Sinar matahari memancarkan cahayanya lewat jendela kamar hotel disaat Bright dan win masih tertidur pulas. Ini hari ke lima mereka berada di paris setelah acara pernikahan mereka selesai, Bright dan win memutuskan untuk berbulan madu di kota paling romantis di eropa.Win membuka matanya saat sinar matahari itu mengganggu tidur nyenyaknya, karena dirinya benar- benar lelah setelah aksi bercinta mereka semalam. la melihat suaminya itu masih tertidur pulas di sampingnya, ia akhirnya memutuskan untuk segera bangun dari tempat tidurnya dan memilih untuk membersihkan tubuhnya sebelum suaminya itu bangun.
Namun saat ia bergerak hendak turun, Bright segera menarik tangan nya hingga wanita itu kembali terjatuh ke ranjang empuk kamar hotel dan membuat Bright langsung memeluk tubuh nya seperti sedang memeluk guling.
"Issh-Apa yang kau lakukan? Singkirkan kaki mu di atas kakiku!" Win berusaha menggeser kaki Bright yang menimpah kakinya namun sulit karena kaki Bright cukup berat.
"Sayang, temani aku tidur sebentar lagi" Bright enggan melepaskan win saat ini. la masih saja memejamkan matanya tanda dirinya benar-benar ingin tertidur kembali.
"Yang, kau tahu kalau aku sudah lapar? Lihatlah ini sudah jam 9. bukankah hari ini kita akan jalan-jalan ke flea market dan ke sienta river sebelum besok kita pulang?" Win menatap wajah Bright sambil meletakan tangannya di pipi suaminya itu. Bright membuka matanya dan berfikir sejenak sebelum ia kembali bersuara. la lupa kalau hari ini adalah hari terakhir mereka di paris sebelum besok pagi mereka kembali ke Thailand.
"Baiklah. Kalau begitu ayo kita mandi, biar lebih menghemat waktu kita mandi bersama saja" Bright segera bangun dan menggendong istrinya itu ala bridal style membuat win berteriak karena terkejut dengan aksi Bright yang tiba-tiba.
Win dan juga Bright berjalan kaki di sepanjang flea market sambil bergandengan tangan, bahkan Bright tak segan untuk mencium kening istrinya itu di keramaian orang. Ia dan win sangat menikmati bulan madu sekaligus liburan mereka, win sudah beberapa kali memasuki toko di pinggir jalan untuk membelikan barang-barang lucu sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan para sahabatnya.
Bright hanya mengekori win jika istrinya itu sedang sibuk memilih,barang. Sesekali win meminta pendapat nya dan ia hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah merasa barang yang mereka beli sudah cukup, ia dan win memutuskan untuk makan siang sambil bersitirahat di salah satu reatourant di sekitarnya.
"Setelah kau pulang ke Thailand apa yang akan kau lakukan?" Tanya Bright sambil memotong daging steaknya.
"Aku sudah mendaftar untuk melanjutkan sekolahku dan memulai belajar sambil membantu mengajar di salah satu panti asuhan" Jawab win dengan wajah berbinar-binar. la sangat senang menjalani apa yang benar-benar dari hatinya saat ini dan itu sungguh berkali-kali lipat kebahagiaan yang ia rasakan.
Bright tersenyum senang mendengar win begitu antusias menceritakan rencananya setelah ini. Di tambah semua yang win lakukan positife dan membuat nya dapat bernafas lega.
"Kau bahagia?" Bright merapikan sisi rambut win yang sedikit mengganggunya saat makan.
"Tentu. Aku sangat bahagia! Ada kau dan ada pekerjaan yang aku sukai" win memajukan wajahnya dan Bright pun mengerti maksud istrinya itu lalu ia mengecup singkat bibir win membuat wanita itu tersenyum senang.
"Kalau begitu biar kebahagianmu sempurna kita harus membuat satu baby Bright" Goda Bright membuat win tertawa tak percaya kalau Bright sudah sangat ingin memiliki seorang anak di saat usia pernikahan mereka baru saja seminggu.
"Kau sudah sangat ingin memiliki seorang anak?" Tanya win dengan wajahnya yang berseri membuat Bright mengelus lembut pipi tembam win.
"Tentu. Aku sudah tak sabar menyentuh tangan mungilnya dan mendengar suaranya nanti saat memanggil aku Daddy" Membayangkannya saja sudah membuat Bright bahagia dan ia seakan melayang-layang saat menyebut dirinya dengan panggilan Daddy. Win tersenyum dan membisiki Bright yang memang mengambil duduk di sampingnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPEED OF LOVE [BRIGHTWIN]
Fanfiction" Setiap moment kita bersama,bisa jadi saat itulah awal aku mulai merasa seseorang datang padaku. pertama-tama yang aku lakukan adalah membuka hatiku, hingga tanpa sadar membuat semua kebersamaan itu menjadi berharga"