𝟏𝟑 - 𝐁𝐥𝐚𝐜𝐤 𝐦𝐢𝐬𝐭

725 85 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









































Edgar memandang Kate dengan serius saat ia mendekatinya, langkahnya cepat dan penuh keyakinan "Kau sudah menyelidikinya?" tanyanya, suaranya rendah namun tegas, seperti biasa saat ia membicarakan urusan serius

Kate mengangguk, wajahnya mencerminkan keprihatinan yang mendalam "Benar dugaan kita" katanya, suaranya lembut namun jelas "Informasi dari kepala desa mengonfirmasi, terakhir kali mereka mendapatkan bantuan adalah tiga tahun yang lalu. Itu pun mereka hanya menerima 12 kantung beras. Setelah itu, mereka benar-benar tidak mendapatkan apa pun. Mereka hanya mengandalkan hasil panen mereka sendiri, tetapi para bandit merampas hak mereka tanpa ampun"

Edgar mengerutkan dahinya, menekan amarah yang mulai menggelegak dalam dirinya "Siapa menurutmu yang bertanggung jawab atas ini?" tanyanya, menuntut jawaban yang masuk akal

Kate berpikir sejenak, mencari kata-kata yang tepat "Bukan aku ingin menuduh tanpa dasar, tapi wilayah ini berada di bawah tanggung jawab Duke Charles, bukan? Dan dari beberapa rumor yang kudengar, Duke Charles seringkali lalai dalam tugasnya. Dia lebih sibuk dengan urusan pribadinya daripada mengurus rakyatnya"

Rahang Edgar mengeras, menunjukkan betapa muaknya dia mendengar nama itu. Duke Charles bukanlah sosok yang asing baginya, pria itu adalah salah satu dari orang-orang yang pernah ia lihat bersekongkol dengan para iblis. Dan sekarang, ternyata dia juga menelantarkan desa ini, membiarkan rakyatnya menderita tanpa bantuan "Tikus itu memang tak boleh dibiarkan begitu saja" gumamnya dengan suara penuh kebencian

Kate mengangguk, mengerti sepenuhnya amarah yang dirasakan Edgar "Jadi, apa rencana kita selanjutnya, Ed?"

Edgar menarik napas panjang, menenangkan dirinya sebelum menjelaskan "Menurut informasi yang kudapat, bandit-bandit ini bukan sekadar bandit biasa. Mereka memiliki kemampuan seperti kita, kemungkinan besar mereka berasal dari dunia bawah. Kau tahu sendiri, para iblis itu sangat licik, mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan"

Kate terdiam, hatinya bergetar mendengar kata-kata Edgar. Pikirannya terjebak dalam pemikiran tentang ayahnya, seorang yang berada di balik banyak kekejaman dan penderitaan. Kenapa ayahnya selalu menciptakan kehancuran dan penderitaan bagi orang lain? Pertanyaan itu terus berputar dalam benaknya

Edgar melanjutkan "Menjelang matahari terbenam, bantuan akan datang. Untuk sekarang, kita harus memikirkan strategi untuk menangkap bandit-bandit itu. Mereka bukan hanya mencuri hasil panen, tetapi juga merusak kebun-kebun para petani. Mereka harus dihentikan"

Namun, sebelum Kate bisa merespons, suara riang anak kecil memecah suasana tegang di antara mereka "Kakak! Kakak cantik! Kakak tampan!" Teriakan ceria itu berasal dari Zoe yang berlari menghampiri mereka, dengan senyum lebar menghiasi wajah mereka. Tanpa ragu, mereka langsung memeluk Edgar

𝐊𝐚𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐚 | 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐠𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang