Bab 2 Tuan Puteri Kle
Aku tidak puas! Begitulah yang membuatku nekat memanjat pagar istana malam-malam. Masa bodo nanti akan ditangkap. Toh, yang menangkapku hanyalah teman-teman dari ayahku, para prajurit freak itu. Beruntungnya, rumahku berada di sisi luar bagian kanan istana. Posisi yang pas! Tidak ada markas panglima di sana.
Rasa penasaran ku tinggi. Tak mungkin aku diam, aku harus cari buku menghilang yang lain. Aku nekat menembus istana malam-malam.
Duh kakiku! Ku meringis sejenak. Telapak kakiku tak sengaja terinjak bagian yang kasar. Sakit, tapi hanya sejenak.
Lari! Para prajurit menyadari keberadaanku. Kusemprotkan bahan pengelabui yang kubuat tadi sore. Berhasil, prajurit itu kebingungan mencariku.
Saatnya kumencari cara, bagaimana masuk ke istana. Kuputuskan tuk naik ke atas loteng.
Crakk
Yaampun gila sekali! Hampir saja ku terjatuh.
Aku mencari arah loteng ini ke mana. Incaranku, perpustakaan istana. Kuikuti, sampai ku yakin. Setelah yakin, kubuka loteng-nya.
Brak
Sial! Ini ruang pertemuan, ada panglima perang sedang berdiskusi. Aku salah membuka loteng. Terkesiap aku menyusuri loteng ke arah sebelah kanan. Tidak buruk, aku malah berada di atas kamar Kle. Aku berhenti sejenak, memantau Kle sedang apa.
Kle sedang duduk di kursi, terlihat sedang mengerjakan sesuatu. Kalau saja posisiku tidak bersembunyi seperti ini, aku akan memarahinya. Sedang apa ya dia? Kuambil kaca pembesar di tasku, kulihat-lihat. Yaampun, dia sedang membaca sesuatu.
Di tengah malam begini? Dia tak terlihat ngantuk pula. Jari-jarinya lincah sekali.
Sebentar, kulihat ada yang aneh.
Kle tak sengaja menjatuhkan bukunya lagi. Saat ingin mengangkatnya, ia tak sanggup. Aku yakin, mataku tidak salah lihat. Air mana jatuh di pipi Kle.
Kenapa Kle tidak cerita padaku? Kle menganggapku apa sebenarnya?
Pikiran egois itu berhenti sejenak, ketika Kle meletakkan jari telunjuk kanannya ke lengannya. Cahaya hijau terlihat elegan sekali. Cahaya itu tampak menjelajahi tubuh Kle. Aku tau itu apa, itu sistem sembuh, yang selama ini hanya dianggap dongeng belaka.
Ternyata Kle memilikinya? Apa sistem menghilang Kle juga punya?
Napas Kle terengah-engah, sistem sembuh tidak memulihkan seutuhnya.
Ku bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi pada Tuan Puteri paling dihormati di kerajaan ini. Kenapa dia begitu menutup diri padaku akhir-akhir ini. Padahal dulu dia selalu cerita padaku tentang semuanya, bahkan hal kecil yang dia lakukan dalam sehari. Aku rindu, aku rindu pada Kle yang terbuka. Tidak menutupi masalahnya sendiri begini.
Oke, sekarang kuputuskan. Aku tidak hanya terobsesi dengan menghilang. Aku juga harus cari tau kenapa Kle bersikap aneh.
Aku beralih dari kamar Kle menuju perpustakaan di sebelah kamarnya. Yak! Saat kubuka loteng pas sekali kubuka dalam perpustakaan.
Kakiku siap melompat, namun ku sadar, ini tinggi sekali. Aku harus memanjat lalu turun. Hati-hati, aku tak ingin membangunkan siapapun di sini, apalagi petugas perpustakaan.
***
"Ini dia yang aku cari!" aku tertawa senang. Sekejap kusadar, duh bodoh sekali! Kenapa aku mengeluarkan suara?
"Hey siapa itu di dalam?"
Lekas-lekas kuberlari, masa bodo mereka melihatku atau tidak. Tak sengaja saat aku berlari, mataku menangkap bagian yang menarik bagiku. Kulihat, 'tempat terlarang' 'buku-buku terlarang'. Hanya dengan pintu kayu, tidak mengunakan penjagaan apapun. Terlarang tapi tidak pakai penjagaan, dih, istana ini ngelawak. Maksudnya bagaimana ya? Kenapa begitu payah dalam mengolah penjagaan. Kalau gitu kan aku bisa menyelinap, tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lesap [Selesai]
FantasíaLantas, apa gunanya Puteri? Jika pada akhirnya, hanya anak laki-laki Raja yang akan menjadi Putera Mahkota--mewarisi tahta. Ikutlah dalam cerita pengabdian-ku pada Kerajaan Vol. Aku akan membongkar, pengorbanan Puteri Kerajaan Vol yang mahal sekali...