2.8 | JANGAN MELIHAT KE BELAKANG

95 5 6
                                    

Jangan takut bila esok hari akan berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan takut bila esok hari akan berubah ...
meski cinta hanya bisa dirindukan
kamu tetap berada di duniaku

Jangan menyesal ...
bila aku tidak bisa terbang bersamamu
ketika kamu berbalik, bayangan akan bergetar

Jangan melihat ke belakang ...
sampai jumpa besok

Lyrics by : TANK -To Dear You At Tomorrow

-Next Time, Find Me in Our World-

...

Tidak ada sebutan yang pasti saat orang tua kehilangan anak. Tidak ada nama yang bisa diberikan karena sulit untuk mendeskripsikannya. Ribuan rasa penyesalan yang ada, keinginan untuk memutar waktu, dan mengucapkan ribuan kata sayang dan memberikan kenyamanan yang pernah tertinggal.

"Ri ...."

"Thanks, Ton. Udah berusaha selamatkan Bintang waktu itu." Binar dengan kemeja dan celana hitamnya itu tersenyum samar, menjabat tangan sahabatnya. Pemakaman telah usai, pengunjung yang tadinya kini telah pulang kembali ke rutinitas masing-masing.

Ya, pada akhirnya waktu akan terus tetap berjalan saat dunia seseorang berhenti.

Antoni membalas jabat, memperhatikan Binar setengah meneliti. "Lo benar lagi butuh sendirian?"

"Ya. Gue mau istirahat," gumam Binar, mengangguk pelan. Kedua sudut bibir itu terangkat sangat kontras dengan sorot pandang matanya. Tidak semua orang mengerti, pasti akan ada pembicaraan di saat raut wajah sedih tidak ada pada diri Binar hari ini, tetapi nyatanya?

Tidak. Bagi Antoni saat seperti inilah ia harus mengawasi Binar sepenuhnya. Jika dilihat baik-baik, Binar tampak linglung, tubuh itu mungkin ada di sini, berdiri di halaman depan pagar pemakaman, tetapi jiwanya?

Entahlah. Demi apa Antoni berharap jangan ikut terkubur bersama Bintang di sana.

"Gue antar lo pulang."

Binar menggeleng. "Nggak apa, gue naik taksi."

"Buruan ikut. Oliver sama Eve nunggu di mobil." Langsung saja Antoni menyeret Binar, membuka pintu depan, lalu mendudukkannya di sana. Antoni memejamkan mata, menenangkan diri sejenak setelahnya baru memutar kunci mobil.

"Eve? Oliver?" panggil Antoni, seakan mengabsen. Oliver dan Eve yang mengedarkan pandangan keluar jendela sembari menahan diri mati-matian agar tidak menangis kembali itu hanya mengangguk lalu bergumam sebagai respon dari panggilan.

Next Time, Find Me In Our World [TERBIT-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang