Tiana menghela nafas setelah seharian ini bekerja keras untuk hari pertama. Ia melihat kembali daftar pasien yang ia bantu, terdapat 40 nama yang terdaftar hari ini, bukankah ini sangat banyak untuk dokter yang baru praktek di hari pertama?" Aku pikir dokter Kyra benar - benar dokter yang hebat" ujarnya pelan.
" Kau benar. Kyra adalah dokter yang hebat." Sahut Levi yang berdiri dihadapannya.
Mata Tiana melebar saat melihat pria yang membawanya ke sini ada di hadapannya. " Kau...."
" Jadi kau memilih untuk bekerja disini daripada menggunakan fasilitas yang ku berikan?" Ujar Levi mengejek. Wajah Tiana berubah saat mendengar itu, ah betapa menyebalkan pria yang ada dihadapannya.
" Baiklah. Setidaknya aku tahu kau wanita yang cukup mempunyai harga diri" ujar Levi lagi semakin membuat Tiana melihatnya sinis.
" Kau tahu, beberapa hari lalu aku melihatmu seperti malaikat. Tetapi ternyata kau jauh dari kata itu" jawab Tiana sinis.
" Ah Levi, kau disini?" Panggil Kyra yang baru saja keluar dari ruangan. Ia memanggil Levi dengan begitu bahagia dengan mata berbinar dan senyuman yang begitu lebar. Tanpa banyak kata Levi menghampirinya dan memeluk Kyra erat.
Melihat itu Tiana semakin melebarkan matanya, apa ini? Dia memeluk wanita lain di depanku?
" Maaf aku baru datang hari ini" Levi melepaskan pelukannya dan memberikan bunga yang ia bawa. Kyra menatap bunga itu dengan sangat senang dan menerimanya.
Tak lama Ayah Kyra datang bersama seorang anak kecil laki - laki yang terlihat masih bersekolah di taman kanak - kanak. Anak itu memanggil Kyra dengan sebutan " Mama" dan berlari memeluknya.
Kyra mengelus rambut anak itu, lalu hal lain yang semakin membuat Tiana lebih bingung adalah, ketika anak itu juga terlihat sangat senang melihat Levi dan memanggilnya " Papa Levi"
Levi berlutut mensejajarkan dirinya dengan anak kecil itu, mengelus rambutnya dan tersenyum manis. Siapapun yang melihat pasti akan mengira bahwa Levi adalah ayahnya.
" Apa Juan merindukan papa Levi sekarang?" Tanya Levi pada Juan, nama yang baru Tiana ketahui saat itu. Juan mengangguk, " Iya! Tapi kata mama sekarang kita bisa bermain setiap hari" jawab Juan bersemangat.
" Levi, apakah kau sudah makan? Aku dan ayah berencana makan malam sekarang"
Levi mengangguk perlahan, " Ide bagus. Sudah lama kita tidak melakukannya" jawab Levi kemudian ia melirik Tiana yang sudah bermuka masam saat ini.
" Tiana? Apakah kau ingin bergabung?" Tanya Kyra kali ini pada Tiana.
Tiana lantas mengubah mimik wajahnya, " Ah tidak perlu dokter, saya harus pulang sekarang"
Kyra melihat jam ditangannya, " Apa kau yakin? Ini masih belum terlambat untuk makan malam. Ku lihat, kau belum makan dari sejak kau masuk"
Tiana menolak dengan yakin, " Terimakasih dokter. Saya harus pulang. Saya akan makan dirumah" Tiana mengambil tasnya dan menundukkan kepalanya sekali untuk berpamitan.
" Mengapa sepertinya aku merasa dia gugup saat melihatmu?" Tanya Kyra curiga setelah Tiana pergi dari mereka. Mata Kyra melirik Levi, " Apa kau..."
" Aku akan menceritakannya nanti" Levi kemudian menggendong Juan, " Sekarang kita harus beri keponakan tersayangku ini makan dulu. Ayo"
Diluar, Tiana melangkah dengan cepat. Dalam perjalanannya, ia teringat bagaimana interaksi antara Kyra - Juan - Levi yang benar - benar terlihat seperti sebuah keluarga.
" Kalau dia sudah memiliki istri dan anak. Mengapa dia berani untuk menikah denganku di Haras?" Batinnya.
" Ah dasar ternyata dia juga pria yang suka berselingkuh" Kyra kemudian berdecak, " Ternyata semua pria sama saja" ia kemudian melangkah lebih cepat lagi dan meluapkan kekesalannya menuju perjalanan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alir
RomanceDi mata Tiana, Levi adalah pria asing yang bahkan ia tak tahu secara pasti siapa pria itu. Tapi yang ia yakin, Levi adalah pria yang baik. Meski ia tak mengerti apa yang sebenarnya Levi inginkan darinya. Di mata Levi, saat ia melihat Tiana datang da...