Teh Pagi

30 6 0
                                    


Tiana berdiri dengan gelisah menunggu Dan di depan kantornya. Setelah mendapat panggilan dari ayahnya, Tiana segera memanggil Dan untuk bertemu dengannya tak lama Tiana pun ditemani Yuri pergi ke kantor Dan yang juga merupakan kantor Levi.

" Kau tenanglah, aku yakin Levi pasti akan membereskan hal ini"

" Bagaimana aku akan tenang Yuri? mereka akan sampai nanti malam. Aku bahkan tidak tahu apartemen mana yang harus kutunjukkan untuk membuktikan kami tinggal bersama"

Yuri pun ikut menghela nafas. Kali ini, sebagai seorang teman ia tak bisa membantunya.

Tak lama Dan menghampiri mereka berdua dengan sedikit terengah-engah, " Maaf, kami baru saja menyelesaikan meeting hari ini. Ada apa Tiana? Mengapa kau sampai datang kesini?"

" Dan... ayahku dan keluargaku sedang dalam perjalanan kesini. Mereka ingin melihat keadaanku dan Levi disini" jelasnya dengan nada gelisah. " Aku bahkan tidak tahu apartemen yang mana yang harus aku tunjukkan"

Dan mengangguk mendengarkan. Matanya mengarah kekanan seakan ia tengah dengan cepat merencanakan sesuatu di kepalanya.

" Kau tidak perlu khawatir. Kita bicarakan ini dengan Levi. Dia ada di ruangannya"

Thats my man. Batin Yuri saat ia sangat terpukau dengan Dan yang mampu memberikan jawaban dengan sangat santai seperti itu.

" Bertemu... dengannya?" Tanya Tiana yang mencoba menolak. " Kau tidak mungkin menemui keluargamu sendiri bukan? Ayahmu pasti akan menanyakan Levi jika dia tak melihatnya"

" Tak bisa kah kita katakan saja Levi tengah bekerja di luar negri?" Tanya Tiana masih mencoba.

" Kita tidak tahu seberapa jauh ayahmu tidak akan curiga. Akan sangat aman jika setidaknya dia melihat Levi disampingmu sekali ini saja" respon Yuri kali ini.

" Ada apa ini?" Suara berat Levi tiba - tiba datang dari belakang Tiana.

" Tiana, ada apa?" Tanya Levi lagi membuat Tiana kini berpaling menghadapnya.

" Ayah Tiana sedang dalam perjalanan kesini. Mereka akan sampai malam nangi" Dan membantu menjawab saat Tiana hanya bisa terdiam menatap Levi.

Levi mengangguk paham. " Kau tidak perlu khawatir. Aku tahu hari ini akan datang"

Levi kemudian menatap Dan, " Hari ini dan 1 minggu kedepan bisakah kau melonggarkan jadwalku?"

" Buat jam kerjaku berakhir setiap jam 5 sore"

Dan mengangguk cepat, " Tentu. Aku akan segera mengaturnya"

Levi kemudian menatap Tiana dengan sedikit tersenyum, " Sekarang kau hanya perlu mengikutiku" ujarnya sekarang menarik tangan Tiana dan membawanya keluar dari kantor. Tiana berusaha menolak dan melihat ke arah Dan. Tetapi respon Dan hanya mengagguk dan tersenyum seakan mengatakan bahwa ia harus mengikuti Levi kali ini meski dengan terpaksa Tiana pun mengikutinya.

Mobil Levi berhenti di depan sebuah rumah yang berdiri dengan gaya arsitektur modern 1 jam kemudian.

Tiana mengamati rumah itu dengan takjub, " Rumah.. siapa ini?"

" Akhirnya kau berbicara padaku setelah 1 jam kau mengabaikan aku" jawab Levi bercanda.

Tiana menatap kesal, " Aku serius. Kau membawaku ke rumah siapa?"

Melihat Tiana kesal, Levi pun menyerah untuk menggodanya, " Ini rumah kakakku"

" Setelah bercerai dengan Kyra, dia sudah lama tidak menempatinya"

Levi mengunci mobilnya dan melangkah masuk berbeda dengan Tiana yang hanya terdiam di tempatnya masih melihat rumah ini.

" Ayo kita masuk" ajak Levi lagi saat ia tak mendengar pergerakan Tiana.

AlirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang