chapter 4

268 28 7
                                    

Aku up dua part malam ini ygy:*
Karena mumpung otak Saia masih bersahabat jadi langsung w gas aja yekan??

Oke happy reading..
Buat yang gak suka gak usah baca:)
Dan buat silders cepet tobat lu!!
Dan buat yang berinisiatif plagiat,minggat jauh jauh yah besti soalnya buat cerita tuh butuh extra tenaga otak,you know?.
Oke lanjut.

___

Alka memakai pecinya ketika ia sudah selesai berwudhu,setelah itu Alka lalu masuk ke dalam masjid untuk melakukan sholat isya berjamaah.

Alka berdiri di barisan belakang karena barisan depan sudah di penuhi oleh jamaah lain.

"Allahu Akbar,"(ucap imam)

Alka mengucapkan takbir sama seperti imam yang ada di depan sana.
Ia mulai melaksanakan sholat isya berjamaah.

Selang beberapa menit akhirnya sholat itu pun selesai.
Semua jamaah  satu persatu mulai pergi keluar berbeda dengan Alka,laki laki itu masih menengadahkan tangannya sembari mengucapkan doa kepada sang pencipta.

"Ya Allah yang maha mengetahui dan maha melihat, sesungguhnya hambamu ini sudah di buat jatuh hati oleh seorang perempuan yang baru pertama kali hamba lihat,ya Allah sesungguhnya Engkau-lah penyempurna cinta dan sesungguhnya Engkau-lah zat dari segala zat,maka hamba mohon kepadamu untuknya,tolong lindungi dia,jagalah dia dari yang bukan mahramnya.Aminnnn"

Alka mengusap wajahnya ketika ia selesai membacakan doa,tidak lupa Alka juga bersholawat.

Setelah selesai barulah ia beranjak berdiri dan berjalan ke luar masjid.

***

Devan merebahkan tubuhnya yang terasa begitu pegal di atas kasur setelah pulang mengantar Naya ke rumah gadis itu.

Devan menekuk lengannya untuk menutupi kedua matanya.
Hari ini bukan hanya tubuhnya yang terasa capek melainkan hatinya juga.

Jujur saja sedari tadi ia terus saja memikirka nasib hubungannya dengan Naya yang sudah terjalin 4 tahun lamanya.

"Apa ini saatnya Naya tahu?"

Devan merubah posisi tidurnya menjadi duduk,ia mengacak acak rambutnya frustasi.
Dirinya bingung harus memberitahu kepada Naya seperti apa agar gadis itu tidak marah dan kecewa terhadapnya.

Tok
Tok..
Ceklek.

"Devan"

Suara seorang wanita parubaya yang tadi mengetok pintu kamar Devan,wanita itu tak lain ialah Stevani ibu kandung Devan.

Devan menghembuskan nafasnya kasar,sudah ia pastikan kedatangan Stevani pasti ada kaitannya dengan Naya.

"Ngapain mamah ke sini?"tanya Devan,laki laki itu sebetulnya sudah tahu tanpa harus bertanya terlihat dari raut wajah sang mamah.

"Devan mama cuma mau tanya,gimana hubungan kamu sama Naya?apa kalian sudah putus?"tanya Stevani namun tidak di jawab oleh Devan.

Devan terdiam,dirinya tidak tahu harus berbuat apa.

"Devan?kok diem?jadi gimana,kamu udah putus kan sama dia?"ucap Stevani lagi ketika tidak ada sahutan dari anaknya.

AlkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang