chapter 32 🌾

2.7K 59 3
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa

Kini bayi dalam kandungan myla berusia 8 bulan, mereka begitu antusias menyanbut anak mereka yang akan lahir, mereka sudah membeli begitu banyak peralatan bayi dan juga mendekor kamar anaknya

Terlihat kedua orang itu sedang berdiri memandangi kamar anak mereka yang baru saja selesai di dekor sambil bergandengan tangan

"Myla"

"Hmm?" Myla menoleh menatap suaminya

"Trimakasih telah hadir dihidupku" ucap theo menahan rasa bahagianya dengan mata yang berkaca-kaca

Myla tersenyum sambil memegang pipi suaminya "ihh nangis ya" ejek myla

"Nggaaa" bantahnya "ini karena aku merasa sangat beruntung memiliki kamu dihidupku" lanjutnya

Myla memeluk suaminya dengan mengalungkan tangannya keleher theo "aku lebih beruntung theo" ucap myla

"Ngga, aku yang lebih beruntung! Aku laki-laki paling beruntung didunia ini karena berhasil memiliki istri sepertimu" jelasnya sambil membalas hangat pelukan istrinya

"Kalo kamu laki-laki paling beruntung berarti aku adalah wanita paling beruntung" ucap myla

"Hehe iya iya" jawab theo terkekeh

~~~

Keesokan harinya seperti biasa theo berangkat kantor dan berpamitan dengan istrinya yang masih terbaring diatas kasur

"Aku berangkat kerja dulu ya sayang" ucap theo sambil mengecup kening dan perut istrinya

Myla mengubah posisinya menjadi duduk dan dibantu oleh suaminya

"Sayang aku juga nanti mau keluar ya" ucap myla sambil bersandar

"Ih mau kemana? Aku antar ya"

"Ngga usah aku cuma sebentar" jawab myla

"Sayang ini kamu lagi hamil besar tau" ucap theo khawatir

"Aku cuma sebentar, aku bisa jaga diri tenang aja"

"Yaudah tapi pake bodyguard ya"

"Ihh lebay banget sih" bantah myla

"Kalo ngga mau ngga aku izinin keluar"

"Yaudah deh iya"

Theo tak lupa menyiapkan susu dan vitamin untuk istrinya dan meletakkannya keatas nakas "jangan lupa minum susu sama vitaminnya ya" ucap theo lalu kembali mengecup kening istrinya "emang kamu mau kemana sayang?" Tanya theo sambil mengambil kunci mobilnya

"Ohh cuma mau ketemu rafli aja"

Theo langsung mematung lalu menoleh kebelakang menatap istrinya "a-apa!"

"Iya udah lama juga aku ngga ketemu dia" jawab kinara sambil meminum susu yang disediakan suaminya

"Engga-ngga!" Theo menggeleng kepalanya tak setuju "kamu dirumah aja" lanjutnya

"Ihh tadi katanya boleh" jawab kinara kesal sambil melipat kedua tangannya didepan dada

"Kalaupun kamu mau pergi aku antar"

Myla berdecak kesal sambil membuang muka "kamu kan kerja!"

"Aku kan bosnya jadi boleh ngga kerja" jawab theo

Myla bangkit berdiri lalu mendorong suaminya keluar dari kamar "kamu kerja aja" ucap myla lalu membanting pintu

"Tapi sa..."

Belum selesai theo mengatakannya pintu kamar sudah tertutup rapat

"Sayang" panggil theo dari luar sambil mengetuk pintu

"Apa lagi?" Tanya myla membuka pintu

"Setidaknya biarkan aku menjemputmu kalo pulang" rengek lelaki itu dengan mata yang berkaca-aca

"Hahaha" myla langsung menertawakan suaminya yang terlihat seperti anak kecil yang sedang merengek, myla pun memeluk suaminya agar menenangkan lelaki itu "iya iya nanti aku kabarin kalo pulang" ucap myla

...

Myla langsung memeluk sahabatnya yang sudah lama tak berjumpa direstoran biasa

"Sepertinya aku bakal punya keponakan nih" ucap rafli sambil membalas pelukan sahabatnya

"Hehe iya dong" jawab myla

Kedua orang itu terlihat bahagia, mereka bercerita hingga tak menyadari makanan mereka habis tak tersisa

"Myla" tegur rafli

"Hmm?" Mya mengangkat salah satu alisnya menatap rafli

"Aku mau bilang sesuatu" ucap rafli serius

"Apa bilang aja...eeh tunggu tunggu" myla mencondongkan tubuhnya mendekati sahabatnya "jangan bilang kamu mau nyuruh aku bayarin makanannya" ucap myla sambil mengerutkan alisnya

"Hahaha" rafli langsung tertawa lepas "apaan sih! Tenang aja aku yang bayarin" lanjutnya

Myla langsung menghela nafas lega dan kembali bersandar disandaran kursi sambil mengelus dadanya "jadi mau bilang apa?" Tanya myla

Rafli terlihat gugup, ia menunduk mengumpulkan keberaniannya untuk mengungkapkan isi hatinya

"Myla sebenarnya aku..."

Rrrrrrtt...tiba-tiba benda tipis yang diletakkan diatas meja bergetar, myla melirik ponselnya dan tertera nama suaminya "bentar ya aku angkat dulu" ucap myla lalu menggeser tombol hijau dan menempelkannya ketelinga

"Halo sayang" ucap myla saat sambungan teleponnya terhubug

"Aku udah didepan"

"Oh iya iya ini aku udah selesai bentar lagi keluar" ucap myla lalu memutus sambungan telepon dan kembali fokus pada sahabatnya "tadi gimana?" Tanya myla pada rafli

"Hah?" Rafli tersadar dari lamunannya "ah ngga bukan apa-apa" jawab rafli menggeleng "kita pulang aja" lanjutnya

Myla mengangguk dan segera menenteng tasnya siap untuk pergi.

Akhirnya rafli dan myla memutuskan untuk pergi, mereka keluar dari restoran dengam berdampingan, sesampainya didepan restoran myla langsung melambaikan tangan pada suaminya yang berdiri diseberang jalan

"Sayang" teriak myla menyapa suaminya, theo pun tersenyum sambil membalas lambaian tangan istrinya "rafli aku duluan ya, kamu hati hati" ucap myla pada sahabatnya, Rafli pun mengangguk sambil tersenyum

Myla yang terlalu bersemangat berlari menghampiri suaminya sambil tersenyum namun ia tak menyadari sebuah mobil sedang melaju begitu kencang kearahnya

"Mylaaa!" Teriak rafli dan theo sambil berlari menghampiri myla

Mendengar teriakan itu myla menghentikan langkahnya lalu menatap sebuah mobil yang melaju begitu kencang semakin mendekat

"Myla awaaas" teriak theo mengulurkan tangannya

Braak... suara tabrakan yang begitu kencang membuat semua orang berkumpul mengelilinginya

See you next chapter🥰

DON'T GIVE UP ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang