Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaaPlak...sebuah tamparan melayang kewajah theo hingga tertoleh
"Kau keterlaluan!"
Theo tertawa remeh sambil mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan cairan kental berwarna merah lalu kembali menatap myla
"Apanya yang keterlaluan? Bukankah semua yang kukatakan benar! Kau bahkan mau tidur denganku karena kau menyukaiku dan sekarang kau tidur dengan rafli karena kau menyukainya. Myla kau itu tipe wanita yang mau tidur pada setiap lelaki yang kau sukai"
Tatapan myla begitu tajam, ia sedang menahan emosinya namun tetap membiarkan lelaki itu mengatakan semua yang ia inginkan
"Statusmu masih istriku! Jangan sampai kau menjelekkan reputasi keluarga safero hanya karena nafsumu itu!"
"Theo kau!" Mata myla merah namun tak mengeluarkan air mata
"Setiap kali aku bertanya padamu kau tak pernah menjawab! Kau bahkan tak pernah menjalankan tugasmu sebagai istri! Pagi sarapan ngga ada! Makan malam ngga disediakan! Kau bahkan selalu pulang larut malam! Kau ngga peduli dengan suamimu yang sedang menunggu dirumah"
"Theo!" Teriak myla membuat theo akhirnya terdiam. Mata myla mulai berkaca-kaca
"Kau bilang kau muak mendengar suaraku! Kau bilang kau jijik akan semua hal yang ku lakukan padamu! Tugas apa yang tak pernah aku lakukan sebagai istri, hah? Aku sudah melakukan semua tapi kau tak pernah menghargainya"
Theo masih terdiam seribu bahasa, matanya menatap tajam netra mata myla yang penuh dengan bendungan air mata
"Kau bilang aku selalu pulang larut malam dan membuatmu menunggu! Lalu bagaimana dengan mu theo? Kau hanya pulang saat kau membutuhkan sesuatu dan melupakanku disini!. Setiap kali aku mengajakmu bicara kau selalu mengabaikanku!" Jelasnya
"Aku capek theo! Aku capek!" Ucap myla sambil menepuk dadanya "Setiap kali aku berbicara denganmu, kau selalu berkata kasar padaku! Kau menghinaku! Kau menganggapku wanita murahan bahkan..." myla akhirnya meneteskan air mata "bahkan kau tak pernah menghargiku sedikitpun sebagai istrimu dan sekarang kau...hiks" myla tak sanggup meneruskan kata-katanya karena hanya menambah luka dihatinya "sudahlah tak perlu dibahas"
Myla pun mengambil langkahnya meninggalkan theo yang masih mematung sambil menatap dinding. Myla mengambil tas serta kunci mobilnya lalu segera keluar dari sana sambil menangis tersedu-sedu
Sedangkan theo masih bingung harus merespon apa? Ia masih mematung menghadap dinding dan membiarkan myla meninggalkan mension itu
¤¤¤
Beberapa hari telah berlalu myla tak kunjung kembali, theo pun tak mencarinya namun ia semakin kacau kadang tak fokus saat rapat, melupakan jadwal bahkan terkadang ia kekantor tanpa memakai jam tangan, tak memakai dasi bahkan pernah lupa untuk memakai jasnya
"Tuan" tegur supir theo bernama indra saat sedang menyetir sambil melirik tuannya dari kaca
Theo akhirnya tersadar dari lamunannya "ada apa?" Tanya theo
"Tuan beberapa hari ini kacau sekali. Kalau tuan merindukan nyonya saya akan mencarinya dan membawanya pulang"
"Ini ngga ada hubungannya dengan myla" bantah theo
"Biasanya nyonya myla yang nyiapin pakaian tuan dan sekarang karena ngga ada nyonya, hari ini tuan lupa pakai dasi" theo langsung memegang lehernya dan yah dasi tak terikat dilehernya "kemarin tuan ngga pake jas, dua hari yang lalu tuan lupa bawa berkas. Hmm sebaiknya saya cari nyonya saja tuan" lanjut indra
"Aarrgh tak perlu mencarinya, palingan dia lagi berduaan dengan lelaki si*lan itu" ucap theo kesal sambil mengepalkan tangannya
...
Semua mata kini tertuju pada theo, walaupun beberapa hari ini theo terlihat berantakan namun melihat bos mereka tak mengenakan dasi sedikit terlihat aneh
"Selamat pagi pak" sapa para karyawan saat melihat theo berjalan melewati mereka
~~~
Setiap harinya theo mencoba untuk mendekat pada wanita lain seperti yang biasa ia lakukan namun setiap kali bersama dengan wanita lain ia semakin kepikiran dengan myla, wajah myla semakin menghantuinya
Hingga akhirnya Theo berhenti menemui para pelac*r yang sering menemaninya, theo tak lagi menghabiskan waktunya diluar ia selalu pulang tepat waktu dan berharap myla akan pulang. Setiap kali pulang kerja ia selalu menatap ruang tamu atau dapur dimana ia dulu sering melihat wanita itu
▪︎▪︎▪︎
Hari ini theo akan keluar negeri untuk peresmian hotel yang barus saja dibuka. Terlihat sektretarisnya celine serta beberapa pegawai dan suprinya indra ikut bersamanya.
Sesampainya dibandara saat theo baru saja turun dari mobil terlihat orang-orang lalu lalang sambil membawa barang masing-masing namun matanya terpaku pada seorang wanita yang juga baru saja sampai dibandara, bersama seorang pria yang menyeret sebuah koper, yah orang tersebut adalah istrinya dan rafli. Tak terasa kini kandungan myla berjalan 7 bulan perut buncitnya sudah tak bisa disembunyikan lagi.
Api cemburu membakar hati theo ditambah lagi perasaan rindu yang sudah sangat lama ia pendam, theo segera menghampiri myla, pegawainya yang lain langsung bingung melihat tingkah bosnya itu
"Tuan mau kemana?" Tanya indra namun diabaikan oleh theo
Theo menarik lengan myla hingga membuat wanita itu menubruk dadanya, rafli yang saat itu sedang berjalan disamping myla ikut menoleh menatap theo
"Myla apa yang kau lakukan dengan lelaki brengs*k ini!" Bentaknya
"Theo lepasin, sakit!" Rintih myla kesakitan sambil memukul tangan suaminya
Mata tajam serta rahang yang dikeraskan membuat lelaki ini terlihat sangat menyeramkan. Disisi lain rafli tak suka melihat kedatangan lelaki ini, ia pun langsung mencengkram pergelangan tangan theo agar segera melepaskan myla "lepaskan myla!" Titah rafli
"Diam" bentak theo sambil menatap tajam rafli dengan jari telunjuk mengarah kewajah sahabat istrinya itu "jangan ikut campur urusan keluarga kami" ucap theo
"Ayok kita pulang" theo pun menyeret lengan myla dan membawanya mobil
"Ngga mau! Theo lepasin sakit"
Mendengar istrinya yang merintih kesakiran theo langsung menghentikan langkahnya lalu melepas cengkramannya dari lengan wanita itu
"M-maaf" cetus theo merasa bersalah "ayok pulang" ucap theo dengan lembut
Raflipun menghampiri mereka yang tadi sempat tertinggal lalu menarik myla hingga wanita itu berpindah kesisi kananya "kenapa kau memaksa myla!" Ucap rafli
"Sudah ku bilang berhenti mencampuri urusan keluargaku!" Bentak theo "ayok myla kita pulang" ajaknya
"Aku ngga ma.."
Belum selesai myla berbicara, theo mengangkat tangan istrinya dan mengalungkannya kelehernya lalu menggendong myla dan membawanya pergi, raflipun mengikuti mereka dari belakang
"Lepasin myla!" Bentak rafli namun diabaikan oleh theo
"Theo lepasin aku!" Ucap myla sambil memberontak dengan menggoyangkan kakinya agar segera diturunkan dan tangan yang memukul dada suaminya
"indra buka pintunya!" Titah theo pada supirnya itu
"Hah? Ah baik tuan" dengan cepat indra membuka pintu
See you next chapter
🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GIVE UP ON ME
Short StoryPernikahan yang terjadi karena keterpaksaan, namun myla wanita cantik dan baik hati telah jatuh cinta sejak 7 tahun yang lalu. akankah myla berhasil menaklukan hati theo lelaki keras kepala, dingin, cuek dan sering gonta ganti pasangan? Atau akan me...