Hai hai haiii saya come back!!! hihi
Btw di sini ada part yang.....ah intinya kalian baca aja deh ,selamat membaca 🥸'Ternyata benar ya?janji hanyalah sebuah pemanis untuk mendatangkan sebuah kekecewaan '
-Naya-Di sinilah Naya berada,lebih tepatnya di apartemen Devan.
Saat pulang kuliah tadi Devan meminta Naya untuk menemaninya di apartemen.
Bukan hal pertama kali bagi Naya karena memang gadis itu sering ke apartemen milik Devan.Saat ini jam sudah menunjukan pukul 7 malam hari namun aktivitas kedua insan yang sedang berada di atas kasur itu belum juga berhenti.
"Devan...Devan janji kan bakal nikahin Naya"ucap Naya melemah karena tubuh gadis itu terus saja di terjang oleh Devan
Nafas Devan terengah-engah,keringat laki-laki itu bahkan sampai menetes ke kening Naya,gadis yang saat ini berada di bawahnya.
"I--iyahh"ucap Devan sebisa mungkin,tatapan satunya kini menatap kedua manik mata Naya yang juga terlihat sayu.
"Aku bakal nikahin kamu.."lanjut Devan membuat Naya segera mencium bibir laki-laki itu.
"Devann udah... Naya capek"rengek Naya suara gadis itu terdengar melemah tatkala Devan terus menerjangnya,kini gadis itu bahkan keluar untuk kesekian kalinya setelah dirinya dan Devan melakukan hubungan badan selama 2 jam.
"Bentar lagi sayang..."
Devan mempercepat gerakannya tatkala dirinya akan orgasme.
Tubuh Naya bergerak sesuai dengan gerakan yang Devan lakukan,gadis itu lantas mengalungkan tangannya di leher Devan,dengan kesadaran yang tersisa Naya berusaha mendekatkan bibirnya ke telinga cowok itu."Devan..."bisik Naya tepat di telinga Devan,susah payah Naya mengucapakan kalimat itu di sela sela aktivitasnya.
"Hm??"sahut Devan dengan suara seraknya,meskipun nafsu laki-laki itu sedang berada di puncak teratas namun dirinya sebisa mungkin mendengarkan ucapan Naya."Naya gak bakalan hamil kan???Naya masih pengen kuliah..."
Setelah mengucapkan itu walaupun dengan susah payah tubuh Naya langsung melemas,gadis itu langsung tertidur begitu saja di bahu Devan.
Sementara Devan,dirinya yang memang sudah hampir klimaks kini segera mungkin mencabutnya, laki-laki itu mengeluarkannya di atas perut rata Naya dengan nafas yang memburu.
Ini adalah pelepasan ke-dua Devan sebelum pelepasan pertama laki laki itu di atas kasur.
Devan segera mungkin membersihkan perut Naya dengan tisu karena ulahnya barusan,dirinya lantas membuang tisu tersebut ke dalam tong sampah mini yang berada di dekat nakas.
Setelah itu,Devan segera menyelimuti tubuh polos Naya,mata gadis itu terpejam dengan dengkuran halus.
Mungkin Naya kelelahan.Devan menatap lama wajah damai Naya yang sedang tertidur.
Ada rasa kecewa yang terselip di hati Devan ketika dirinya tahu bahwa yang ia lakukan saat ini adalah hal gila.Pikiran dan perasaannya sejak beberapa hari yang lalu sangat kacau karena perjodohan yang di lakukan oleh kedua orangtuanya belum lagi ia juga di ancam oleh ayahnya kalo sampai tidak menerima perjodohan itu.
Flashback on~
"Inget ya Dev, papah gak mau tahu kalo kamu harus terima perjodohan ini"ucap sbastian atau kerap di panggil Bastian itu menatap putra semata wayangnya dengan tatapan mengancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkana
Teen Fiction"Apakah masih ada seorang laki-laki yang menerima wanita yang sudah rusak sepertiku?"-Naya ________________ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🌼🌼 HARAP KERJASAMANYA MAN TEMAN, CERITA INI 100% HASIL DARI IMAJINASI AUTHOR SENDIRI. Peringkat: #4-Alkana/15...