Hari demi hari terus dilewati oleh Jennie yang mengurus dua bayi kembar sudah berusia tujuh belas bulan semakin aktif dan tumbuh dengan baik kadang membuat Jennie kewalahan apa lagi kalau lagi bekerja, dua bayi kembar itu tidak bisa diam selalu saja ada kelakuan yang bikin Jennie kadang kesel, jantungan dan frustrasi. Saat ini si kembar asyik bermain bersama Jisoo di ruang kerja nya, Jennie sedang bekerja, hubungan nya dengan Sean yang sudah tiga bulan masih baik baik aja sejauh ini.
Cafe sedang ramai pengunjung membuat Jennie dan karyawan lain super sibuk sampai belum bisa istirahat, dia lalu lalang mengantar pesanan ke pelanggan hingga Nayeon yang berdiri di depan kasir mengernyitkan dahi saat melihat Sean bersama wanita yang baru saja duduk di kursi.
"Jennie, oi kucing" panggil Nayeon melirik Jennie yang berada di belakang kasir
Jennie yang di panggil oleh sahabat nya menghampiri.
"Apa Nay?" tanya Jennie
"Lihat Jen, itu pacar lu sama siapa, cing?" tunjuk Nayeon kearah Sean yang duduk di kursi dengan wajah datar.
Jennie menoleh kearah yang di tunjuk oleh Nayeon, dia mengernyit heran menyipitkan mata melihat dengan jelas wanita yang bersama Sean bahkan wanita itu memegang tangan Sean. Jennie mencoba untuk tenang dan tidak terpancing emosi, Nayeon yang melihat wajah sahabat nya menahan emosi mengusap pundak Jennie lembut.
"Nanti saja di tanya baik baik Jen," di angguk oleh Jennie
Jennie mulai berjalan ke belakang mengambil pesanan pelanggan di ikuti oleh Nayeon dari belakang membantu mengantarkan pesanan.
"Jennie, antarkan pesan ke meja nomor tujuh, yang ternyata meja Sean bersama wanita itu," kata Suzy
Jennie mengangguk sambil berjalan menuju kearah meja Sean, dia menghela nafas sejenak untuk menenangkan hatinya agar tidak terpancing emosi sampai di depan meja nomor tujuh dia meletakkan pesanan Sean. Sean menoleh dan terdiam membeku melihat wajah kekasih nya di depan mata, Jennie mengalihkan pandangan ke arah wanita yang tersenyum.
"Silahkan menikmati tuan, nyonya" kata Jennie ramah
"Terimakasih," balas wanita itu tersenyum
Jennie mengangguk pelan melirik Sean yang menatap nya dengan rasa bersalah, dia langsung mengalihkan pandangan lalu berjalan ke belakang sambil menahan air mata agar tidak terjatuh. Sean memandang dengan perasaan bersalah hingga Jennie tidak terlihat lagi.
"Sean, ayo makan kenapa diam saja," ujar wanita itu memegang tangan Sean.
Sean melepas tangan wanita itu dan menatap datar, dia mulai makan pesenan nya tanpa selera bahkan pikiran nya tertuju pada Jennie.
"Sayang, kenapa kamu diam saja? Sebentar lagi kita akan menikah," kata wanita itu
Sean tetap diam tanpa menjawab bahkan melihat wanita yang di jodohkan oleh orang tua nya tanpa Jennie tahu, Krystal sudah bicara membela adiknya namun Daddy dan Mommy nya malah memarahi Krystal sehingga Sean hanya mampu diam saja.
Jennie duduk di kursi di belakang sambil menunduk merasa sedih dan sakit hati melihat kekasihnya bersama wanita lain.
"Mom.. Mom num num," oceh si twins yang di gendong oleh Jisoo dan Nayeon yang memberitahu tentang Sean pada Jisoo.
Jennie mengusap air mata nya lalu di menegak kan kepala melihat kearah anak nya sambil tersenyum lembut, Jisoo dan Nayeon hanya diam sambil menahan emosi karena sahabatnya disakiti.
"Apa sayang?" tanya Jennie mengambil twins dan menduduk kan di pangkuan nya
"Mam mam," jawab baby Lili menatap wajah Mommy nya