chapter 33 🌾

2.5K 57 1
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa


Myla yang terjatuh setelah didorong suaminya langsung pucat saat melihat theo berlumuran darah dan dikelilingi oleh banyak orang

"T-theo" myla tak dapat menahan bendungan air matanya

"Myla?" Ucap rafli sambil membantnya berdiri

"Theoooo" teriak myla berlari menghampiri suaminya sambil menangis histeris "theo bangun sayang" ucap myla sambil meletakkan kepala suaminya keatas pangkuannya "sayang" lanjutnya sambil mengelus pipi suaminya yang berlumuran darah

Tak lama kemudian rafli datang dengan membawa mobilnya "cepat masuk!" Titahnya

Segera orang-orang disana membantu mengangkat theo kedalam mobil, myla pun ikut masuk kedalam dan meletakkan kepala suaminya diatas pangkuannya lalu theo segera menancap gas dengan kecepatan tinggi

Myla tak berhenti menangis, tangannya yang berlumuran darah gemetaran "t-theo bangun sayang" myla menangis sesegukan "ra-rafli theo hiks theo ngga menjawabku hiks" ucap myla pada sahabatnya

"Myla tenanglah theo akan baik-baik saja" jawab rafli menenangkan sahabatnya

...

Sesampainya dirumah sakit theo langsung ditangani dan di bawa ruang ICU.

Terlihat myla mondar-mandir dengan tubuh yang gemetaran di depan ruang icu menunggu kabar suaminya, air matanya pun tak berhenti menetas

"Myla duduklah" ucap rafli yang juga saat itu sedang duduk

"Bagaimana aku bisa duduk tenang saat suamiku masih didalam sana!" Myla tak bisa mengontrol emosinya hingga membentak rafli

Rafli menghela nafas sambil duduk menundukkam kepala. Rafli memang mencintai kinara sudah sejak lama, ia juga tak terima jika myla harus menikah dengan theo namun ia tak mengharapkan suami dari sahabatnya itu mengalami musibah seperti ini

Tak lama kemudian orang tua myla dan mertuanya tiba disana lalu menghampiri myla yang masih berlumuran darah suaminya

"Ma theo ma" ucap myla dengan tangis semakin menjadi-jadi.

Rosa dan ratih langsung memeluk wanita itu untuk menenangkannya, lalu membawanya duduk. Rosa terlihat mulai berubah, walau anaknya terluka namun kali ini ia tak menyalahkan myla atau siapapun itu

...

Beberapa jam kemudian dokterpun keluar dan langsung di kerumuni oleh myla dan keluarganya

"Suami saya gimana dok?" Tanta myla dengan air mata yang terus bercucuran

"Suami anda sudah melewati masa kritisnya kita tinggal menunggunya siuman" jelas dokter

Theo pun di pindahkan keruang perawatan untuk pemulihan

...

Keesokan harinya myla masih terus berada disamping suaminya dan terus menggenggam erat tangan lelaki itu. Orang tuanya pun juga menungggu disebuah sofa sedanglan rafli telah pergi setelah theo dipindahkan keruang perawatan

"Myla pulanglah sayang, kami akan menjaga theo disini" ucap ratih ibunya melihat anaknya begitu berantakan dan bahkan tak makan sedikitpun

"Mah, gimana aku bisa pulang sedangkan suamiku masih belum sadarkan diri" jawab myla sambil mengusap air matanya

"Sayang liat baju kamu berlumuran darah, setidaknya mandi dan makanlah dulu. Kalo kamu ngga mau pulang kamu bisa mandi dan makan disini mama juga udah bawa pakaian kamu" jelasnya

Myla kesal dan langsung bangkit berdiri hingga membuat kursinya terbalik "mama ini kenapa sih! Kenapa mama misahin aku sama theo! Bagaimana kalo suamiku siuman trus aku ngga ada disisinya, hah!" Bentak myka yang tak dapat mengontrol emosinya

"Myla kamu ini kenapa sih! Kamu jangan memikirkan perasaanmu saja! Pikirkan juga bayi yang ada dalam kandunganmu itu" ucap ibunya yang juga ikut membentak

"Pokoknya aku ngga mau! Sebelum theo sadar" Bentaknya lalu kembali mendiri kursinya dan duduk sambil menggenggam tangan suaminya

Ibunya menghela nafas lalu kembali duduk disofa sambil memijit ringan kepalanya, ia kehabusan akak bagaimana menghadapi wanita ini

Beberapa detik kemudian rafli kembali mengunjungi suami sahabatnya yang sedang terbaring lemah itu, ia sempat mendengar keributan antara myla dan ibunya.

Tiba-tiha rafli menggenggam tangan myla dan menyeretnya kekamar mandi

"Ihh rafli lepasin!" Bentak myla

Rafli tak mendengar ia terus menarik wanita itu hingga memasuki kamar mandi lalu meletakkan paper bag berisi pakaian myla keatas wastafle

Orang-orang yang melihat itu hanya menganga melihat bagaimana rafli menghadapi keras kepalanya myla

"Jangan keluar sebelum kau membersihkan dirimu yang kotor ini!" Bentak rafli lalu menutup pintu dengan membantingnya

Semua orang terdiam rafli pun mematung setelah menyadari ada banyak orang disana bahkan mertuanya myla pun juga berada disana

"Emm maaf" ucap rafli sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Apa ngga papa membiarkan myla dikamar mandi sendiri? Bagaimana kalau dia berbuat yang tidak-tidak" tanya rosa

"Oh ngga papa tante bentar lagi dia juga keluar" jawab rafli

Rafli yang sudah berteman dengan myla sejak lama tau persis bagaimana menghadapi wanita itu

Beberapa menit kemudian myla keluar dengan berpakaian yang baru dan terlihat bersih. Rafli segera mempersilahkannya duduk

"Duduk" titah rafli, wanita itu langsung menurut tanpa ada perlawanan "makan!" Ucapnya sambil melirik makanan yang telah disediakan, myla pun mengangguk lalu menyantapnya

~~~

Beberapa hari telah berlalu namun theo tak kunjung siuman membuat myla semakin khawatir

"Mah kenapa theo ngga bangun ma" tanya mya sambil menangis

"Sabar sayang" jawab rosa "theo pasti akan pulih kita tunggu saja" lanjutnya

"Ini semua karena aku ma, hiks. Theo kayak gini karena mau nyelamatin aku"

Rosa terdiam sejenak mendengar penjelasan manantunya ini, theo adalah anak semata wayangnya yang ia besarkan dengan penuh cinta, rosa merasa sangat sedih melihat anaknya yang terbaring lemah dirumah sakit

"Maaf ma, hiks" ucap myla "aku yang seharusnya berada diposisi theo"

"Myla!!" Bentak rosa kesal, myla pun langsung terdiam ia tau mertuanya akan marah jika mengetahui fakta penyebab anaknya seperti ini

See you next chapter🥰

DON'T GIVE UP ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang