Bab 48

52.1K 2.3K 19
                                    

Bangun pada pagi harinya Naya lebih dulu bangun dari Gentara.

Naya langsung menyingkirkan tangan Gentara dari pinggang nya.

"Mau kemana?" Tanya Gentara yang terbangun karena Naya.

"Aku mau bangunin Gabriel buat sekolah." Balas Naya.

"Gak usah kamu lanjut tidur aja." Ucap Gentara. "Biar mas yang bangunin." Lanjut Gentara beranjak dari tempat tidur.

"Owh iya mas, baju sekolah Gabriel kan di rumah." Ucap Naya yang lupa kalau dia masih tinggal di rumah orang tua Gentara.

"Semalam mas sudah mintak tolong pak Dono untuk mengantarkan kesini." Jelas Gentara yang membuat Naya merasa lega.

Setelah Gentara keluar Naya mendapatkan telpon dari Dava yang memberitahukan Naya kalau sekarang sudah di bandara dan sudah sampai di Indonesia.

Naya langsung kaget baru kemaren dia mengabarkan Dava tapi sekarang Dava sudah ada di Indonesia. Naya tidak tahu hal apa yang harus dia lakukan saat pertama kali melihat Dava.

Gentara yang telah kembali dari kamar Gabriel melihat Naya yang termenung sambil menatap telponnya.

"Kenapa?" Tanya Gentara melihat Naya.

"Mas, bg Dava sudah ada di Indonesia." Ucap Naya merasa cemas.

"Kamu tenang aja." Ucap Gentara mengusap kepala Naya. "Ingat kamu lagi hamil gak boleh banyak pikiran." Lanjut Gentara ke Naya sambil mengusap perut Naya.

"Iya." Ucap Naya menatap Gentara.

"Apa yang dikatakan Dava sama kamu?" Tanya Gentara.

"Bg Dava hanya ngomong pengen lihat aku dan keponakannya dan dia sedang jalan menuju kesini." Ucap Naya mengasih tahu Gentara.

Naya yang mendengar saat Dava ngomong seperti itu Dava seperti lagi menahan emosinya, Naya tidak paham dengan maksud Dava dan tidak mengasih tahu Gentara.

Gentara yakin Dava pasti sedang marah kepadanya karena dia sudah membuat Naya hamil, karena dia sudah janji ke Dava tidak akan menyentuh Naya sebelum Naya umurnya 25 tahun.

"Biarin aja dia kesini." Ucap Gentara.

Setelah Gentara selesai bicara dia menuju kamar mandi siap-siap ke kantor dan juga menyambut Dava dia tidak akan membiarkan Dava untuk membawa Naya pulang ke rumahnya.

Sebenarnya Dava juga kecewa sama keluarga Gentara yang tidak menghadiri pernikahan adiknya padahal pernikahan Gentara dan Naya disiarkan di televisi.

Orang tua Gentara sampai sekarang belum tahu kalau Naya merupakan adek sepupu Dava teman Gentara.

Naya dengan Gentara yang sudah turun untuk sarapan melihat di ruang tamu ada cowok yang seusia dengan Gentara yang diyakini Naya itu adalah Dava.

Entah kenapa Naya merasa kalau melihat Dava dia sudah merasa terlalu akrab dengan Dava entah ini perasaan Naya sebelumnya Naya tidak tahu.

"Nay." Panggil Dava melihat Naya yang turun dengan Gentara. "Abang kangen kamu." Lanjut Dava menghampiri Naya.

"Abang." Panggil Naya canggung dan memegang tangan Gentara erat.

Dava merasa cemburu melihat Naya yang dulunya cuma akrab sama dia sekarang sudah dekat dengan Gentara padahal belum sampai setahun Naya kenal Gentara.

"Kamu gak kangen Abang." Ucap Dava sambil menatap tangan Naya yang memegang tangan Gentara.

"Kangen." Balas Naya singkat sedangkan Gentara cuma diam dan tetap memegang tangan Naya.

"Lepaskan tangan Naya." Perintah Dava saat dia menarik tangan Naya yang masih ditahan Gentara.

Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang