19 | Kesenangan Lain

110 53 2
                                    

• Forced Marriage •

• Forced Marriage •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Akhhhh!"

"S-sakit, udah Keenan. Gue gak tahan, akhh—"

"Shit! Damn! Fuck! Jangan disana, gue nggak bisa!"

Suara erangan memenuhi penjuru ruangan yang kosong juga gelap. Hanya ada mereka berdua di dalam sana. Keenan hanyut dalam kesenangan, menikmati erangan wanita di bawahnya yang terdengar seperti nyanyian surga.

"Kenapa? Lo nggak nikmatin permainan gue hm?"

"Please... Gue nggak kuat. Lepasin gue, akhh—"

"Akkhhhhhhh!!"

"Stop it. Gue nyerah, gue nyerah…"

Keenan tersenyum smirk. Bangkit dari duduknya, menatap tubuh wanita di depannya yang banjir oleh keringat. Mulut wanita itu membuka tutup seksi guna mengambil pasokan udara sebanyak mungkin. Keenan menyeringai menatap noda merah di sprei putih.

"Ngomong atau gue robek mulut lo?"

"Oke! Aku bakal jujur semuanya. Berhenti sakitin gue."

Keenan terkekeh.

Membuang pisau lipat yang ia gunakan untuk mengukir karya indah di tubuh mulus wanita di depannya. Wanita itu meringis menahan perih di sekujur tubuh. Keenan sudah membuang benda yang dipakai untuk melukainya, tapi bukan berarti pria itu akan berhenti menyiksa. Keenan bahkan bisa melakukan sesuatu yang lebih dari ini.

"Ngomong, bitch."

Keenan menatap wanita di depannya yang sekarang menangis, memandangi goresan panjang yang ia buat di wajah wanita itu. Cukup indah.

"Permainan gue kurang berkesan ya buat lo?"

"No! Jangan sentuh gue lagi, gue bakal ngomong!" teriaknya takut karena Keenan hendak mengeluarkan sesuatu di balik saku jaketnya.

"Ini semua rencana Ryan. Dia benci banget sama lo Keenan, Ryan pengin balas dendam sama apa yang udah lo perbuat sama Leon. Ryan sama Leon mereka saudara kandung. Dia yang nyuruh gue buat masuk ke kantor lo, cari berkas penting guna jatuhin perusahaan lo. Sekarang dia berencana buat hancurin proyek baru lo."

Wanita itu memberitahu semuanya dengan jujur, berharap agar Keenan melepaskannya setelah ini. Ia tidak peduli jika harus menghianati tuannya sendiri, sekarang tidak ada yang lebih penting daripada nyawanya.

"So?"

"Gue cuma di suruh. Please bebasin gue, setelah ini gue janji bakal berpihak sama lo. Gue bakal jadi mata-mata, kasih tau semua rencana Ryan ke lo."

"Ryan bayar lo pake apa?"

"Kebebasan, uang, kekayaan. Semua hal yang gue sukai."

Keenan berdiri, melirik jam tangannya. Pukul sebelas malam.

FORCED MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang