Part 3

539 42 4
                                    

Bright sudah bersiap di atas motornya, setelah ia bersalaman dengan partnernya itu lalu ia segera pergi meninggalkan win hingga membuat win kesal. Sutradara soo tak melihat ada yang aneh dengan mereka dan kini mereka serta para kru sedang bersiap untuk memulai syuting. Win hanya menatap Bright yang tengah duduk di atas motornya dengan pakaian balap lengkap.

             "Nona silakan" Seru salah satu kru yang sudah mempersilakan win mendekati Bright yang kini sudah mengenakan helmnya.

            Win berjalan mendekati Bright yang sudah menunggangi Xander X25 warna merahnya. Salah satu kru memberikan win helm yang tidak menutupi wajahnya, membuat win membulatkan matanya dan menatap sang sutradara yang tengah bersiap.

          "Apakah tidak ada helm yang sepertinya? Ini terlalu berbahaya untukku. Aku sudah tak mengenakan pakaian pelindung sepertinya lalu aku harus mengenakan helm yang wajahku terlihat seperti ini?" Win masih pada posisinya di samping Bright yang menatapnya kesal.

          "Aku harus menshoot wajahmu! Sedangkan Bright memang harus mengenakan baju dan helm balapnya karena itulah identitasnya sebagai seorang pembalap. Ayolah nona win ini sudah sangat siang. Sore nanti kalian akan ada wawancara persemian sebagai brand ambasador dari produk ini. Aku di tuntut untuk menyelesaikan dengan cepat" Sutradara soo mencoba memberikan pengertian ke win yang masih saja memasang wajah kesal. Jika saja iklan ini tidak ada unsur amal, win akan segera pergi atau lebih baiknya langsung menolak tawaran ini.

           "Sudahlah tak ada gunanya kau merengek sekarang. Aku tidak akan mencelakakanmu! Ini hanya trek lurus dengan kecepatan standar. Tak akan membahayakanmu jika hanya menggunakan helm itu" Bright menatap win yang berdiri di belakangnya, Win semakin kesal dengan lelaki yang meremehkan keselamatannya itu.

            "Ini pertama kalinya aku menaiki motor besar seperti ini. Kau bagaimana bisa menjanjikan bahwa semua akan berjalan lancar? Aku sungguh takut jika-" Win belum selesai berbicara sudah di potong Bright yang mengambil helm di tangan win dan segera memakaikan helm itu ke kepala win, membuat win hanya menatapnya lurus tanpa berkedip.

             "Percayalah padaku! Jika kau percaya padaku semua akan baik baik saja. Cepetlah naik ini sudah sangat panas!" Bright kembali membalikan tubuhnya enggan menatap win yang masih terpaku melihat aksi tiba-tiba lelaki yang sudah dua kali ini melakukan hal yang membuat win merasa dirinya semakin panas. Win menarik nafas dalam dan akhirnya ia sudah bersiap untuk menaiki motor besar itu meski ia sedikit bingung.

              "Peganglah pundakku jika kau sulit naik! Kau ini bodoh ternyata" Seru Bright yang semakin membuat win memicingkan matanya kesal terhadap sikap dan cara Bright berbicara padanya.

              Win enggan untuk menanggapi perkataan Bright yang mengatakannya bodoh. Win meletakan kedua tangannya di bahu Bright lalu ia pun menginjak pijakan kaki sampai pada akhirnya win sudah duduk di belakang Bright.

             "Oke, bersiap semua" Sahut sutradara  saat melihat win sudah pada posisinya, sedangkan para kru sudah bersiap untuk mengambil gambar mereka.

             Win terlihat sangat takut duduk di belakang Bright, sutradara  berteriak memastikan bahwa semua sudah siap. Bright menyalakan motornya dan suara knalpot yang besar menambahkan ketakutan win hingga ia mencengkram pundak Bright kencang.

            "Kubilang percayalah padaku! Aku tak akan mencelakakanmu. Pegang pinggangku bukan pundakku! Berakting lah seperti biasanya, aku tak ingin berkali-kali take karena ulahmu!" Bright tak peduli dengan apa yang ia ucapkan dan tentu saja itu menjadi daftar tambahan kebencian win terhadap lelaki yang kini ia sentuh pinggangnya. Bright sudah berkali-kali memainkan gasnya hingga sutradara soo akhirnya berkata untuk semua bersiap.

SPEED OF LOVE [BRIGHTWIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang