Seperti biasaa aku update karena gabut...
Btw gimana kabarnya wkwkwkHappy reading 🌼🌼🌼
_________________________________
"Jadi kapan tanggal pernikahannya?"ucap Maya antusias menatap Agnes dan Burhan.
Sementara Naya,raut wajahnya langsung berubah cemas.
Kecemasan yang beberapa hari lalu sudah hilang kini kembali muncul.Ingatannya kini berputar kembali ke beberapa tahun lalu saat dirinya masih menjalin hubungan dengan Devan hingga ia rela mengorbankan mahkotahnya demi laki-laki itu.
Naya meremat jari jemarinya karena rasa takut yang semakin menjalar,dan itu semua tidak luput dari pandangan Alka.
Laki-laki dengan stelan Jas itu lalu beranjak berdiri membuat atensi Maya langsung tertuju ke arahnya.
"Emm maaf Tante,Om boleh saya bawah anaknya sebentar,ada yang pengen kita omongin"ucap Alka yang di jawab anggukan oleh kedua orang tuanya dan orang tua Naya,mereka kemudian tersenyum ketika Alka dan Naya sudah beranjak pergi.
_
"Kenapa?"tanya Naya memecahkan keheningan selama beberapa menit lalu,saat ini Alka dan dirinya berada di meja bagian samping dekat dengan pohon yang sudah di hiasi dengan lampu kelap-kelip.
Sementara kedua orangtuanya dan orang tua Alka ,mereka menepati meja bagian depan sehingga jarak di antara meja mereka agak berjauhan.
Alka menatap Naya yang saat ini juga Tenga menatapnya dimana membuat Alka ingin sekali segera menikahinya saja.
Jangan tanyakan keadaan jantung laki-laki itu,sudah jelas dadanya sangat berdetak hebat hingga kedua telapak tangannya berkeringat.Sementara Naya sendiri,ia bahkan belum juga menghilangkan rasa cemas dan takutnya kalo nanti ia berbicara yang sejujurnya kepada Alka.
"Khem,jadi apa alasan kamu terima perjodohan itu?"ucap Alka menatap serius ke arah Naya.
Jujur saja dirinya agak sedikit grogi saat mempertanyakan hal itu kepada Naya,apalagi melihat ekspresi wajah gadis itu yang terlihat tenang.Dengan sedikit senyuman ,Naya lantas membalas ucapan Alka.
"Kalo saya jujur apakah anda akan marah terhadap saya?"tanya Naya membuat Alka mengerutkan keningnya."Kenapa?emm maaf maksud saya,kenapa saya harus marah?"tanya Alka balik
"Saya hanya memastikannya saja,"sahut Naya,kini pandangannya langsung ia alihkan ke arah lain ketika ia merasakan kalo pandangan Alka terasa mengintimidasi dirinya.
"Katakan saja,saya nggak bakalan marah,bahkan sekalipun kamu ingin mengungkapkan sesuatu yang memang mengganggu pikiran kamu"ucap Alka membuat Naya langsung menoleh kembali ke arahnya.
Dirinya sedikit bingung dengan penuturan Alka barusan,seperti ia merasakan kalo laki-laki yang ada di depannya saat ini tahu semua apa yang sedang ia pikirkan.
Alka menaikkan sebelah alisnya ketika mendapati tatapan Naya yang berbeda dari sebelumnya.
"Kenapa?"
Naya segera menggeleng-gelengkan kepalanya,"tidak"
"Jadi apa yang mau kamu katakan?"tanya Alka kembali ke pembahasan semula.
"Saya menerima perjodohan ini karena saya ingin melanjutkan S2 saya,karena orang tua saya bakal izinin saya lanjut kalo saya terima perjodohan ini,makanya saya menerimanya."jelas Naya membuat Alka mengangguk.
Jadi benar dugaannya bahwa Naya hanya terpaksa menerima perjodohan ini karena sudah terlihat jelas dari raut wajah gadis itu.
"Hanya itu?apakah ada yang lain emm semisal ada hal lain yang mau kamu omongin?"tanya Alka membuat Naya langsung beranjak berdiri.
Melihat hal itu Alka juga ikutan berdiri,dirinya merasa bingung dengan respon gadis itu, apakah perkataannya tadi kurang sopan?
"Emm,maaf kalo saya kurang sopan"ucap Alka yang kini memandang Naya dengan rasa bersalah.
Naya menghela nafasnya,mau tidak mau dirinya harus berkata jujur kepada Alka sebelum pernikahan mereka akan dilakukan.
Naya menatap Alka dengan tatapan serius bahkan kini kedua tangannya menggenggam pinggiran baju yang ia kenakan.
"Saya sudah tidak virgin lagi,saya sudah melakukan hubungan dengan mantan saya dulu saat kami masih berpacaran."ucap Naya membuat Alka terkejut.
Laki-laki itu terdiam cukup lama begitu juga dengan Naya,gadis itu bahkan sudah menunduk karena merasa malu karena sudah memberi tahu aibnya kepada orang lain yang selama ini ia tutup rapat-rapat.
Naya lalu membalikkan tubuhnya,sudah ia duga tidak ada laki-laki manapun yang mau menerima seorang perempuan yang sudah hilang harga dirinya.
"Jadi pikirkan kembali tentang perjodohan ini,jika anda tidak ingin menyesal kemudian hari."
Naya segera pergi dari hadapan Alka setelah mengatakan kalimat tersebut dengan perasaan campur aduk,namun baru satu langkah ia berjalan kini langkahnya sudah terhenti dengan ucapan laki-laki itu yang kini membuat dirinya terkejut.
"Saya tetap terima perjodohan ini,saya bahkan tidak peduli tentang setatus kamu jika kesucian kamu memang sudah hilang,saya hanya ingin menikah dengan seseorang yang saya cari-cari selama beberapa tahun ini sampai-sampai membuat saya hampir gila karena jatuh cinta terhadapnya,dan sekarang saya sudah menemukan orang itu ,yaitu kamu,lantas bagaimana bisa saya melepaskan kamu sementara kamu sudah berhasil membuat saya hampir gila?"ucap Alka tegas menatap punggung Naya.
"Menikahlah dengan saya Naya,Demi Allah saya benar-benar mencintai kamu bahkan mau sebanyak apapun kamu mengatakan bahwa kamu wanita buruk saya tidak peduli"
Naya menggigit bibir bawahnya berusaha untuk menahan suara tangisannya.
Dengan gerakan cepat ia lantas menghapus air matanya dengan kasar.
Naya membalikkan tubuhnya hingga kini berhadapan langsung dengan tubuh tegap Alka.Tingginya yang hanya sebahu laki-laki itu membuatnya sedikit mendongakkan kepalanya untuk mempermudah melihat wajah laki-laki tersebut.
Sementara Alka sendiri,ia menundukkan kepalanya agar ia dapat melihat wajah Naya dengan jelas."Anda bercanda?"tanya Naya menatap Alka serius membuat laki-laki yang ditatapnya juga terlihat lebih serius.
"Apa kamu melihat kebohongan di mata saya?"tanya balik Alka membuat Naya langsung menatap ke manik mata pria itu.
Hingga beberapa saat setelahnya Naya langsung menunduk,dirinya bahkan tidak menemukan sedikit kebohongan di mata Alka.
"Sejak kapan anda mencintai saya? sementara kita saja baru ketemu sekarang?"
"Apa perlu saya jelaskan sekarang?"
Naya mengangguk.
"Sejak saya pertama kali liat kamu di Alfamart,saat ini kamu sedang membeli minuman tapi minuman yang ingin kamu beli kurang satu,dan saat itu saya juga membeli minuman yang sama seperti minuman yang kamu beli,entah mengapa saya jadi tidak tega melihat wajah murung kamu karena minumannya kurang satu,sampai pada akhirnya saya kasih minuman milik saya ke kamu,dan sejak kejadian itu saya sering terbayang dengan wajah lucu kamu saat murung."jelas Alka tanpa sadar membuat pipi Naya memerah karena merasa malu di bilang 'lucu' .
Gadis itu bahkan sudah di buat salah tingkah dengan kekehan Alka yang menurutnya....candu?
"Bodohnya saya saat itu tidak berkenalan dengan kamu,saat itu saya merasakan gugup luar biasa hingga saya langsung membalikkan tubuh saya hingga membelakangi kamu."ucap Alka lalu membuat Naya menatap wajahnya begitu intens.
"Sejak saat itu saya benar benar di buat gila sama bayangan wajah kamu,bahkan saya berusaha buat cari biodata tentang kamu namun hasilnya nihil,saya tidak mendapatkan biodata tentang kamu,sejak saat itu saya benar-benar di buat pasrah dan berakhir saya terima perjodohan yang sudah papah lakukan ,bahkan awalnya saya merasa terpaksa menerima perjodohan ini tapi sekarang saya merasa bersyukur bahwa orang yang bakal dijodohkan dengan saya adalah gadis yang selama ini saya cari cari."lanjut Alka membuat Naya tidak bisa berkata-kata lagi.
Alka menatap Naya dengan tatapan serius,bahkan rahangnya terlihat tegas.
"Jadi maukah kamu menikah dengan saya?"
Deg.[]
TBC❤️
Hayoooooo bakal ada kejutan di part part selanjutnya hihiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkana
Teen Fiction"Apakah masih ada seorang laki-laki yang menerima wanita yang sudah rusak sepertiku?"-Naya ________________ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🌼🌼 HARAP KERJASAMANYA MAN TEMAN, CERITA INI 100% HASIL DARI IMAJINASI AUTHOR SENDIRI. Peringkat: #4-Alkana/15...