Bright masih terdiam, ia tak tahu harus mengatakan apa saat ini. la seperti seorang lelaki yang tertangkap selingkuh dengan kekasihnya. Win kembali bersuara membuat Bright segera sadar bahwa kini wanita yang duduk tepat disampingnya tengah menunggu penjelasan darinya.
"Ada hubungan apa kau dengan Gigie?" Win semakin penasaran dengan hubungan mereka. Win sangat yakin dengan tatapan bright tadi yang sangat khawatir dengan kondisi Gigie.
"Sudah kubilang dia temanku" Jawab singkat Bright. la enggan jujur dengan win karena menurut nya untuk apa ia menceritakan masa lalunya toh ini semua tak ada hubungannya dengan gadis yang kini sedang mengerutkan keningnya tanda tak percaya.
"Aku tak percaya kau berteman dengannya" win terkekeh mendengar jawaban Bright.
"Untuk apa kau mau tau hubunganku dengan Gigie? " Bright menanyakan balik kepada win sedangkan wanita itu hanya menyeringai sebal setelah mendengar pertanyaan Bright.
"Aku cuma menjaga hubungan baik kita di depan umum. Kau tak sadar disini tempat umum dan kau terkenal, apalagi saat ini kau tidak single, ingat itu!" Jawab win sedikit berbisik pada Bright.
"Yaa, baiklah aku mengerti! " Bright enggan menanggapi omelan win dan memilih mengalah dengannya.
Pintu kamar Gigie terbuka, Nani keluar dan berdiri di hadapar win serta Bright. Win yang juga dapat melihat tatapar khawatir di mata Nani sungguh membuatnya tambah kesal, saa ini beruntung sekali Gigie di khawatir kan dengan dua lelaki sekaligus, win semakin di buat iri dengannya.
"Kau pulanglah bersama bright! Besok pagi kalian juga akan berangkat ke Spanyol dan kalian butuh istirahat sekarang! Biar aku dan bomi saja yang menjaganya" Seru Nani menatap keduanya bergantian.
Kini tatapannya menuju win dan tersenyum sembari menatapnya, Nani mengelus lembut pucuk kepala win hingga membuat Bright tersenyum sinis.
"Apa - apaan lelaki ini? Walaupun aku hanya berstatus kekasih pura - puranya, tapi jika ada yang melihat apa tidak menjadi masalah?" Batin Bright lalu ja sedikit batuk agar menyadarkan dua orang disampingnya, bahwa ada dia disana. Namun keduanya enggan mempedulikan bright yang sangat tak nyaman melihat pemandangan ini.
"Maaf, kau bahkan sampai belum makan malam. Aku akan mengganti waktu makan malam kita nanti " Seru Nani yang terus menatap win lurus.
"Baiklah phi" Jawab win sambil tersipu malu.
Bright yang melihat senyum win merasa ada yang aneh dengan wanita itu. Bagaimana bisa dia seimut dan selucu ini ketika berhadapan dengan Nani, tapi begitu menyeramkan saat ia berhadapan dengannya? Batin Bright aneh melihat tingkah win."Baiklah. Kalau begitu kami pulang dulu " Seru bright yang menyadarkan dua orang yang masih saling tersenyum itu.
"Ya,hati-hati menyetirnya! Kau membawa hartaku"Ledek Nani sambil melambaikan tangannya dan mampu membuat win bersemu merah,bright yang melihatnya hanya terkekeh sinis saat wanita yang kini berjalan disampingnya sedang tersenyum tak jelas.
---
Di mobil win tak henti-hentinya tersenyum membuat Bright beberapa kali meliriknya. Ia memarkirkan mobilnya di salah satu restorant sebelum tikungan terakhir Kondominium win. Win sadar bahwa kini Bright menghentikan mobilnya,ia sudah melihat nya sedang membuka seatbealtnya dan win semakin mengerutkan keningnya."Kenapa berhenti?"win menatap bright heran.
"Kupikir karena kau belum makan,otakmu bermasalah. Aku takut melihat wajahmu yang tersenyum sendiri seperti itu" bright membuka pintu mobilnya dan keluar lebih dulu.
"Apa-apaan dia?"win masih dalam posisinya dan tak berapa lama perutnya bunyi. Ia sampai lupa bahwa ia belum makan malam dan akibat ucapan Nani membuat ia melupakan perut laparnya. Tak menunggu lama,win mengikuti bright yang sudah menunggunya di luar mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPEED OF LOVE [BRIGHTWIN]
Fanfiction" Setiap moment kita bersama,bisa jadi saat itulah awal aku mulai merasa seseorang datang padaku. pertama-tama yang aku lakukan adalah membuka hatiku, hingga tanpa sadar membuat semua kebersamaan itu menjadi berharga"