Ditunggu notif vomentnya
•Forced Marriage•
“Gue bodoh, Natasya. Gue bodoh karena biarin lo muncul di pikiran gue.”
Meneguk minuman dengan kadar alkohol tinggi langsung dari botolnya, tapi Keenan masih merasa tidak puas. Posisinya sekarang berada di bar langganannya, dengan penampilan yang sudah berantakan Keenan terus-terusan menggumam tidak jelas. Tujuannya kesini adalah untuk melupakan Natasya, tapi rupanya itu tidak berhasil.
Jesica selalu menghabiskan malamnya di bar, wanita itu bisa gila kalau kalau tidak menghibur diri walau cuma sekedar clubing atau memanjakan diri dengan cara bersenang-senang dengan pria. Jesica yang baru datang tidak sengaja menemukan Keenan yang terlihat berantakan. Ia menghampiri pria itu, langsung duduk dipangkuan Keenan, tidak peduli jika setelah ini ia akan di marahi habis-habisan oleh pria itu. Detik selanjutnya Jesica terkejut karena Keenan membiarkannya tetap duduk dipangkuannya.
Sesuatu yang dingin menjalar menyentuh perutnya yang tertutup oleh kemeja. Elusan lembut dari tangan lentik itu merambat turun dan hampir saja menyentuh aset berharganya tapi langsung di tahan Keenan.
"Main cantik, Jes," Keenan memperingatkan Jesica dengan suara serak yang sialnya terdengar sexy.
Pria itu menatap Jesica yang sedang menggodanya, meraba dada Keenan dengan gerakan jari sensual. Ketika bayang-bayang Natasya muncul di kepalanya, Keenan langsung menyambar bibir Jesica, menciumnya kasar. Ia memperdalam ciumannya pada bibir Jesica ketika bayangan itu kembali muncul.
Persetan dengan Natasya,
Persetan dengan dirinya,
Natasya sudah melabelinya dengan label buruk, kenapa tidak merealisasikannya sekalian?
Jesica melenguh di tengah-tengah ciuman. Ia tau Keenan sedang dibawah pengaruh alkohol, tapi sudah kepalang tanggung untuk menghentikannya, lagipula ia juga menikmati ciuman Keenan meskipun terbilang cukup kasar. Jesica tertawa, akhirnya apa yang dimimpikannya terkabul juga, meski itu hanya sebuah ciuman.
“Gue udah ciuman sama lo, tapi kenapa dia masih muncul di otak gue Jes?”
Keenan meneguk alkohol yang dituangkan Jesica kemudian tertawa.
“Siapa cewek yang udah buat lo kayak gini, Keen?” Jesica sekarang tau kalau Keenan menciumnya hanya sebagai pelampiasan, tapi Jesica tidak peduli, ia tidak mempermasalahkan itu.
“Kata dia gue bajingan Jes, gue udah ngerusak masa depan indah dia. Tapi gue nggak ngrasa nglakuin itu.”
Keenan kembali tertawa keras.
“Kenapa hati gue rasanya sakit, Jesica. Padahal gue pernah terluka lebih parah daripada ini, ” meneguk minuman di gelasnya hingga habis, Keenan menatap mata Jesica menunggu jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE
Romance"Maaf aku udah bohongin Kak Keenan." "Nggak masalah. Tapi janji jangan diulangi lagi," ucap Keenan dengan mata masih terpejam. "Iya janji, kalau khilaf ntar aku janji lagi. Aku manusia biasa, nggak luput dari kesalahan." ⚠️ Not for children. Be wis...