end

4.3K 62 0
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa

Terlihat myla dan theo sedang menemani Zio bermain diruang bermainnya, kini anaknya bisa merangkak dan duduk

Zio mendekati ibunya "mama"

"Hah!" Sontak kedua orang tua itu kaget dan menatap anaknya "tadi zio bilang apa?" Tanya myla

"Mama"

"Aaah" myla kesenangan dan langsung mengangkat anaknya keatas sambil berputar-putar "anak mama pintar benget"

"Mama"

Myla pun memeluk anaknya sambil tersenyum, theo pun ikut berdiri dan mengambil anaknya itu dari myla "bilang papa" ucap theo mengajari anaknya tak mau kalah

"Mama"

"Bukan tapi PA-PA" jelas theo

"Mama"

"Papa sayang papa bilang papa" theo tak menyerah, ia tak mau kalah dari myla "ayok coba bilang papa"

"Baba"

Theo mulai tersenyum tipis "papa" ucap theo lagi

"Baba"

"Ihh udah ah jangan dipaksa" ucap myla lalu merebut anaknya dari theo dan meletakkannya kembali untuk bermain

"Mama"

Mendengar anaknya terus memanggilnya, myla tersenyum menyeringai sambil melirik theo, hingga membuat lelaki itu kesal

"Papa papa papa, zio coba bilang papa"

"Baba"

"Hahaaha" myla tertawa lepas melihat theo yang tak menyerah itu

~~~

Hari mulai gelap namun lelaki itu tak berhenti mengajari anaknya

"Papa zio bilang papa" ucap theo sambil memandikan anaknya

"Baba" zio menepuk nepuk air hingga membasahi wajah ayahnya "baba" ucap zio sambil tertawa

"Zio yang benar tuh papa bukan baba"

"Baba"

Tiba-tiba myla menerobos masuk kamar mandi "theoo!" Teriak myla sambil meletakkan tangannya ke pinggang. Entah sudah berapa lama theo berada dikamar mandi bersama anaknya "lama banget mandiinya kasian zio" bentak myla

"Iya-iya ini juga selesai" theo mengangkat anaknya dan menggulung tubuh zio dengan handuk "mama kamu galak banget" bisik theo pada anaknya

"Mama"

"Ayook kita pakai baju" ucap theo mengangkat anaknya lalu meletakkannya keatas kasur

Theo menuangkan minyak bayi ketangannya untuk di oleskan ke tubuh anaknya namun bayi itu terus berguling hingga membuat theo kesusahan "zioo! Tenang dulu" ucap theo menahan tubuh anaknya dengan satu tangan dan tangannya yang lain mengolesi minyak ketubuh anaknya

"Mama" ucap anak itu sambil menendang-nendang kakinya saat ayahnya sedang memasang celananya

"Papa papa papa, yang pasang baju kamu papa bukan mama" ucap theo kesal

"Baba" zio terkekeh menatap ayahnya

"Udah dibilang papa bukan baba"

"Wawa"

Theo geram dan langsung mengangkat anaknya keatas setelah selesai memakaikan baju "anak siapa sih ini bandel banget"

¤¤¤

Theo telah berpakaian rapi dan bersiap untuk kekantor, ia menghampiri istrinya yang sibuk memakaikan pakaian anaknya didalam kamar. Zio merangkak kesana-kemari hingga membuat myla kelelahan mengejar anak yang mulai aktif ini

"Sayang aku mau berangkat" ucap theo. Myla pun bangkit berdiri lalu merapikan dasi suaminya yang sedikit miring itu, theo pun mengecup kening istrinya lalu memeluknya "isi baterai dulu biar semangat kerja" cetus theo

Myla tersenyum tipis lalu membalas hangat pelukan suaminya dan menyenderkan telinganya kedada bidang lelaki itu

Tiba-tiba sebuah tangan menarik celana theo, mereka pun langsung melihat kebawah dan mendapati anaknya yang masih telanjang menatap mereka

"Zio minggir dulu" ucap theo dengan posisi masih sama memeluk istrinya "biarkan papa sama mama bermesraan sedikit" lanjutnya sambil memejamkan matanya menikmata pelukan hangat bersama istrinya

"Papa"

"Hah?" Theo langsung membolang matanya dan melerai pelukannya dengan myla, ia pun berjongkok melihat anaknya "tadi anak papa bilang apa?" Tanya theo memastikan

"Papa" ucap zio sedikit terkekeh

"Aaargh anak papa pintar banget" theo mengangkat anaknya dan memeluknya "papa jadi pengen dirumah aja nemanin zio main" ucap theo sambil tersenyum menahan rasa bahagianya saat anaknya pertama kali memanggilnya

"Hmm aku dilupain" gumam myla

"Zio coba bilang lagi papa"

"Papa" anak itu tersenyum lebar menatap ayahnya

Theo tak bisa menahan rasa bahagianya ia mengangkat anaknya keatas dan berputar-putar tak jelas lalu menjatuhkan tubuhnya keatas kasur dengan zio yang duduk di perutnya "papa dirumah aja deh nemanin anak papa yang ganteng dan pintar ini" ucap theo

Myla pun mengambil zio dari suaminya dan menggendongnya dengan satu tangan "sana cari duit! Kamu pikir beli susu anak kamu pake daun!" Ucap myla lalu melanjutkan pekerjaannya memakaikan baju anaknya

Theo pun bangkit berdiri dan berjalan mendekati istrinya "Sayang, zio itu baru bisa manggil aku, kalo nanti aku kerja dia bisa lupa lagi" jelas theo

"Ngga akan nanti aku ajarin. Udah sana pergi"

Wajah theo cemberut dan terpaksa harus berangkat kerja padahal ia sangat ingin menghabiskan waktunya dengan anaknya "yaudah deh" theo mengecup puncak kepala istrinya dan mengecup kedua pipi anaknya

...

Sesampainya dikantor, terlihat celine bekerja seperti biasa dan menghampiri diruangannya

"Tuan jadwal hari ini..."

Tiba-tiba beberapa polisi menerobos masuk lalu memborgol tangan celine

"A-ada apa ini?" Tanya celine sambil memberontak tak ingin diborgol

Salah seorang polisi mengangkat surat perintah untuk menangkap wanita itu lalu berkata "anda ditangkap atas tuduhan pembunuhan berencana"

"T-tuan ada apa ini? S-saya tidak melakukan apapun..."

Theo yang duduk dimeja kerjanya menatap celine dengan penuh kebencian "berhenti berpura-pura celine, kau membuatku muak!" Ucap theo dengan tegas

"Theo dia itu merebutmu dariku, kau lebih pantas bersanding denganku!" Mendengar ucapan celine membuat theo semakin emosi, lelaki itu pun bangkit berdiri dan berjalan mendekati celine "saat itu aku tak bermaksud melukaimu aku hanya ingin membuat wanita itu menghilang daru muka bum..."

Belum selesai celine berbicara tiba-tiba theo manarik baju celine hingga membuat wanita itu berjinjit

"T-theo lepasin!" Teriak celine

"Seandainya saat itu istrinya kenapa-napa. Aku sendiri yang akan menghabisi nyawamu!" Ucap theo lalu mendorong celine hingga membuatnya menubruk polisi yang berdiri dibelakang "cepat bawa dia!" Titah theo

Segera mereka membawa celine pergi dari sana tak lupa juga mereka membungkuk untuk memberikan hormat lalu meninggalkan tempat itu

Jangan kemana-mana akan ada special chapter di episode berikutnya 🥰

DON'T GIVE UP ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang