Assalamualaikum semuaa
Selamat malam 🥺
Biasa aku update karena gabut..Happy reading 🌼🌼
_________________________________
"Melepaskan bukan berarti melupakan,cukup Aku dan Allah yang tahu getaran ini saat wajahmu terlintas di pikiranku."
-Alkana-_________________________________
Alka memejamkan kedua matanya tatkala ia benar benar merasakan rasa sesak yang tiba-tiba menyerangnya.
Saat ini ia sedang menengadahkan kedua tangannya ke atas dengan sela jari jemarinya terselip sebuah tasbih."Ya Allah , Engkau tahu siapa yang ada di dalam hati dan pikiran hamba saat ini,Engkau pun tahu dengan siapa hati ini terus berucap,ya Allah sesungguhnya Engkaulah yang memberikan rasa ini maka Engkau juga yang harus menghilangkannya,hamba mohon ya Allah jika memang dia bukan takdirku maka jauhkanlah dia dari pikiran dan hapuskan dia dari hatiku,dan begitupun dengan sebaliknya jika dia memang ditakdirkan untukku maka dekatkanlah ia denganku dengan cara terbaik-Mu,Amin."
Alka mengusap wajahnya dengan air mata yang sudah tidak dapat ia bendung lagi,kali ini dirinya benar-benar menyerahkan seluruhnya kepada sang pencipta.
Sejak makan malam tadi laki-laki itu memutuskan untuk menerima perjodohan yang sudah orang tuanya lakukan.
Entahlah,Alka bener-bener sudah menyerah dengan mencari informasi tentang gadis yang ia lihat di Alfamart dulu.Alka menghela nafasnya panjang,usahanya selama hampir dua tahun gagal sudah,yah dirinya mengaku menyerah karena memang hal yang sangat mustahil baginya untuk bertemu kembali dengan gadis itu lagi.
Alka melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tiga dini hari pertanda bahwa sebentar lagi akan memasuki waktu sholat subuh.
Sementara di lain tempat, Naya yang memang sudah melaksanakan sholat istikharah akhirnya memilih untuk mengaji sembari menunggu tibanya waktu sholat subuh.
Entah mengapa sedari tadi hatinya terasa bimbang ketika ia memutuskan untuk memilih menerima perjodohan itu.
Entahlah,Naya hanya kepikiran apakah laki-laki yang akan menjadi suaminya nanti akan menerima keadaannya atau tidak.
Naya menghela nafasnya untuk kesekian kali,gadis itu saat ini tenga membuka Al-Qur'an untuk menghilangkan segala rasa resahnya.
•••
"Jadi gimana nak Naya?"tanya Habib melihat anak dari sahabatnya itu dengan tampang ramah.
Sementara Naya,masih menundukkan kepalanya,jemari gadis itu saling bertautan karena rasa gugup dan takut yang menyelimutinya.
Sementara laki-laki berjas hitam yang duduk tepat di hadapannya hanya diam namun kedua bola matanya menatap tajam ke arah Naya.
Ya,dua keluarga besar tersebut sedang berkumpul di salah satu restoran sejam setengah jam lalu.
"Sayangg...??"panggil Agnes lembut membuat Naya menoleh ke arahnya,terlihat jelas di mata Agnes bahwa putrinya itu sedang di Landa rasa takut dan gugup secara bersamaan apalagi ini kali pertamanya Naya keluar rumah selama setahun lebih ia mengurung diri di rumahnya.
Ralat lebih tepatnya mengurung diri di kamarnya karena memang Naya akan keluar kamar jika kedua orangtuanya sudah pergi kerja dan hanya untuk beberes dapur."Gimana nak Naya?"tanya Maya membuat Naya mau tak mau harus melihat ke arah wanita parubaya itu.
Hingga..."Eh,"
Entah itu Naya ataupun Maya keduanya sama-sama terkejut ketika mereka menyadari bahwa keduanya pernah bertemu.
"Kamu......."
"Kalian udah kenal?kamu kenal anak aku May?"tanya Agnes membuat Maya langsung menganggukkan kepalanya.
"Ouhh ini anak kamu...ya Allah,aku udah kenal Nesss Nesss"Maya langsung tersenyum,tanpa basa-basi wanita itu langsung meraih kedua tangan Naya dan menggenggamnya erat.
Sementara Alka,sedari tadi pandangannya tidak sedikitpun teralihkan dari Naya,yang saat ini tengah tersenyum ke arah Maya.
Dimana dua perempuan berbeda usia itu sedang berceloteh,lebih tepatnya Maya yang lebih ke banyak bicara sementara Naya hanya diam dan senyuman yang tidak pernah luntur.
"Jadi kamu udah kenal May,ya ampun.."ucap Agnes membuat Maya dan dua laki-laki parubaya yang sedari tadi hanya diam itu langsung terkekeh.
"Iya ini loh pah yang mama mau ceritain kalo mama nolongin orang yang mau-"
Ucapan Maya terhenti tatkala Habib dengan sengaja berbatuk.
Laki-laki parubaya itu lalu menatap putra semata wayangnya yang sedari tadi tidak berkedip sedikitpun."Alka"
Panggil Habib berhasil membuat Alka tersadar dari lamunannya begitu juga dengan yang lainnya yang kini langsung menatap ke arahnya.
"Gimana?"tanya Habib membuat Alka menatap Naya begitupun dengan sebaliknya.
Keduanya saling bertatapan cukup lama hingga Alka langsung menganggukkan kepalanya.
"Alka setuju"sahutnya masih menatap kedua manik mata Naya.
Sementara Naya,gadis itu di buat sedikit terkejut dengan jawaban Alka barusan.
Padahal ia berharap laki-laki itu akan menolaknya seperti apa yang ia inginkan sewaktu tadi.
Namun takdir berkata lain, laki-laki itu justru menerima perjodohan ini lantas bagaimana dengannya?tidak mungkinkan kalo ia menolak? sementara ia sudah menerima perjodohan ini sedari kemarin.Naya memejamkan matanya sebentar,setelahnya ia lalu menganggukkan kepalanya.Demi lanjut S2 Naya harus terima perjodohan ini.
"Naya gimana sayang?kamu mau kan?"tanya Maya dengan nada antusias.
Naya tersenyum,ia lalu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan tadi.
"Iya Tan"ucap Naya membuat semua langsung tersenyum dan bernafas lega.
Sementara Alka,entah sudah sesenang apa ia saat ini hingga ia tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.Bagaimana ia tidak senang jika orang yang dijodohkan dengannya adalah seseorang yang selama ini ia cari cari.
Alka menggigit bibir bagian dalamnya ketika ia merasakan kebahagiaan yang tiada tara, seakan-akan bahwa ia adalah orang yang paling beruntung di dunia saat ini.
"Kejutan apa lagi ini ya Allah.."[].
TBC❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Alkana
Fiksi RemajaHanya cerita sederhana dari seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama di sebuah Alfamart. Terdengar konyol bukan? Namun siapa sangka karna pertemuan itulah seorang Alka,Ceo muda yang namanya sedang naik daun itu di buat tergila gila...