Mianhae

1K 86 1
                                    

Di sebuah rumah yang sederhana ada gadis kecil berusia lima tahun duduk di ayunan belakang rumah, senyum selalu terpancar di wajah nya. Pipi yang sedikit berisi dengan mata yang tampak antusias melihat kelangit biru yang cerah.

"Nanti atu becal mau jadi dotel bial bica nyembuhin olang catit" gumam nya tersenyum senang

Hembusan angin menerpa wajah polos dengan rambut yang tertiup angin, ada seseorang datang menghampiri dengan membawa nampan berisi makanan dan air putih.

"Baby, ayo makan siang dulu" gadis kecil itu menoleh kearah suara lalu mengangguk

"Ya Eomma," jawab nya menerima suapan

Wanita yang di panggil Eomma senyum melihat anak nya yang lahap makan, gadis kecil yang selalu tersenyum memiliki kekurangan tidak bisa melakukan aktivitas lain karena menderita penyakit kerusakan limpa/ hati dan kanker darah yang dia alami semenjak usia satu minggu.

Keluarga nya selalu membawa berobat semenjak lahir hingga usia empat tahun gadis kecil itu sudah sering bolak balik ke rumah sakit karena penyakit nya kambuh bahkan koma selama satu bulan namun tuhan masih memberikan dia kesempatan untuk menjalani kehidupan di dunia.

"Eomma, Nini eonnie mana?" tanya gadis kecil itu

"Nini bekerja sayang," jawab Eomma nya menyuapi gadis kecil itu

Gadis kecil itu kembali mengangguk lalu meminum air putih.

"Eomma, talo ade becal nanti, mau jadi dotel bial bica cembuhin olang catit" curhat nya

Wanita itu senyum mengangguk tapi dalam hati nya merasa sakit dan hancur karena penyakit yang di derita putri kecil nya, makanan habis tidak bersisa.

"Sekarang minum obat Rose" suruh nya menyuapkan sendok dengan obat yang sudah di hancurkan

"Nda mau, laca nya pahit Eomma," Rose menutup mulut nya dengan kedua tangan mungil

"Nama nya juga obat baby, makanya pahit, nanti Eomma kasih uyyu" bujuk nya

"Benelan ya Eomma Chu" seru nya

Wanita bernama Jisoo mengangguk sambil senyum, dengan cepat si kecil membuka mulut nya dengan telaten dia memasukan obat kedalam mulut anak nya, Rose mengernyit saat merasakan pahit di lidah segera dia meneguk air minum sampai habis, Jisoo memberikan buah apel pada si kecil.

Jisoo mengusap pipi anaknya, yang mengunyah apel dengan mata yang berkedip kedip lucu menatap langit cerah.

"Eomma, tenapa awan na nda ada? Tenapa talo malam ada bulan tama bintang?" tanya Rose menoleh kearah Eomma nya

Jisoo menopang dagu seolah olah berfikir apa jawaban tepatnya.

"Mungkin awan nya malu keluar jadi nya cuma langit yang berwarna biru aja kelihatan,"jawab Jisoo senyum."Karena  memang malam itu bulan dan bintang muncul nya kalo matahari yang muncul malam hari kan gak lucu" lanjut nya

"Tenapa talo malam bintang nya belcinal telang?" tanya si kecil

"Eum.. Karena bintang itu seperti orang yang pergi ninggalin kita untuk selamanya, di surga" jawab Jisoo asal

"Nanti talo ade pelgi celama nya, jadi bintang yang telang ya Eomma" ujar Rose membuat Jisoo terdiam

Dia meruntuki perkataan nya tadi, kemudian dia mengalihkan pembicaraan agar anak nya tidak bertanya lagi.

"Ayo kita masuk, cuaca sangat panas nanti kamu sakit sayang" ajak Jisoo menggendong anak nya yang mengangguk manut

Jisoo melangkah masuk menggendong si kecil sedangkan tangan satu lagi membawa nampan yang berisi piring dan gelas kotor, sampai di dapur Jisoo menurunkan putri kecil nya yang langsung berjalan menuju ruang keluarga.

Jisoo berdiri di wastafel meletakkan piring kotor, dia menggenggam erat pinggir wastafel, hati nya sakit dan sesak mendengar perkataan anaknya. Meremas dadanya yang terasa sesak dan menyakitkan, dia menggeleng pelan berusaha untuk kuat dan tegar menghadapi cobaan ini. Dia yakin jika Rose pasti sembuh.

Terdengar suara langkah kaki memasuki ruang keluarga, Jisoo segera menyeka air mata nya kasar kemudian menyalakan kran air mencuci piring kotor.

"Nini eonnie pulang, bawa apa?" terdengar suara Rose yang bertanya pada Jennie yang baru pulang bekerja

Gadis berusia 21 tahun itu duduk di sofa sambil memberikan sesuatu yang dia belikan sesuatu untuk si kecil. Dengan mata berbinar si kecil tampak senang lalu mengambil satu ice cream dengan lahap Rose makan.

"Udah satu ya sayang, gak boleh banyak banyak nanti Eomma marah" Jennie memperingati dan di angguk oleh si kecil

"Eonnie, buat Lili mana? Masa cuma Chaeng aja" tiba tiba Lisa datang membuat Jennie memegang dada nya kaget

"Kebiasaan banget sih Li" omel Jennie

"Hehe maaf eonnie" cengir Lisa mengambil satu bungkus ice cream

Jennie mendelik kesal lalu melirik Rose yang makan belepotan dengan pipi yang menggembung lucu, dia terkekeh pelan lalu mengusap mulut Rose dengan tisu basah.

"Makan kok belepotan Rosie" di balas cengiran oleh Rose

Jisoo menghampiri anak anak nya yang asyik makan ice cream, dia duduk di samping Lisa.

"Buat Eomma mana ice cream nya?" tanya Jisoo cemberut

"Enggak boleh eonnie makan ice cream nanti sakit" kata Lisa jahil

"Yaakk, kamu tuh ntar yang sakit gigi, nangis nangis" tukas Jisoo mengambil satu bungkus ice cream

"Enggak bakal ya eonnie" elak Lisa menghabiskan ice cream nya

"Eomma, mau uyyu" pinta si kecil

Jisoo melirik anak nya yang sudah mengantuk, senyum manis melihat kesamping nya dan menganggukan kepala pelan.

"Ayo baby" si kecil di gendong menuju kamar di lantai atas.

Sesampai di kamar Rose langsung berbaring di kasur mengambil boneka beruang yang selalu di peluk saat tidur, dia membaringkan tubuh di samping si kecil lalu membuka kancing baju mengeluarkan aset kembar nya, dengan cepat Rose mengemut asi yang masih ada dan banyak untuk si kecil, karena saran dari dokter juga agar imun tubuh si kecil bisa bertahan dan kuat.

"Pelan pelan baby hisap nya, gak ada yang ambil kok" di angguk oleh si kecil

Dia mengusap lembut rambut dan pipi Rose yang mulai memejamkan mata, perlahan lahan air mata mengalir begitu saja mengingat penyakit anak nya yang sangat parah dan bahaya. Dada nya terasa sesak bahkan untuk menghirup oksigen begitu sulit.

Lama kelamaan dia ikut tertidur karena lelah menangis menahan sesak dan menangis dalam diam.

Di bawah Lisa tertidur pulas karena kekenyangan makan ice cream tiga bungkus membuat Eonnie nya geleng geleng kepala.

Votement

See you 🌹👋

Cast

Kim Jisoo : usia 25 tahun, memiliki butik sendiri, Eonnie kandung dari Jennie dan Lalisa

Jennie Kim : usia 21 tahun, bekerja di perusahaan milik almarhum kedua orangtua nya

Kim Lalisa : 19 tahun, kuliah jurusan kedokteran semester 2

Kim Roseanne/Kim Chaeyoung : usia 5 tahun, menderita penyakit kerusakan hati dan kanker darah

Semoga suka

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang