Chapter 1

415 37 20
                                    

Happy reading huhu:*
Jangan lupa tinggalin jejak yak:D

Naya melepaskan helmnya ketika ia dan Devan sudah sampai di depan rumah megah bernuansa serba putih.

"Besok jadi kan?"ucap Naya ketika Devan selesai membantu ia melepaskan helm yang ia kenakan tadi.
"Iyaaaa bocil"ucap Devan seraya membenarkan tatanan rambut Naya yang sedikit berantakan.
"Ihh,Devan!!Naya udah gede tau"ujar Naya tidak terimah karena masih di anggap bocil oleh kekasihnya.
"Kalo udah gede gak mungkin suka ngemil permen kaki"sahut Devan membuat wajah Naya cemberut.

Devan memeluk tubuh Naya,bukan hanya itu ia juga mencubit kedua pipi Naya karena gemas.

"Besok pakek baju panjang sama celana panjang"ujar Devan,kini posisinya sudah memeluk tubuh Naya.

Naya mendongak "nggak mau!"jawab Naya
Devan mengerutkan keningnya sembari menatap Naya yang juga menatap dirinya.
"Kenapa hm?"tanya Devan
"Panas Devan....lagian cuma bentar doang kok masa harus pakek baju serba panjang"celoteh Naya membuat Devan menghembuskan nafasnya.

"Nay,dengerin yah,besok aku mau mampir ke gereja jadi mau gak mau kamu harus pakek baju sama celana panjang"ujar Devan membuat Naya menggeleng sembari memanyunkan bibirnya.
"Nggak mau!"tekan Naya.
"Lagian kan nanti Naya di luar gak masuk ke dalam"sambungnya lagi.

Devan menghembuskan nafasnya keras,percuma berdebat dengan Naya pasti ujung ujungnya ia yang harus mengalah.
"Yaudah deh terserah tapi jangan celana pendek sebatas paha!"ucap Devan wanti wanti.
"Iyah iyah bawel banget cowoknya Naya"sahut Naya dengan nada sebal sekaligus mengejek.
"Bener yah?"
"Iyah ih!"

Setelah bermenit menit berdebat argumen akhirnya Naya melepaskan pelukannya begitu juga dengan Devan.

"Naya masuk dulu yah"ucap Naya yang di balas anggukan oleh Devan.
"Hm,hati hati"
"Oke!"
"Jangan gadang !awas kalo gadang!"ucap Devan sedikit mengancam Naya takut kalo gadis itu akan begadang hingga sini hari,bukan apa hanya saja Devan khawatir dengan kesehatan Naya.

"Siap pak!"sahut Naya sembari mengangkat tangannya layaknya sedang hormat.
"Gemes banget pacarnya Devan"sahut Devan,laki laki itu mengacak-acak rambut Naya membuat sang empu tersenyum.

"Kalo gitu Naya masuk dulu yah"ujar Naya yang di balas anggukan oleh Devan.
Naya tersenyum,gadis itu lalu beranjak pergi menuju ke dalam rumah milik kedua orangtuanya.

Devan?
Laki laki itu masih memperhatikan tubuh Naya sampe benar benar hilang di balik pintu kayu yang baru tertutup karena gadis itu yang menutupnya.
Setelah memastikan Naya masuk ke dalam rumah milik kedua orangtua gadis itu dengan aman barulah ia menyalahkan mesin motornya dan melaju dengan kecepatan rata rata .

***

"Habis dari mana?"

Devan menghentikan langkah kakinya ketika Stevani selaku ibu kandungnya melontarkan sebuah pertanyaan.

"Devan capek mah"ucap Devan,baru saja ia akan melangkahkan kakinya namun langsung di urungkan.

"Jawab mamah Devan!"ucap Stevani dengan nada sedikit meninggi
"Devan capek mah,emangnya kenapa sih?"sahut Devan dengan raut wajah kesal.
"Jawab pertanyaan mamah."tegas Stevani mulai tersulut emosi.

Devan menghembuskan nafasnya kasar,laki laki itu juga mengacak rambutnya yang jatuh ke depan.
"Habis ngerayain Anniversary bareng Naya"jelas Devan membuat dada Stevani bergemuruh.

"Devan!mamah sudah bilang berapa kali sama kamu buat sudahi hubungan kamu dengan gadis itu!"ucap Stevani ,kini wanita parubaya itu mulai emosi.
"Stop mah!Devan gak bakalan putusin Naya sampai kapan pun!"timpal Devan,laki laki itu juga mulai tersulut emosi.

"Devan....dia beda sama kita!"
"Terus kenapa?kenapa mah?"
"Devan,asal kamu tahu agama kita melarangnya!"geram Stevani namun di acuhkan oleh Devan.
"Devan ngerti,tapi Devan cinta sama Naya mah,Devan nggak mau pisah sama Naya,asal mamah tahu Naya adalah wanita satu satunya yang selalu ada buat Devan,dia satu satunya orang yang support Devan waktu mamah sama papah lebih mentingin kerjaan dibanding Devan."jelas Devan membuat Stevani mendadak bungkam.

"Devan capek mah,Devan ke atas dulu permisi."ucap Devan lalu pergi menuju ke lantai atas meninggalnya Stevani yang masih bungkam di tempat.[]

TBC
Next chap?
Follow
Ig : Egilpuput
Hayo hati typo bertebaran hihi:D

AlkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang