14 | Jiwa Posesif Ri'el

151 108 7
                                    

•Forced Marriage•

•Forced Marriage•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjir! Lo buat gue takut, Natasya."

"Sorry, An."

Natasya nyengir.

"Lo kemana aja? Gue sama Reynald muter-muter cari lo, gue panik pas tau lo nggak ada di sebelah gue. Tuh liatin sepupu lo, tatapannya berasa pengin bunuh gue. Untung gue gak langsung wafat habis kena amukannya kemarin malem."

Anshen menunjuk Reynald yang baru masuk kantin dengan dagunya. Natasya nyengir lebar, kemarin malam ia memang lupa memberi kabar.

Reynald membuang muka ketika tatapannya tidak sengaja bertemu dengan Anshen, ia dari awal memiliki firasat kalau ondel-ondel itu tidak bisa menjaga Natasya dengan baik. Terbukti firasatnya benar, sampai subuh ia mencari Natasya kesana-kemari tapi tak kunjung menemukan bocah itu.

"Kemarin pulang bareng siapa? Gak kabarin gue," interupsi Reynald ketika melewati bangku Natasya duduk.

"Ada pokoknya."

"Bang Ken—"

Natasya buru-buru mencubit perut Reynald hingga cowok itu mengaduh sakit. Natasya melirik Anshen yang sedang membumbui baksonya dengan kecap, ia bernapas lega karena Anshen sepertinya tidak menaruh curiga.

"Woi Rey! Pesenan lo udah dateng nih."

Reynald menoleh ke sumber suara lalu mengangguk sebagai tanggapan. Setelah menyeruput es jeruk Natasya seperempatnya ia langsung pergi.

"Astaghfirullah! Jigong lo nempel Reynald, bawa sekalian sana!"

Reynald tersenyum smirk, berbalik untuk mengambil es jeruk Natasya. Lumayan kan minuman gratis. Ini adalah triknya agar mendapatkan makanan minuman gratis dari Natasya, terbukti trik ini masih ampuh selama dua puluh dua tahun. Natasya tidak mau makan atau minum dari bekasnya.

"Napa lo?"

Keenan melempar Ferdi yang sedang menatap Natasya kagum dengan sedotan.

"Gue baru ngeh, ternyata ada cewek se-cute ini di kampus."

"Udah ada yang punya," sahut Reynald sembari menuangkan bumbu ke piring yang berisi batagor.

"Siapa?"

"Ada. Udah mapan, layak, jabatan bagus gak kayak lo mahasiswa abadi. Kebetulan gue juga udah kasih restu."

FORCED MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang