chapter 9 🌾

3.7K 114 0
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa

"Apa lagi!" Bentaknya kesal sambil mengeraskan rahangnya

"Pergi dari rumah ini!"

"Apa! Kau berani mengusirku"

"Aku bilang pergi!" Teriak myla

Wanita disamping theo tersenyum menyeringai, ia merasa puas melihat keributan ini. "Myla inilah kenapa theo lebih memilihku dari pada kau! Kau itu terlalu cerewet!" Ucap wanita jal*ng itu

"Diam!" Bentak myla sambil menunjuk wajah wanita yang tak lebih dari seorang pelac*r "kau tidak lebih dari seorang pelac*r yang bekerja memuaskan nafsu seseorang dan tak pantas mulut jal*ng mu itu berbicara padaku" tegasnya

"Berani sekali kau" wanita itu geram dan langsung mengangkat tangannya dan menampar myla hingga membuat myla tertoleh

Myla yang masih tertolah memegang pipinya yang terasa sakit, ia sudah tak sanggup menahan bendungan air matanya, ia menangis sesegukan dibalik rambutnya yang teruai menutupi wajahnya

"Apa yang kau lakukan!" Bentak theo

"Baiklah" ucap myla saat merasa suaminya membentak dirinya, ia mengangkat kepalanya lalu menatap kedua orang itu dengan air mata yang terus bercucuran "lakukan apa yang kau mau lakukan dirumah ini. Aku yang akan pergi" ucap myla sambil mengusap air matanya lalu berbalik dan meninggalkan kedua orang itu

Tiba-tiba sebuah tangan menahannya, myla tak berani menoleh karena matanya terus terusan mengeluarkan air mata

"Ini rumahmu! Kau tetap disini. Kami yang akan pergi" ucap theo dan segera meninggalkan mansion itu

Myla langsung terduduk dilantai setelah kepergian lelaki itu dan menenggelamkan wajahnya diantara tangannya. Ia menangis tersedu-sedu sambil berteriak

...

Disisi lain theo bersama pelac*r itu sedang dalam perjalanan entah kemana. Tiba-tiba mobil mereka berhenti ditengah jalan

"Theo kok berhenti?"

"Turun!"

"Hah! Apa?" Tanya wanita itu sambil mengerutkan alisnya

"Aku bilang turun!" Bentak theo

"Theo kau kenapa?"

"Aargh" theo terlihat sedang menahan emosinya, ia menyenderkan kepalanya disandaran kursi penumpang sambil melonggarkan dasinya "Tak seharusnya wanita jal*ng sepertimu memasuki rumahku" ucap theo menghela nafas sambil memejamkan matanya

"Theo apa maksudmu"

Theo menoleh manatap sinis wanita disampingnya itu "Berhenti menyebut namaku! Wanita si*lan sepertimu tak pantas menyebut namaku!"

Wanita itu langsung ketakutan saat menatap mata elang milik lelaki ini, ia menunduk tak berdaya "maaf tuan" ucapnya

"Kau itu hanya wanita sewaan saja tapi tangan kotor mu itu sangat lancang menampar istriku!" Tegasnya

Wanita itu segera membuka pintu agar terhindar dari suasana yang sangat menegangkan ini

"Ah satu lagi jangan pernah muncul dihadapanku lagi!"

Segera supir theo menancap gas sesuai dengan perintah tuannya dan meninggalkan wanita itu sendirian dipinggir jalan

¤¤¤

Keesokan harinya theo pulang di waktu yang sama seperti biasa namun kali ini tak di sambut oleh myla bahkan wanita yang biasanya berada didapur atau diruang tamu kini tak memperlihatkan batang hidungnya. Ia berjalan menaiki tangga lalu memasuki kamar dan mendapati myla sedang berdandan dimeja riasnya

Theo mengerutkan alisnya. Tumben sekali wanita ini berdandan "kau mau kemana?" Tanya theo sambil melepas dasi yang masih terikat dilehernya

Myla tak menjawab ia berdiri dan mengambil tas brandednya yang tersedia diatas meja lalu berjalan keluar kamar, namun sebuah tangan menahannya saat hendak membuka pintu "myla aku tanya kau mau kemana!" Bentak lelaki itu.

