Part 13

501 53 21
                                    

Gigie tersenyum manis menatap win dan juga Bright saat mereka sudah duduk bersama di ruang tamu kondominium Bright. Dew yang melihat ketiganya dari dapur hanya menggelengkan kepalanya tak percaya. Dimana ada masa lalu Bright dan masa kini Bright sedang duduk saling menatap penuh dengan ambisi untuk mencari perhatian lelaki yang tengah menggaruk pelipisnya bingung.

"Maaf aku mengganggu kalian. Aku datang kesini hanya ingin mengucapkan terimakasih karena kau sudah membawaku kerumah sakit waktu itu" Seru Gigie masih dengan senyum cantiknya dan saat itu pula Bright menatap win yang sedang menatapnya dengan mata menyipitnya tanda win benar - benar kesal.

"Ya, aku hanya kebetulan ada di dekat kondomu saat bomi menelponku" Jawab Bright singkat.

"Kau pasti belum sarapan Bright ? Ini aku membawakanmu sarapan. Phi Win juga bisa sarapan bersama kami" Gigie membuka tote bag yan ia bawa dan mengeluarkan semua isinya.

"What ? Sarapan bersama kami ? Helloooo dia ini kekasihku! Harusnya aku yang hilang seperti itu padamu" Batin win jengkel .

"Aku juga sudah membawakan Bright sarapan. Kau tidak perlu repot - repot Gigie. Bright sudah memiliki aku yang siap memperhatikan setiap detailnya! Bukan begitu sayang?" Win tersenyum sinis ke arah Bright yang hanya mampu diam.

Gigie hanya tersenyum kecil melihat keduanya yang sedang saling menatap itu. Ia terdiam sejenak dan menghentikan aktivitasnya mengeluarkan isi dari tote bag yang ia bawa.

"Lebih baik kau pulang Gigie. Terimakasih sudah membawakanku sarapan, dan kau juga bukannya harus syuting pagi ini?" Kini Bright menatap win yang tengah duduk disampingnya.

"Ya, tapi bukannya kau tadi bilang ingin sarapan bersamaku? " Win sedikit kesal dengan sikap Bright yang terkesan mengusirnya juga saat ini dan parahnya ia melakukannya di depan Gigie.

"Kita akan sarapan bersama lain kali, bukankah kau juga sangat sibuk hari ini? " Bright masih terus menatap wajah win dalam tanpa memperdulikan Gigie yang sedang memperhatikannya.

"Tapi kau" win belum selesai berkata sudah dipotong Bright.

"Aku sudah memaafkanmu! Aku hanya meledekmu saja semalam" Bright mengelus lembut rambut win berkali - kali membuat Gigie segera mengalihkan pandangannya.

Win tersenyum dengan perlakuan manis Bright terhadapnya. Ia segera berdiri dan mendekatkan tote bag yang ia bawa hingga kehadapan Bright.

"Ini , jangan lupa kau habiskan. Aku pergi dulu " win kini menatap Gigie yang sedang mengalihkan pandangannya dari mereka, win tersenyum sinis sebelum akhirnya ia mengatakan sesuatu.

"Gigie aku duluan. Terimakasih kau sudah memperhatikan Bright. Tapi sepertinya kau tidak perlu repot - repot menemuinya hanya karena memperhatikan makannya.aku yang akan memperhatikannya mulai sekarang " Perkataan win bagai pukulan yang menghantam Gigie saat itu, ia merasa win sudah mengetahui hubungan masa lalu Bright.

Begitu pun Bright, ia menatap win bingung tapi ia tak menampik kalau ia senang mendengar win yang mengatakan akan memperhatikannya saat ini. Gigie hanya diam dan mengangguk sedikit, setelah itu win sudah melangkahkan kakinya meninggalkan kondominium Bright.

Kini pandangannya menatap Bright yang sedang menatap dirinya seakan Bright sudah lelah dengannya.

"Bright" Gigie paham akan tatapan Bright saat ini , tatapan yang sudah berbeda padanya. Tak ada lagi Bright yang mungkin akan mencintainya, tapi Gigie yakin Bright mungkin akan kembali lagi jika ia bisa sedikit lebih dekat dengannya dan mengingatkan Bright tentang masa lalu yang mereka jalani bersama .

"Aku sudah memintamu menjauh dari hidupku. Untuk apa kau masih menemuiku? " Bright benar - benar kesal dengan wanita yang akan mengingatkannya dengan luka lamanya.

SPEED OF LOVE [BRIGHTWIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang