit gemes wajah Gabriel.
Sampai di rumah Gabriel langsung pergi ke kamarnya menukar baju tanpa menyapa Gentara yang duduk di ruang tamu.
Naya yang melihat itu hanya geli melihat Gabriel begitu antusias kalau menyangkut Alvin.
"Sini." Ajak Gentara melihat Naya yang tetap memperhatikan Gabriel menaiki tangga.
"Dek, Gabriel mana?" Tanya Alvin ke Naya yang baru masuk kerumah Naya.
Gentara melihat hanya memutar matanya malas.
"Dikamar nya bg." Jawab Naya.
Mendengar jawaban Naya Alvin pergi ke kamar Gabriel yang sudah familiar baginya.
"Kamu gak cemburu melihat Gabriel yang begitu dekat dengan bg Alvin?" Tanya Naya ke Gentara.
"Gak, mas mala senang melihat Gabriel yang gak lengket lagi sama kamu." Jelas Gentara dan mencubit wajah Naya gemas.
"Kebiasaan de." Ucap Naya mengusap wajahnya.
"Mama, Iyel mau pergi." Ucap Gabriel yang ada di gendongan Alvin.
"Kamu gak makan dulu sama om Alvin?" Tanya Naya.
"Gak usah dek, abg mau ngajak Gabriel dan anak-anak panti pergi ke KFC." Jelas Alvin.
"Papa Iyel mau ikut sama om Alvin." Ujar Gabriel ke Gentara.
Gentara yang mendengar ucapan Gabriel langsung berkata. "Kamu harus repot kan om kamu." Pesan Gentara.
"Siap papa." Balas Gabriel senang.
Alvin yang melihat papa dan anak itu yang ingin membuatnya tidak tenang akan membalas ucapan Gentara tapi dihentikan Naya.
"Jangan mulai." Ucap Naya yang melihat Alvin yang akan membalas ucapan Gentara. "Hati-hati bg di jalannya tolong jaga Gabriel soalnya dia sedikit aktif." Lanjut Naya.
"Siap dek." Ucap Alvin menjulurkan tangannya untuk di salim Naya tapi Mala di tabok Gentara.
"Pergi aja gak usah salim-salim segala." Ucap Gentara kesal melihat kelakuan Gabriel.
"Mas." Tegur Naya yang dihiraukan Gentara.
Alvin langsung aja mengajak Gabriel keluar dan menghiraukan Gentara.
Melihat Alvin yang sudah pergi dengan Gabriel, Gentara mengajak Naya untuk ke kamarnya.
"Mas jangan mulai." Ucap Naya yang melihat Gentara yang mendorong nya ketempat tidur.
"Kamu mikir apa?" Tanya Gentara menggoda Naya.
"Mas." Ucap Naya kesal dan kembali duduk.
"Gimana kabar toko kamu?" Tanya Gentara yang duduk disamping Naya.
"Semuanya sudah selesai dan siap di untuk buka hari Senin." Kasih tahu Naya memberitahu Gentara.
"Baguslah, kamu jangan terlalu sibuk." Ucap Gentara yang memang tidak mau Naya yang terlalu fokus akan toko kuenya.
"Iya mas." Balas Naya. "Ayok siap-siap pergi kerumah mama." Lanjut Naya mengajak Gentara.
"Nanti makan aja kerumah mama." Ujar Gentara ke Naya.
"Gak bisa takutnya nanti Gabriel lebih duluan pulang nya dari kita." Ucap Naya yang teringat janjinya dengan Gabriel.
"Kita tidur tempat mama, biar nanti Alvin mengantar Gabriel langsung ke rumah mama." Jelas Gentara ke Naya. "Lagian kita udah lama gak ke rumah mama." Lanjut Gentara yang sengaja membawa Naya kerumahnya karena akhir-akhir ini Gentara sering sekali melihat Naya yang kurang nafsu makan dan moodnya kadang berubah-ubah.
"Ya udah deh." Ucap Naya setuju. "Biar nanti aku hubungi bg Alvin supaya langsung antar Gabriel ke rumah mama." Lanjut Naya dan mengeluarkan handphonenya untuk mengirim pesan ke Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)
FantasiaBagaimana jadinya seorang Naya yang baru lulus wisuda tiba-tiba bangun menjadi istri dari seorang duda yang mempunyai anak dan anaknya itu udah berumur empat tahun. Dan lebih sial lagi selesai pernikahan Naya juga di tinggal kan oleh suami dudanya d...