Myla langsung mendongak menatap tajam lelaki ini namun tak menjawab pertanyaan yang ia rasa tak perlu dijawab, ia menepis tangan lelaki itu lalu keluar dan membanting pintu. Theo langsung menganga untuk pertama kalinya myla mengabaikannya seperti ini.

...

Beberapa menit kemudian theo keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang masih basah, ia berjalan mendekati kasur untuk mengambil pakaian yang biasa tersedia disana namun kali ini kasur terlihat kosong dan tak menemukan pakaiannya. Ia langsung mengepal tangannya dan mengendus kesal sambil melirik pintu, lalu mendongak menatap langit-langit, ia berjalan mendekati lemari dan membukanya dan mencari pakaiannya sendiri.

Biasanya myla selalu memilih pakaian yang serasi dengan dasi dan jam tangan theo namun untuk hari ini theo asal memilih saja lalu berangkat kekantor

¤¤¤

Keesokan paginya theo dan myla pulang bersamaan dan memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah. Theo segera turun dan menghampiri myla yang menyetir sendiri, ia mengetuk jendela mobil dan memerintahkan myla untuk segera keluar

Terlihat myla langsung menghela nafas sambil memutar bola matanya lalu segera keluar dari sana

"Dari mana aja kau?" Tanya theo dengan nada membentak

Myla meliriknya sinis sekilas kau sendiri juga baru pulang lalu berjalan memasuki rumah besar itu

"Myla apa kau tuli! Aku tanya kau dari mana?" Tanya theo lagi sambil mengikuti myla dari belakang

Sekarang myla benar-benar mengabaikan laki-laki itu, ia mamasuki kamar dan segera mengganti pakaiannya lalu keluar dari kamar itu untuk menghindari pertemuannya dengan suaminya. Sedangkan theo mematung sambil memperhatikan pergerakan wanita itu

"Aargh" teriaknya kesal sambil mengacak-acak rambutnya

...

Setelah berpakaian rapi theo turun kebawah dan mendapati myla sedang sarapan sendiri. Terlihat makanan dimeja hanya untuk satu orang saja

"Myla kenapa kau hanya membuat sarapan untukmu saja?"

Myla langsung menghindar, ia segera bangkit berdiri dan membereskan makanan yang masih tersisa dan membuangnya

"Myla kenapa kau malah membuang makanan it..."

"Halo" myla mengangkat telepon dan menempelkannya ditelinga "rafli" myla langsung sumringah saat sahabatnya rafli menghubunginya kembali. Seseorang berbicara dari seberang telepon lalu myla menjawab "bisa kok bisa. Ia ini aku langsung berangkat" jawab myla lalu memutus sambungan telepon, ia berlari untuk bersiap menemui sahabatnya itu namun karena tergesa-gesa kakinya menyenggol meja dan membuatnya hampir terjatuh untungnya theo langsung menggenggam erat lengan wanita itu

"Myla hati-hati! Kau itu sedang hamil!" Bentaknya

Tanpa menjawab lelaki itu, myla langsung menepis tangan theo darinya lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar

...

Terlihat myla berpakaian rapi dan segera keluar dengan menenteng tas branded miliknya namun saat baru saja menginjakkan kakinya keluar rumah theo sedang menunggunya tepat didepan pintu keluar, myla tak mempedulikannya ia berjalan melewati theo

"Myla apa kau membawa mobil sendiri?" Tanya theo namun myla mengabaikannya, lelaki itu pun kesal dan langsung menggenggam erat lengan myla saat hendak membuka pintu mobilnya hingga membuat myla menoleh menatap theo

"Myla!" Teriaknya hingga membuat myla menatap tajam netra mata lelaki itu "kau itu sedang hamil bahaya kalo nyetir sendiri" lanjutnya

Myla langsung mengibaskan tangannya hingga membuat tangan lelaki itu terhempas darinya

"SIKAP SOK PERHATIANMU ITU SANGAT MEMUAKKAN THEO!"

See you next chapter
🥰

DON'T GIVE UP ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang