Bab 05

10 2 2
                                    


Bab 5 Terjera oleh sakit Hati

Aku sudah muak, sudah seluruh perpustakaan aku jelajahi, aku tak menemukan soal Nyaga. Dugaanku, Kle-lah yang menyimpannya. Pasti Tuan Puteri sialan itu lebih dahulu mengolah riset sampai berani memutuskan tindakannya. Tindakan egois yang pernah aku dengar.

Dasar bejat, sial sekali aku. Sekian kali aku menginkari janjiku dengan para prajurit itu untuk tak menyeludup lagi. Terpaksa, ku lakuin hal bodoh ini untuk mencari fakta. Entah rezeki atau apalah itu. Aku tak menemukan Kle di kamarnya. Dugaanku, ada di kamar mandi. Cepat, cekatan, aku merampas semua buku yang ada di meja Kle.

Tidak yakin, curiga pula. Kenapa penyeludupan aku kali ini berjalan lancar?

***

Nyaga adalah Naga. Berhawa panas, siapapun yang ada di sekitarnya siap-siap terbakar.

Ayah membanting meja.

Aku terkejut baru kali ini ayah bertindak kasar. Aku sampai tersentak. Alis ayah menaut serius, ada api di matanya.

"Ayah tak akan mengizinkanmu Dar. Ini berbahaya sekali, Tuan Puteri seharusnya tidak memabawamu ke lingkaran berbaya ini. Aku sungguh, tidak menyangka. Aku kira selama ini, Tuan Puteri begitu lembut dan tidak membawa kau dalam bahaya. Ternyata malah terang-terangan mengajakkmu melawan Nyaga?"

Ayah, begitu marah. Aku menunduk sedalam-dalamnya. Aku akui, aku yang salah. Karena telah seenaknnya bermain dengan para bangsawan tinggi. Mereka tentu punya kekuatan, punya kelihaian dalam berperang, tidak seperti aku, hanyalah gadis problematic yang pasti akan meregang nyawa ketika behadapan dengan Nyaga.

Kode genetik Nyaga berbahaya.

Aku masih tidak mengerti kenapa Naga itu masih berkaitan dengan gen. Apa hubungannya, sampai-sampai Nyaga bisa menjadi Naga. Apa dia tidak hanya satu?

Nyaga adalah musibah yang pernah ada di muka bumi ini.

Aku mengeram, ini sial sekali. Akan tetapi, jika aku terlihat menolak mentah-mentah. Pasti aku dan keluargaku akan dianggap penghianat. Sudah cukup bagiku, tuk hidup tersiksa di kasta rendahan begini. Bagaimana pula aku harus menolak permintaan Tuan Puteri sialan itu dengan cara tersenmbunyi.

"Ayah, aku akan menolakknya. Aku akan ke istana, bercakap dengan Kle di kamarnya. AKu janji, akan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi. Agar kita tak akan dilihat sebagai keluarga penghianat. Kita hanya terjebak dengan permintaan Tuan Puteri. "

Ayahku mengangguk lembut, garis wajaahnya terpampang rasa khawatir yang besar.

Nyaga pula yang membebaskan penerima kode Genetik unik, nan istimewa. Biasanya lahir dari darah-darah Raja Vol. Karena dulunya Raja Vol pernah menikah dengan perempuan pemilik kode Genetik unik. Paling memungkinkan turun pada keturunan perempuan.

Otakku bertaut, jadi ini alasannya Kle memperalat aku dan Op semena-mena. Dia ingin bebas dengan dirinya sendiri?

Eh, membebaskan apa? Kata-kata itu menganjal sekali. Ku perhatikan lembaran kertas itu lagi.

Jika penerima Genetik itu dapat membunuh Nyaga, maka bebaslah penderitaannya. Penderitaan di dunia ini akibatnya—

Aku mengumpat, sial! Ini buku yang paling to the point informasinya, malah tersobek dibagian paling penting. Tapi, setidaknya aku tau. Ternyata Kle hanya memanfaatkan aku dan Op untuk mengalahkan Nyaga untuk kebebasannya.

***

Aku dan Kle lagi-lagi berdebat. Kle memaksaku untuk ikut karena Raja tak akan mengizinkan tindakannya jika tak bersamaku ataupun Op. Aku emosi sekali, ini masihpagi dan emosiku sudah naik hingga ubun-ubun. Rasannya ingin marah sampai Kle tersadar tentang tindakan bodohnya.

"Heh, kenapa kamu memperalat aku? Mentang-mentang aku kasta rendah. Jadi kamu bisa seenaknya?" tanyaku sambal menahan tangis yang hendak pecah sejak tadi. Ternyata sahabatku selama ini hanyalah memanfaatkan aku.

Sakit sekali, dadaku sesak menghadapi kenyataan. Ternyata selama ini aku hanya dimanfaatkan. Ya, kuakui, aku hanyalah gadis keriting budak petinggi istana. Namun, aku sungguh tak percaya, Tuan Puteri Kle yang menjadi--Kle, sabahatku mencampakkanku seperti sikap para petinggi Kerajaan ini pada kedua orang tuaku. Miris sekali, dadaku terasa sesak sekali. Aku meremas dadaku asal. Aku menahan milyaran emosi. 

"Dar maafkan aku," jawab Kle dengan suara rendah sekali, dia tanpak lesu. "Aku akan menemuimu setelah melakukan ritual pagiku."

Aku emosi, kata-kataku keluar diluar batas. Masa bodo, ini tuk menahannya agar tak segera pergi. "Bejat! Kamu tak tau berharganya hidup keluargaku, aku, puteri ayahku. Mereka mengharap banyak padaku tuk menaikan kasta mereka. Bukan mengharap kematianku. Iya, aku tau, aku hanyalah bawahan kasta terendah yang ada di muka bumi, dank au, keluargamu sangat disanjungi. Siapa yang berani melawan titah keluargami apan bersiap dipenggal kepalanya. Masa bodo, aku sudah muak dengan ini semua. Tali persahabatan yang telah kita urai sejak dulu, hanyalah untuk kepentinganmu semata? Benari-benarinya tetap bersikap lemah lembut. Aku tau, ada berbagai lapisan topeng mu itu. Kamu jahat sekali Yang Mulia Paling Dihormati Tuan Puteri Kle."

Alisku terangkat, bahkan Dayang Senior Tsi tak sanggup mengatakan apa-apa. Aku tau aku kelewatan, namun aku tak menyesal. Dayang Senior itu hanya menunduk, tak berani ikut campur.

"Aku tidak bisa menerima permintaanmu, ayahku menolak dan bersikeras. Aku pula tak akan ikut dengan kemauanmu."

Kle kembali pada opininya, "aku sudah katakan kemarin, kamu pasti akan menolaknnya. Itu alasan tepat kenapa aku tak memberi taumu sejak awal. Menyingkirlah sahabat, aku akan melakuakan ritual pagi, kembalilah nanti lagi ke kamarku."

Aku mengeram, "sebegitu pentingnya? Sampai kamu menyiakan aku di sini?" tanyaku sedih. "Oke, seharusnya aku sadar dari awal, jika aku hanyalah kalangan di bawah kalian. Tapi bukan berarti aku lemah, dan tak bisa menolak permintaan Yang Mulia Tuan Puteri paling dihormati di kerajaan Vol. Aku akan membuktikan kalangan kasta rendah juga punya kekuatan untuk memberontak padamu, Yang Mulia Tuan Puteri Paling dihormati Kle."

Sedetik, kutatap wajah Kle lelah, dia mengangguk. Terbesit berbagai memori, namun emosiku menghapus semuanya. Ego ini tinggi sekali.

"Baik, aku mengerti maksudmu Dar. Menyingkirlah sampai 30 menit kedepan. Hanya sebentar, lalu kita akan berdebat lagi sampai puas."

Bahkan Dayang Senior Tsi yang sedari tadi hanya diam maju menghalangiku.

"Dar, aku tau emosimu meletup-letup. Remaja mana yang tak akan sakit hati ketika diajak membunuh naga yang pasti akan menjatuhkan nyawamu. Tapi tolong, sekian sampai di sini dulu. Tuan Puteri akan melaksanakan ritual pagi, itu penting baginya. Kumohon pergilah dari ini."

Dayang Senior Tsi aggun menunduk padaku. Itu tidak pantas, padahal orang tuaku memiliki jabatan lebih rendah padanya. Tapi ini tak sebanding dengan tindakkanku dengan Kle.

Aku menggeleng, "aku akan pergi saat tau di mana bagian robekkan buku ini."

Jemariku mengayun, menunjukkan halaman buku yang menghilang.

Kle menghela napas, dia sepertinya hendak menyerah berdebat denganku. Namun dugaanku salah, dia malah mengangkat alisnya, "kamu bahkan tidak tau siapa yang mencuri robekkan kertas ini?" Tanya Kle, sekaligus mencari keributan denganku. "Kamu tak tau ya, seberapa pentingnya kertas robekkan itu? Bahkan kamu berani-beraninya mengatakan Tuan Puteri seseorang yang bejat. Ya, kuakui, aku memang bejat. Kamu tak perlu takut jika aku melaporkan ke pihak istana. Sebejatnya aku, tak akan bocor ketika mengenggam janji."

***

10/12/2022

Lesap [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang