"Babe, ayo kita pergi jalan jalan keluar yuk," ajak Lisa memeluk lengan Jennie
Jennie, Jisoo, Lisa sedang duduk di ruang keluarga, Irene sudah pulang. Jennie melirik kearah Lisa lalu menatap kearah Jisoo yang mengangguk mengizinkan mereka pergi keluar.
"Pergi lah sayang jalan sama Lisa, biar aku yang jagain Chaeyoung," suruh Jisoo lembut
"Kamu gapapa sayang, jagain hubby?"
"Gapapa honey, pergi lah, kamu juga butuh refreshing, pasti capek dirumah terus, apa lagi aku mau ngerjain pekerjaan kantor yang belum selesai, jadi nggak bisa ajak kamu jalan jalan," jawab Jisoo tersenyum
Jennie mengangguk," Makasih honey, aku ke kamar dulu siap siap."
Jennie beranjak dari duduk berjalan menuju kamar nya sebelum itu dia masuk ke dalam kamar milik Rose, terlihat bayi besar nya masih tertidur pulas, dia mencium pipi Rose dengan lembut.
"Hubby, aku pergi sebentar sama Lili keluar," bisik nya pelan
Setelah itu dia berjalan menuju pintu kamar keluar menuju kamar nya beberapa menit kemudian dia selesai berdandan dan ganti baju, dia berjalan menuruni tangga menuju ruang keluarga.
"Ayo babe, sayang aku pergi dulu ya," Jennie mencium bibir Jisoo sekilas
"Eonnie, aku pergi dulu ya sama Jennie," pamit Lisa
"Nee, jangan lupa pulang bawa chikin dua kotak," pinta Jisoo
Jennie dan Lisa hanya mengangguk dan terkekeh pelan mendengar permintaan Jisoo, Mereka pergi keluar dari Mansion. Lisa membuka kan pintu untuk istrinya setelah Jennie masuk, Lisa masuk ke dalam mobil menghidupkan mesin mobil lalu mengemudikan dengan perlahan lahan keluar dari kawasan Mansion, dia senang bisa berdua an dengan istrinya, sudah lama tidak punya waktu berduaan seperti sekarang.
Selama di perjalanan hanya keheningan yang ada, Lisa menoleh kearah Jennie dengan senyuman cerah nya, dia menggenggam tangan mungil milik istrinya.
"Aku senang Jen, kita bisa jalan jalan berdua, hehe," ujar Lisa terkekeh
"Iya Lili, maaf ya kalau waktu berduaan kita sangat jarang keluar rumah, karena aku sibuk ngurus Rosie," ucap Jennie bersandar di pundak Lisa
"Tidak apa apa sayang, bagaimana pun Chaeng kan suami mu juga, dia harus di rawat dan dijaga dengan baik, aku tidak masalah karena aku lah yang meminta mu untuk menikah dengan nya," sahut Lisa mencium pucuk kepala Jennie
Jennie mengangguk sambil tersenyum bahagia memiliki suami yang bertanggung jawab dan adil.
"Aku malah bersyukur karena Chaeng menikah dengan mu, sebab kamu mau mengurus dan merawat nya, menerima segala kekurangan Chaeng.. Aku nggak bisa bayangkan jika Chaeng menikah dengan wanita lain mungkin Chaeng akan tersiksa batin dan belum tentu wanita itu mau nerima kekurangan Chaeng," kata Lisa kembali
Jennie mengangguk dan tersenyum merasa terharu betapa Lisa sangat menyayangi Rose, dia rela berbagi istri dengan sahabatnya.
"Iya sayang, aku juga bersyukur memiliki suami seperti mu dan Jisoo yang mengerti dan peduli terhadap Rosie, aku juga tidak masalah harus mengurus dan merawat Rosie, aku yakin suatu saat nanti dia pasti sembuh,"
"Aku sudah menganggap dia sebagai saudaraku, beb, cuma kita yang dia miliki tidak ada yang lain lagi, terimakasih kamu sudah mau menikah dengan Chaeng dan mencintai dia sebagai suami mu," tutur Lisa
"Tentu, aku mencintai kalian bertiga sebagai suami ku, aku tidak pernah menyesal telah menikah dengan kalian," ucap Jennie tulus
Lisa mengangguk, hatinya menghangat mendengar perkataan tulus Jennie, dia mencium pipi mandu istrinya.