𝟎𝟏 - 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐢𝐥𝐥𝐚𝐫'𝐬

2.5K 207 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























❝ Even in the darkest times, there's a glimmer of light that reminds us we're not alone ❞

























"Sshh apakah aku sudah mati?" Kate meringis, kepalanya terasa sangat nyeri, seolah-olah seluruh dunia berputar di sekelilingnya

"Diam dulu" terdengar suara pria yang agak kasar namun penuh perhatian

"Jangan marahi aku, Aeros. Kaiser yang tak bisa diam bukan aku" kata seorang wanita, suaranya penuh dengan kekesalan, namun tetap terdengar lembut

Kate membuka matanya perlahan, dan matanya mulai menyesuaikan diri dengan cahaya yang terang. Ia melihat ada enam orang mengelilinginya. "Siapa mereka? Astaga, ada enam orang. Apakah mereka musuh?" pikirnya dalam kebingungan, mulai merasa panik karena ia tidak terbiasa dengan orang asing yang ada di sekitarnya

Helena, seorang wanita dengan rambut cokelat panjang, menengok dengan wajah cemas, kemudian menunjuk hidung Kate dengan panik. "EL! DIA TIDAK BERNAFAS! TOLONG!" Suaranya menggema di ruangan

Leo, pria dengan rambut hitam yang tampak lebih tenang, berusaha menenangkan Helena. "Tenanglah, dia hanya terkejut melihat kita. Pasti tidak ada yang serius"

"Benarkah? Nona, kau tidak mati kan?" tanya Helena dengan lembut, berusaha memastikan

Kate mengangguk canggung, kebingungannya semakin dalam. "Aku baik-baik saja" jawabnya, walaupun tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi

"Dia hanya terkejut karena kau bodoh" kata pria yang duduk di ujung ruangan, suaranya terdengar jauh dan agak dingin

"Kenapa kau begitu? Apa masalahmu sih?!" Helena mengerutkan dahi dan berbicara dengan nada kesal.

"ipi misilihmi sih," kata Edgar dengan santai, melemparkan ledekan ringan yang justru membuat Helena semakin kesal

"Ada masalah denganku?" tanya Helena, tak bisa menahan rasa frustrasinya

"Idi misilih dinginki," kata Edgar, terus saja meledek dengan ekspresi tidak peduli

"kau menyukaiku ya?" tanya Helena sambil menaik turunkan kedua alisnya

"Mimpi!" jawab Edgar dengan ekspresi masam, matanya melirik dengan tajam. "Aku lebih suka berkencan dengan wanita penjaga kandang babi daripada gadis rubah ini" tambahnya, dan Helena menatapnya dengan penuh kekesalan

Aeros, yang duduk di sebelah Kate, tiba-tiba bertanya dengan suara yang lembut namun penuh perhatian, "Kau baik-baik saja?"

Kate mengangguk, meskipun kalimatnya menggantung karena ia memandang wajah-wajah asing yang mengelilinginya. "Tapi... kalian siapa?" tanya Kate dengan penuh kebingungan

𝐊𝐚𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐚 | 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐠𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang