Three husband

856 112 7
                                    

Jennie tertidur pulas setelah lelah menangis, Jisoo membaringkan tubuh istrinya lalu mencium kening Jennie, Lisa memandang sendu merasa tidak berguna karena tidak bisa memberikan seorang anak.

"Eonnie, aku merasa gagal menjadi seorang suami untuk Jennie, aku tidak bisa memberikan keturunan untuknya" lirih Lisa

"Lis, nggak boleh ngomong gitu, kamu sudah menjadi seorang suami yang bertanggung jawab dan adil terhadap Jennie, jangan berfikir seperti itu hanya karena kamu belum bisa memberikan keturunan, Eonnie yakin kalo kita berusaha pasti bisa," Jisoo memeluk tubuh Lisa yang menangis terisak

Dia mengelus punggung Lisa, menenangkan adiknya, sejujurnya dia juga merasa bersalah karena belum bisa memberikan anak. Dia berdoa agar Rose cepat sembuh dan memberikan mereka seorang anak, setelah lama berpelukan akhirnya mereka tidur bertiga.

***

Jam tujuh malam Jennie terbangun dan kaget melihat jam, dia lupa memasak makan malam karena ketiduran, saat dia ingin bergerak tapi sulit, dia melirik ke samping terlihat wajah kedua suami nya yang tidur pulas.

"Maafkan aku honey, beb," gumam Jennie pelan dengan air mata mengalir

Dia mencium pipi Jisoo dan Lisa, sejenak dia terdiam menatap langit langit kamar hingga mata nya membulat lebar menyadari Hubby nya yang mungkin sudah bangun.

Jennie pelan pelan melepaskan pelukan dua suami nya, turun dari kasur melangkah menuju pintu kamar, dia berjalan menuju kamar Rose melihat tidak ada siapa pun di kamar. Jennie turun ke bawah menuju ruang keluarga tapi tidak melihat keberadaan suaminya, tentu membuat Jennie panik dan khawatir.

"Hubby, kamu dimana? Sayang" panggil Jennie berjalan mencari

"Rosie, baby.. Kamu dimana?" ulang nya memanggil namun tak ada sahutan

Jennie mencari kearah taman belakang rumah hingga dia mengedarkan pandangan sekeliling hingga dia melihat Rose duduk di ayunan.

Jennie menghela nafas lega, dia berjalan menghampiri suami nya, saat sampai di dekat ayunan, Jennie melihat Rose yang termenung lamun.

"Hubby, sayang," Panggil Jennie memegang pundak Rose

Rose tersentak kaget menoleh kearah Jennie yang tersenyum.

"Kenapa disini sendirian baby? Udah dari tadi ya bangun?" tanya Jennie lembut

"Nini mau baby ya? Ochie sedih lihat Nini nangis sama Jichu eonnie dan Lili, dada Ochie sakit lihat nya," Rose menunjuk dadanya dengan mata sendu

Jennie tersentak dan terdiam mendengar nya, dia tidak menyangka kalau Rose mendengar dan melihat dia menangis.

"Iya, tapi mungkin belum waktunya Nini punya baby," ucap Jennie lirih

"Tadi Ochie berdoa sama tuhan supaya Nini di kasih baby biar bahagia dan nggak nangis lagi," ujarnya menatap wajah Jennie

Jennie menunduk menahan air mata agar tidak menangis di depan Rose, hatinya berdenyut sakit mendengar ucapan suaminya.

"Kita kedalam yuk, Nini mau masak makan malam," Jennie mengalihkan pembicaraan

"Nini, jangan sedih, nanti Nini bakal punya baby kok,"

"Iya Hubby, sekarang kita masuk, ntar masuk angin," Jennie berusaha tersenyum

Rose mengangguk turun dari ayunan lalu menggandeng tangan Jennie duluan, mereka masuk ke dalam rumah berjalan menuju ruang dapur.

"Sayang, jangan masak ya, kita makan diluar aja," tiba tiba Jisoo menghampiri mereka dengan pakaian rapi di ikuti oleh Lisa

"Ya beb, kamu pasti capek, sesekali kita diner berempat makan malam diluar," sahut Lisa tersenyum

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang