05 | Frist Kiss

241 134 19
                                    

Satu kata buat Keenan

-Forced Marriage-

-Forced Marriage-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Natasya mendesis kesal karena kejadian tadi. Bisa-bisanya Keenan mencuri start dengan pelukan, dan kenapa ia tidak langsung mendorongnya ke tengah jalan tadi. Padahal kalau ia melakukannya Natasya yakin seratus persen pernikahannya akan dibatalkan, biarkan Keenan tertabrak delman atau apalah yang bisa membuat Keenan lupa ingatan.

Keduanya sekarang sedang berada di dalam mobil. Keenan menyalakan mobil lalu pindah ke bangku belakang yang di tempati Natasya.

"Kak Keenan ngapain pindah kesini? Kalo gini siapa yang nyetir?"

"Autopilot, Sayang."

Keenan mengetuk dahi Natasya dengan telunjuknya. Menguap lebar, lalu melesat tidur di pangkuan Natasya.

"Kak Keenan!" Natasya mengerang kesal. Mendorong Keenan hingga nyaris terjatuh, untungnya ia langsung melingkarkan tangannya di pinggang ramping Natasya. Benar-benar tega.

"Kepala gue pusing banget gara-gara lo, harusnya sekarang gue lagi tidur sambil pelukan mesra sama guling. Lo harus tanggung jawab, Natasya."

Keenan mengarahkan tangan Natasya ke kepalanya, menuntun agar mengusap-usap kepalanya. Tapi yang dilakukan Natasya malah menjambak.

"Sumpah. Sedikit aja kasihan sama gue, Nanat! Kepala gue pusing banget."

"Suruh siapa semalem hangover. "

"Kok tau?"

"Napasnya kecium banget bau alkohol."

"Pernah nyicipin?"

"Belum."

"Good girl."

Keenan mengecup perutnya. Membuat Natasya kegelian sekaligus merasa aneh, ia belum pernah merasakan sensasi aneh seperti ini.

"Mau coba?"

"Emang boleh?" dahi Natasya mengerut, ia sama sekali belum pernah menyentuh barang haram itu padahal teman-temannya kebanyakan sudah akrab dengan yang namanya alkohol.

"Boleh."

"Emang Kak Keenan punya?"

"Cium bibir gue, Natasya. Lo bakal ngrasain gimana rasanya alkohol sekaligus bibir seksi gue."

Natasya mendorong Keenan hingga terjatuh, menyisakan badannya yang masih di kursi. Belum puas, Natasya menundukkan kepalanya agar bisa leluasa mendorong kepala Keenan yang belum jatuh sempurna, tapi sebelum sempat melakukannya kepala Keenan maju, mengecup bibir Natasya lembut tapi penuh tekanan. Mengecap bibir bawahnya, lalu menggigit pelan.

Natasya melotot, tapi ia tidak berani bergerak. Lagi-lagi ia merasakan sensasi aneh ini karena Keenan. Keenan melepas pangutannya, terkekeh melihat Natasya yang diam seperti orang bodoh.

FORCED MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang