•Forced Marriage•
"Tumben nggak telat," heran Natasya ketika mendapati sahabatnya sudah duduk manis di bangku. Satu pemandangan langka melihat Anshen datang sebelum jam kuliah dimulai, biasanya Anshen selalu langganan telat, minimal datang ketika perkuliahan sudah lewat satu jam.
"Bareng Ferdi," sahut Anshen enteng.
Natasya melirik jam tangannya, pukul sepuluh tepat. Kemudian pandangannya kembali menuju Anshen.
"Aku liat kalian makin deket aja."
Anshen mengedikkan bahunya, meneguk susu beruang diatas meja hingga kandas. Entah bagaimana ceritanya ia bisa berangkat bareng dengan Ferdi, Anshen tidak ambil pusing. Prinsip Anshen rezeki itu tidak boleh ditolak, dapat tumpangan gratis itu juga masuk kriteria rezeki kan?
"Seger banget ya mbak. Yang punya aja belum sempet minum, udah kandas aja."
Anshen nyengir lebar. "Ntar gue ganti deh."
"Nggak usah, tapi pulang kuliah traktir aku Starbucks."
"Yehh, malah ngelunjak lu cenah."
Natasya menghindar ketika Anshen hendak menjitak kepalanya. Tapi karena tidak memperhatikan area belakangnya Natasya nyaris kepentok meja jika saja tidak ada yang sigap menahan punggungnya.
"Lo kalo mau main diluar Natasya. Ini kampus bukan paud. Kepentok meja gue ketawain mampus."
Natasya langsung bisa menebak sosok yang menahan punggungnya. Gaya bicara nylekit juga terkesan menyebalkan yang Natasya sudah hafal diluar kepala. Ketika balik badan ia langsung dihadapkan dengan tubuh tinggi besar Reynald. Natasya melotot ketika mendapati Reynald dengan jersey basket yang basah oleh keringat melekat di tubuh atletis cowok itu. Matanya disuguhi pemandangan erotis, tapi Natasya masih cukup waras untuk tidak jatuh pada pusaran pesona sepupunya yang miskin manner.
"Ganti baju yang bener Reynald, kasian fans kamu kelelep keringet."
Reynald mengikuti arah pandang Natasya. Sekumpulan mahasiswi yang sedang mencuri pandang kearah Reynald mendadak salah tingkah sehingga mereka saling senggol dengan temannya.
"Mau cari sugar mommy lo Rey?" tanya Anshen enteng.
"Anjing."
"Selow brow. Berbusa tuh mulut para fans lo pas denger lo ngomong kasar." Anshen menumpu dagunya dengan tangan, pandangannya beralih menuju sekumpulan mahasiswi tadi.
"Mulut lo sat," geram Reynald sambil melirik Anshen malas.
"PMS lo?"
"Gue laki bangsat." Sahut Reynald tidak santai, cowok itu menatap Anshen sekilas dengan pandangan sinis kemudian berjalan menuju bangku tempatnya duduk, meletakkan tas ranselnya kemudian berjalan keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE
Storie d'amore"Maaf aku udah bohongin Kak Keenan." "Nggak masalah. Tapi janji jangan diulangi lagi," ucap Keenan dengan mata masih terpejam. "Iya janji, kalau khilaf ntar aku janji lagi. Aku manusia biasa, nggak luput dari kesalahan." ⚠️ Not for children. Be wis...