chapter 8 🌾

3.5K 98 0
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa

"Ah aku lupa memberitahumu kalo kita akan bercerai setelah anak itu lahir"

Myla langsung terbelalak, jantungnya berdetak begitu kencang seakan tak percaya akan ucapan lelaki ini lebih tepatnya ia tak ingin mempercayainya

"T-tapi kenapa?"

"Aku tidak mencintaimu dan juga aku ngga tau itu sebenarnya anak siapa"

Myla masih tak percaya, mata mulai berkaca-kaca saat mendengar ucapan suaminya. Dari awal theo memang tidak pernah menaruh hati padanya namun ia tak pernah berpikir akan mengakhiri pernikahan mereka dalam waktu yang sesingkat itu

"Aku ngga mau cerai!" Bentak myla sambil mengepalkan tangannya

Theo menoleh menatap tajam netra mata wanita itu "Aku ngga peduli kau mau atau tidak, ah atau kau khawatir tentang harta!" Terlihat theo tersenyum meremehkan myla dan menganggap myla sama seperti wanita-wanita matre yang pernah ia temui

"tenang saja rumah ini akan menjadi milikmu setelah kau setuju bercerai dan juga aku akan memberikan sejumlah uang yang cukup untuk menghidupkanmu dan anakmu sampai kau tua nanti"

Setelah mengatakan isi hatinya theo langsung meninggalkan mansion itu dan tak mempedulikan myla yang menangis setelah kepergiannya

"Sampai kapanpun aku ngga akan mau bercerai" teriak myla

¤¤¤

Beberapa bulan telah berlalu kini perut myla mulai membesar, usia kandungannya sudah berjalan 4 bulan, ia juga tak pernah menyerah untuk membuat suaminya jatuh cinta padanya. Ia selalu mengajak theo sarapan bersama saat pulang di pagi hari walaupun selalu ditolak, ia juga selalu menitipkan bekal makan siang untuk suaminya pada supir sebelum berangkat ke kantor, ia juga selalu menyiapkan pakaian kerja seperti jas, dasi serta jam tangan di pagi hari dan diletakkan diatas kasur agar theo tak kesusahan mencari pakaiannya lagi, untungnya theo selalu memakai pakaian pilihan wanita itu mungkin karena theo tak ingin berlama-lama dirumah

"Sayang malam ini pulangkan?" tanya myla sambil memegang perutnya saat mengantarkan suaminya sampai kedepan pintu

Theo tiba-tiba menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap wanita yang bunting dibelakangnya itu

"Myla bisakah kau berhenti mengusik hidupku! dari kuliah bahkan sampai sekarangpun kau tak pernah berhenti menggangguku!..."

"Tap..."

"Sssst diamlah!" Bentak theo. Terlihat mata myla mulai berkaca-kaca "jangan pernah berbicra lagi denganku! Aku jijik mendengar suaramu" Lanjutnya

"Theo aku.."

Theo mengeraskan rahangnya merasa geram pada wanita ini, "Myla apa kau itu tuli!" Teriaknya hingga membuat myla langsung membisu "Aku benci semua hal yang kau lakukan! Berhenti menitip makanan pada supirku! Berhenti mengajakku sarapan dan berhenti mengantarku seperti ini saat ke kantor! Itu memuakkan!"

Myla sudah tak sanggup menahan bendungan air matanya hingga akhirnya menetes! Betapa sakitnya tenggorokkan ini saat harus menangis tanpa mengeluarkan suara. Sedangkan theo tak menghiraukannya ia langsung meninggalkan rumah itu dalam suasana hati yang kacau

Myla langsung menjatuhkan tubuhnya kelantai setelah mobil suaminya itu menancap gas, ia menangis sesegukan dan berteriak untuk mengeluarkan rasa sakit hatinya saat ini. Ternyata semua yang kulakukan untuk menaklukan hati theo malah semakin membuatnya membenciku

Myla menunduk menatap perutnya yang buncit lalu mengelusnya "mama ngga akan nyerah buat dapatin hati papa kamu sayang" ucapnya sambil menangis pada bayi dalam kandungannya ini

¤¤¤

Keesokan harinya setelah myla selesai membuatkan sarapan, ia menunggu kedatangan suaminya diruang tamu. Myla masih ingin berjuang untuk mendapatkan hati lelaki itu

Tak lama kemudian theo pun tiba di waktu yang sama seperti biasa, myla langsung bangkit berdiri dan berjalan mendekati theo untuk menyambut suaminya itu

"Pagi sayang" sapa myla sambil tersenyum  "sayang aku udah siapin sarap..."

"Myla!!" Teriak theo hingga membuat suasana hening. Myla diam membisu sambil mengerutkan bibirnya kebawah dengam mata yang berkaca-kaca

"Apa kau ngga punya malu, hah! Setelah apa yang ku katakan padamu kau masih berani menunjukkan wajahmu!" Ucap theo, myla diam seribu bahasa "kau benar-benar sangat menjijikkan myla" theo langsung meninggalkan wanita itu setelah puas memakinya

...

Malam pun tiba, myla sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton siaran televisi lebih tepatnya saat ini televisilah yang sedang menontonnya, terlihat tatapan wanita itu kosong seperti tak ada tanda-tanda kehidupan. Tiba-tiba air matanya jatuh begitu saja tanpa ia sadari, myla yang merasakan air mengalir dipipinya pun langsung mengusapnya

"Argh air mata si*lan! Ngga ada bosannya menetes!" Gumam myla lalu bersandar disandaran sofa dan menatap langit-langit "aku capek!"

Tak lama kemudian terdengar suara pintu, myla langsung segera bangkit dan berlari menyambut kedatangan orang tersebut

"Mungkin theo menyesal mengatakan itu, dia pasti pulang karena mau minta maaf" gumam myla

Sesampainya didepan pintu myla dikejutkan oleh suaminya yang datang membawa seorang wanita kerumah.

Terlihat wanita itu mengenakan pakaian ketat nan seksi yang memperlihatkan belahan dada dan kaki jenjangnya sambil menggandeng tangan suaminya

Myla mematung tak percaya akan apa yang ia lihat saat ini. Theo tak mempedulikan myla, kedua orang itu berjalan melewati myla tanpa menjelaskan apapun

"Theo apa maksudnya ini!" Bentak myla yang membuat langkah theo dan wanita seksi itu berhenti lalu menoleh menatap myla

"Kenapa?" Tanya theo tak bersalah "sebelum kita menikah kau sudah taukan aku itu gimana!" Lanjutnya

"Kenapa kau membawa wanita jal*ng itu kesini?" Untuk pertama kalinya myla memberikan tatapan sinis pada theo dan tak ada lagi senyum yang terukir diwajahnya saat melihat lelaki yang ia cintai ini

"Berani sekali kau menyebutku jal*ng" bentak wanita yang sedang merangkul theo itu

"Theo bukankah ini berlebihan jika membawa wanita lain ke rumah?" Ucap myla yang masih berusaha sabar sambil menahan bendungan air matanya dan mengabaikan wanita yang bersama theo

"Jangan hiraukan dia" ucap theo pada wanita yang disampingnya itu lalu melanjutkan langkah mereka

"Theo!" Teriak myla, kali ini ia tak bisa menahan emosinya

"Ngga usah lebay" ucap theo sambil berjalan menaiki tangga

"Berhenti!!" Teriaknya lagi

Theo akhirnya menghentikan langkahnya dan kembali menuruni tangga menghampiri myla bersama wanita jal*ng itu

"Apa lagi!"  Bentaknya kesal sambil mengeraskan rahangnya

See you next chapter
🥰

DON'T GIVE UP ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang