Waktu sudah menunjukkan tepat jam 9 pagi. Ia segera memasuki kelas untuk memulai mata kuliah pertamanya hari ini.Saat Tiana memasuki kelas, ia berhenti saat ia melihat seseorang duduk di kursinya. Seorang wanita berambut panjang, mengenakan tanktop dan rok pendek. Tak ada yang dilakukan wanita itu selain meletakkan kedua tangannya diatas meja dengan kepala bersandar dikedua tangan dan tertidur.
Semua mahasiswa menatap wanita itu risih, wajar saja. Mengenakan tanktop dan rok pendek dalam kelas. Bukankah hal yang tidak sopan?
Tiana mendekati kursi itu dan duduk disebelahnya. Ia mengamati wanita itu untuk beberapa kali. Ada sedikit perasaan kasihan karena ia terus menjadi bahan pergunjingan sekelas.
Tiana melepaskan cardigan yang ia kenakan, dan mengenakannya pada wanita itu. Ia pun juga membangunkannya dan berhasil.
Wanita itu terbangun dan menatap Tiana heran, dengan wajah merahnya ia melihat Tiana bingung. " Ada apa?" Tanyanya sedikit sinis
" Ah begini... apa kau selelah itu?"
Wanita melihat sekitar dimana orang - orang tengah menatapnya. Ia kemudian juga tersadar saat ia mengenakan cardigan yang tak ia kenal.
Wanita itu melepaskan cardigannya dan memberikannya pada Tiana. " Apa ini milikmu?" Tanyanya dan Tiana mengangguk. Ia memberikannya pada Tiana dan beranjak pergi.
" Wanita itu terlalu cantik untuk bertingkah seperti itu. Bahkan ia tak mengucapkan terimakasih" gerutu Tiana, ia mencoba mengabaikannya dan mulai membuka catatannya.
Tak lama, wanita itu datang kembali dengan pakaian yang sudah tertutup, rambut yang sudah tersisir rapi, dan make up tipis yang cukup membuatnya berbeda dari 10 menit yg lalu.
" Siapa namamu?" Tanyanya pada Tiana setelah ia duduk kembali disamping Tiana.
Tiana mengerutkan alisnya, " Kau berbicara padaku?" Jawabnya. Wanita itu mengangguk. " Tiana"
" Terimakasih Tiana. Aku Yuri" ujarnya sambil memberikan salaman. Dengan gerakan ragu, Tiana membalas salaman Yuri.
" Aaah maaf tadi aku bersikap seperti itu. Aku benar - benar belum sadar sepenuhnya dari berpesta semalam" ujar Yuri sambil mengusap wajahnya pelan.
Ia kemudian kembali menatap Tiana, " Apa aku masih terlihat mengerikan?"
Tiana tersenyum dan menggeleng, " Sudah jauh lebih baik dari sebelumnya"
" Aku rasa ini hari pertamamu masuk? Aku tidak melihatmu di beberapa kelas sebelumnya"
Yuri mengambil bedak dalam tasnya dan melihat dirinya dalam kaca di bedaknya, " Benar. Aku sudah melewatkan 3 hari pertamaku" ia kemudian meyadarai sesuatu dan menutup kencang bedaknya. " Orang tuaku akan memblokir kartu kreditku jika aku melakukannya lagi"
Ia memasukkan kembali bedak dalam tasnya, dan melihat Tiana. " Tapi ternyata tidak buruk untuk hari pertamaku. Terimakasih sudah menutupi tubuhku tadi"
Tiana hanya membalasnya dengan senyuman dan mengangguk. " Jadi kita teman sekarang?" Tanya Yuri lagi.
Tiana lantas tertawa, " Tentu saja. Kau teman sekelasku meski ini hari pertamamu"
Yuri tersenyum bahagia dengan matanya yang semakin menyipit, " Kalau begitu, apa tidak masalah jika aku meminjam catatanmu 3 hari kemarin?"
Tiana menghela nafas, dan menggeleng. Meski Yuri nampak begitu barbar untuk perkenalan pertama, setidaknya ia memiliki teman baru kali ini. Sesuatu yang mungkin dibutuhkan Tiana saat ini.
***
Tiana tersenyum saat membaca pesan dari Dan yang sedang menanyakan keberadaannya. Kini ia dan Yuri sedang berjalan bersama setelah kelas mereka berakhir kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alir
RomanceDi mata Tiana, Levi adalah pria asing yang bahkan ia tak tahu secara pasti siapa pria itu. Tapi yang ia yakin, Levi adalah pria yang baik. Meski ia tak mengerti apa yang sebenarnya Levi inginkan darinya. Di mata Levi, saat ia melihat Tiana datang da...