chapter 24 🌾

2.7K 64 4
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa


Hari ini adalah hari terakhir mereka dibali, mereka berdiri dibalkon sambil menikmati angin sepoi sepoi dan pemandangan yang langsung mengarah kepantai

"Theo"

"Hmm?"

"Aku mau bilang sesuatu?"

"Yah katakan saja"

Myla menoleh kesamping menatap wajah tampan suaminya yang sedang menutup mata dengan rambut yang bergoyang saat angin berhembus

"Aku mau cerai"

Theo langsung membulatkan matanya, jantungnya berdetak kencang, dan tubuhnya gemetar

Myla pun masuk kedalam dan meninggalkan theo, wanita itu berpura-pura bahagia seakan cerai adalah hal yang biasa baginya, sedang kan theo masih mematung disana

"Setelah ini aku akan langsung kerumah orang tuaku! Aku akan menyerahkan gugatan cerai kita ke..."

"Mylaa!" Teriak theo kesal membuat myla terdiam, ia berjalan mendekati myla dan berdiri dihadapan wanita itu

Myla pun menoleh dengan wajah datar, seakan tak ada yang terjadi

"Ah dan soal harta yang kau bicarakan dulu aku tak menginginkannya karena aku belum berhasil melahirkan anak itu"

"Apa maksudmu? Kau sedang bercanda kan myla" Theo masih tak percaya akan apa yang baru saja ia dengar

"Aku mau cerai dan itu benar bukan sebuah candaan"

Theo meraih salah satu tangan wanita itu dan menempelkan telapak tangannya kepipi "kenapa sayang? Apa aku ada salah? Apa aku pernah menyinggung perasaanmu? Apa aku ada kekurangan? Aku akan memperbaikinya tapi jangan tinggalkan aku" ucap theo

Myla menarik tangannya dari lelaki itu lalu berjalan mendekati lemari "aku bosan denganmu" myla mengambil kopernya dan meletakkannya keatas kasur, membukanya lalu mengambil pakaiannya dari dalam lemari

Tiba-tiba Theo menahan tangan myla yang hendak memasukkan pakaiaannya kedalam koper "A-aku akan membuat suasana baru sayang supaya rasa bosanmu hilang! Kita bisa mengatasinya tanpa bercerai" jelasnya dengan lembut

"Aku sudah tidak mencintaimu lagi theo, menyingkir dariku!" Bentak myla sambil menepis tangan lelaki itu darinya lalu melanjutkan kegiatannya mengemasi barang

Terlihat jelas betapa sedihnya lelaki itu saat ini, ia menggosok kasar rambutnya sambil memikirkan cara untuk menahan wanita ini

"Aku ngga mau cerai dan kau ngga boleh pergi"

"Kau udah ngga ada hak untuk melarangku, hubungan kita berakhir sejak anak itu pergi"

Theo langsung memeluk myla dari belakang saat sedang menutup kopernya "lepasin!" Ucap myla sambil berusaha melepas dekapan erat lelaki ini

"Aku ngga akan lepasin sebelum kamu ngasi aku alasan yang masuk akal"

"Udah ku bilang aku udah ngga cinta sama kamu!"

"Semalam kamu baru aja bilang cinta dan sekarang kamu bilang ngga cinta! Itu benar-benar ngga masuk akal"

"Ah aku orangnya mudah berubah pikiran"

"8 tahun yang lalu waktu kita masih kuliah kamu bilang cinta dan perasaan itu ngga berubah sampai kita ketemu dan sekarang kamu bilang mudah berubah pikiran setelah kau bilang cinta semalam? Itu ngga masuk akal myla" theo berusaha menyela setiap ucapan myla agar wanita itu tetap berada disisinya

Kuat sekali lelaki ini, myla sudah memukul dan mencubit tangannya tapi tetap memeluknya dengan erat

"Theo ada apa denganmu! Bukankah kau yang meminta cerai setelah anak itu lahir? Kenapa sekarang malah menahanku seperti ini?"

Tiba-tiba lelaki itu melepas pelukannya dan mengambil beberapa langkah mundur memberi ruang untuk myla, myla mengerutkan alisnya lalu berbalik menghadap theo

"Aku bilang kita cerai setelah anak itu lahir?" Tanya theo dengan senyum remeh

"Y-ya" myla mulai takut

"Kalo gitu mana anak yang kau lahirkan? Mana?"  Theo berjalan mendekati myla dengan tatapan tajam

"sebelum anak itu muncul dihadapanku jangan harap kau bisa cerai dariku!" Ujar theo dengan tegas

Myla geram ia tak bisa menahan emosinya yang meluap saat mendengar ucapan theo, ia pun mengangkat tangannya lalu menampar lelaki itu hingga membuatnya tertoleh

"Kau jahat! Aku membencimu" myla menangis sambil memukul dada bidang milik suaminya itu "aku sangat membencimu! I hate you! I hate you! I hate you!"

Theo pun membiarkan myla memukulnya sepuasnya lalu berkata "Sekarang kau udah ngga punya alasan untuk bercerai denganku myla"

Myla langsung mematung lalu mendongak menatap theo "aku punya alasan yang kuat untuk bercerai!" Ucap myla sambil mengusap air matanya

"Alasan apa lagi yang mau kau katakan, hah? Meskipun kau punya 100 alasan untuk bercerai aku punya 101 alasan untuk bertahan"

"AKU UDAH NGGA BISA NGASI KAMU KETURUNAN!"

Seketika suasana jadi hening setelah mendengar teriakan myla yang menggelegar itu, theo pun tak bisa berkata-kata lagi

Melihat respon yang diberikan theo, myla tau lelaki ini akan setuju untuk bercerai. Ia kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda, ia menurunkan kopernya dari kasur lalu menariknya

Tiba-tiba sebuah tangan menahan lengan myla saat berjalan melewati theo "kau menginginkan anak?" Ucap theo sambil melirik sinis wanita itu

"Theo sakit" theo mencengkram erat lengan myla hingga membuat wanita itu merintih kesakiran

"Berapa banyak anak yang kau inginkan, hmm?"

"Theo lepaskn sakit" ucap myla sambil berusaha menepis tangan lelaki itu darinya "bukan aku yang membutuhkan keturunan tapi kau!" Lanjutnya

Theo langsung menyeret wanita itu dan mendorongnya ke atas kasur lalu menaiki tubuh wanita itu

"Theo apa yang kau lakukan!" Myla memukul dada bidang theo agar menyingkir darinya namun lelaki itu tak bergerak sedikitpun

"Kau mau anak berapa? 6 hmm? Aku akan memberimu 12 anak sekaligus, myla" theo mengisap leher wanita itu hingga meninggalkan bekas dengan tangan yang bergerak membuka kancing baju wanita itu, sedangkan myla yang tenaganya tak seberapa dibanding theo masih berusaha menyingkirkan lelaki itu

"Theo stop ah! Aku udah ngga bisa punya anak lagi! Ahh"

"Siapa bilang? Dokter, hmm?

"Theo mmph"

tiba-tiba theo menyambar bibir wanita yang dari tadi tak berhenti mengoceh itu lalu melumatnya dengan ganas

"Mmph ah mmph" desah myla yang mulai terbawa suasana

Tanpa ia sadari, pakaiannya kini terbuka dan hanya  tersisa bra saja. Theo menyelipkan tangannya ke tengkuk wanita itu dan menariknya hingga terduduk lalu membuka pengait bra yang dikenakan myla dan melepaskannya lalu membuangnya kesembarang tempat

"Theo hentikan"

Theo langsung menarik myla yang telanjang dada kedalam dekapannya lalu mencium puncak kepala wanita itu

"Akan ku buat kau hamil! Akan ku penuhi rahimmu dengan spermaku! Akan ku buat orang yang bilang kau ngga bisa punya keturunan tak berkutip! Akan ku buat yang 10% kemungkinan kau hamil menjadi 100%. Akan ku temui seluruh dokter diseluruh dunia untuk menyembuhkanmu sayang"

See you next chapter
🥰

DON'T GIVE UP ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang