Levi masih terdiam menatap Gemma yang kini melangkah ke arahnya. Ia tersenyum dan langsung memeluk Levi tepat di depan Tiana. " Aku merindukanmu" ujarnya.Tak ada pelukan balasan dari Levi. Ia terdiam dan bertanya dengan nada dingin. " Kau disini?"
Gemma seakan tak peduli jika tak ada pelukan balasan. Ia mengeratkan pelukannya dan tersenyum, " Aku kembali dan aku sudah menjawab pertanyaanmu waktu itu pada orang tuamu"
Levi melepaskan pelukannya, menatap Gemma yang masih tersenyum melihatnya. Gemma menunjukkan jari manisnya yang kini sudah terdapat sebuat cincin berlian melingkar cantik di jarinya, " Kau benar - benar bisa memilihnya. Bukankah ini sangat cocok dengan jariku?"
Levi masih tak bisa berkata - kata. Ia kemudian menatap Tiana yang juga menatapnya terdiam.
Melihat Levi menatapnya, membuat Gemma pun juga ikut melihat Tiana, " Apa kau tidak mau mengenalkannya padaku?"
" Gemma benar, kau tidak mengenalkan temanmu pada kami?" Tanya Zoe kini, ibu Levi.
Cassian dan Kyra pun hanya saling bertatapan. Mereka pun juga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
" Dia..." suara berat Levi mulai menjawab.
" Perkenalkan saya sekretarisnya. Saya... ikut dengan pak Levi kesini karena saya pikir ada hal yang harus saya kerjakan disini"
Levi mengerutkan alisnya, apa yang kau bicarakan? Ujarnya dalam tatapan tajam.
" Mohon maaf saya menganggu" ujar Tiana lagi menundukan kepala.
" Ah.. Tidak - tidak. Kami hanya sedang bertemu keluarga saja. Kau pasti asistennya Dan ya? Kalau begitu karena hari ini hari baik, bagaimana kalau kau bergabung dengan kami?" Tanya Zoe lagi yang langsung ditolak halus oleh Tiana. " Mohon maaf bu, saya ingin sekali bergabung, tetapi sepertinya kantor membutuhkan saya"
Tiana kemudian menatap Levi, " Mohon maaf pak saya pikir kita harus membahas proyek besok. Saya tidak ingin merusak pertemuan keluarga anda" Tiana kemudian menatap kembali keluarga Levi, " Kalau begitu saya pamit. Mohon maaf saya menganggu. Permisi" pamitnya lagi kemudian mundur dengan teratur meninggalkan keluarga itu.
Terdiam beberapa saat, Levi pun membuang nafasnya dengan kasar, " Ada yang harus aku ambil di mobil. Aku akan kembali sebentar lagi" ujarnya kemudian mengejar Tiana meninggalkan Gemma kebingungan.
Levi berlari mengikuti langkah Tiana, ia menarik tangannya saat ia berhasil mengganggam tangannya di gerbang rumah. " Tiana!" Panggilnya.
Tiana menghapus air matanya sebelum ia menoleh dan menatap Levi dengan mata yang sembabnya. " Mengapa kau mengatakan itu di depan keluargaku?"
" Kau ingin aku mengatakan apa? Mengakui bahwa aku adalah istrimu saat seorang wanita tengah bahagia menjawab lamaranmu?"
" Kau ingin ibumu sakit jika ia mengetahui tentang kita?"
" Kau tahu tentang kondisi ibuku?" Tanya Levi.
Tiana menghela nafas, " Ya. Jadi sekarang lepaskan aku sebelum semuanya tambah runyam" Tiana kembali melepaskan genggaman Levi dan melangkah menjauh.
Levi hanya bisa menatap Tiana pergi dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Ia mengambil ponselnya menatap Tiana yang terus melangkah menjauh, " Ikuti wanita yang keluar dari rumah ini. Jangan sampai terjadi sesuatu padanya"
Tiana melangkah sejauh mungkin dari kediaman Levi dengan menahan air mata dan rasa sesak dihatinya. Ia tahu ia belum lama menyukainya, tetapi mengapa rasa sakitnya seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alir
RomanceDi mata Tiana, Levi adalah pria asing yang bahkan ia tak tahu secara pasti siapa pria itu. Tapi yang ia yakin, Levi adalah pria yang baik. Meski ia tak mengerti apa yang sebenarnya Levi inginkan darinya. Di mata Levi, saat ia melihat Tiana datang da...