Jennie terlihat sibuk memasak untuk makan siang sendiri, bukan tidak ada pembantu tapi Jennie memilih untuk memasakan suami nya tanpa bantuan maid. Tugas maid hanya membersihkan Mansion dan mencuci pakaian, saat asyik memasak tiba tiba ada tangan yang melingkar di perut ratanya, dia sudah tahu siapa yang memeluk tubuh nya dari belakang.
"I miss you sayang," ucap orang yang memeluk tubuh nya
"I miss you too sayang, kok udah pulang sih yank? Masih jam dua belas siang, katanya tadi nggak makan siang di rumah," Jennie membalik kan badan menghadap orang yang mencium pipi mandu nya
Jisoo tersenyum melihat wajah cantik istrinya, dia mencium bibir istri nya sekilas.
"Aku tiba tiba pengen makan dirumah sayang, kangen masak kan kamu," jawabnya berjalan menuju kursi
Jennie mengangguk senyum.
"Tunggu ya, sebentar lagi selesai," ujar Jennie kembali melanjutkan masak kan nya
Jisoo melirik sekeliling nya, seperti mencari seseorang, dia kembali melihat kearah istrinya yang sibuk masak.
"Sayang, Chaeyoung mana? Kok nggak kelihatan?"
"Hubby lagi tidur sayang, tadi dia ngantuk setelah minum obat, bentar lagi aku bangunin selesai masak biar makan siang bersama," jawab Jennie meletakkan makanan di meja
"Kapan dokter Irene eonnie kesini untuk memeriksa Chaeyoung?" atau ke rumah sakit untuk check up?"
"Besok sayang, kayak nya Irene eonnie deh kesini soal nya Irene eonnie bilang dia mau datang kesini sekalian memeriksa kondisi Rosie," jawab Jennie yang selesai menata makanan dan piring juga gelas.
"Belum ada perkembangan ya soal Chaeyoung, sampai kapan coba Chaeyoung kayak gitu, kasihan banget lihat dia seperti anak kecil," lirih Jisoo sangat sedih
Dia sudah menganggap Rosie sebagai adik nya sendiri, begitu juga dengan Lisa. Jisoo lebih tua dari mereka dan sudah bersahabat sejak lama. Selain itu dia juga kasihan terhadap istrinya yang belum pernah melakukan hubungan intim bersama Rose, istrinya setiap hari harus merawat dan mengurus Rose, Jennie seperti seorang Mommy yang harus mengawasi anak.
Jennie mengusap pipi Jisoo lembut, bohong jika Jennie tidak sedih melihat kondisi suami nya, hanya Rose lah yang belum menyentuh nya kecuali minta susu, terkadang disaat Rose menyusu dan memainkan aset nya, tidak di pungkiri bahwa dia sangat cepat terangsang dan basah berbeda dengan kedua suami nya jika sudah menyentuh tubuh nya sangat lama untuk terangsang dan basah.
"Sabar sayang, aku yakin Rosie pasti sembuh seiring berjalan waktu, perlahan lahan dia pasti akan ada perkembangan" ucap Jennie
Jisoo mengangguk sambil memeluk pinggang istri nya.
"Aku bangunin Rosie dulu ya sayang," ujar Jennie lagi
"Iya sayang," Jisoo mengangguk sambil memandang kepergian istrinya menuju lantai atas
Jennie membuka pintu kamar melihat Hubby nya masih tertidur pulas memeluk bantal guling dan boneka kesayangan nya. Perlahan lahan dia melangkah mendekati kasur lalu duduk di tepi kasur menatap wajah polos Rose.
"Hubby, bangun baby, makan siang yuk bareng Jisoo," Jennie menepuk pipi Rose
"Eugh.. Nini, Ochie masih ngantuk, mau uyyu"
"Nanti uyyu, makan siang dulu baru minum obat, ayo Hubby" ajak Jennie mencium pipi Rose
Rose membuka mata melihat wajah istrinya yang tersenyum, dia cemberut sambil duduk di kasur.
"Nini jangan cium cium, Ochie kan lagi tidur," kesal nya
"Iya hubby, maaf sayang, ayo turun yuk" Jennie memegang tangan Rose sambil tertawa pelan melihat wajah kesal suami nya