𝟏𝟓 - 𝐏𝐨𝐢𝐬𝐨𝐧

682 88 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















































Semenjak kejadian itu, Kate secara perlahan menjauhkan dirinya dari Jeano. Bukan karena dia ingin, tetapi karena pria itu sudah memiliki tunangan, dan Kate merasa perlu menghormati batasan itu agar tidak lagi terlibat dalam masalah dengan Lilyana. Meskipun hatinya masih berat, Kate tahu ini adalah jalan terbaik untuk menjaga perdamaian dan martabatnya sendiri

"Apakah ayah sudah mengirimkan gaun terbaru untukmu?" tanya Helena sambil menatap Kate. Mereka bertiga-Helena, Kate, dan Eloraa-sedang duduk santai di paviliun milik Eloraa. Itu adalah kebiasaan mereka untuk berkumpul di tempat yang tenang dan nyaman seperti ini

Kate mengangguk, matanya memandang Helena dengan rasa syukur dan sedikit humor. "Iya, karena kau memarahi paman, sekarang aku kewalahan dengan kiriman gaun-gaun baru setiap harinya. Lemari pakaianku sudah penuh sampai tak ada ruang tersisa lagi"

Eloraa terkekeh pelan sambil menyeduh teh melati yang aromanya memenuhi udara sekitar. "Yang Mulia memang selalu berlebihan. Tak heran kalau putrinya juga seperti itu" katanya sambil menyindir dengan nada bercanda

Helena memutar matanya, jelas merasa tersindir. "Seperti ini apa maksudnya, El? Kau bilang aku juga berlebihan?" tanyanya sambil melotot, meski tidak benar-benar marah

"Iya, kau memang selalu bersemangat tentang hal-hal baru, Helena. Itu sesuatu yang kami sukai darimu" jawab Kate, setuju dengan pernyataan Eloraa

Helena akhirnya tersenyum "Ngomong-ngomong, apa yang akan kalian bawa ke pesta ulang tahun paman? Kudengar dia akan mengadakan pesta dansa untuk kita?" Tanya Kate

"Benar" sahut Helena "Ayahku tidak ingin pestanya membosankan, jadi dia ingin ada pesta dansa. Apa yang akan kalian bawa?"

"Aku sudah menyiapkan ramuan untuk stamina tubuhnya" jawab Eloraa dengan tenang. "Ku dengar kesehatan Yang Mulia menurun akhir-akhir ini"

Helena tersenyum lebar. "Itu sangat bagus, El. Terima kasih sudah memperhatikan ayahku"

Kate kemudian menunjukkan sesuatu dari tasnya-sebuah syal yang telah dia rajut sendiri. "Aku merajut syal ini untuk paman" katanya dengan bangga

Mata Helena berbinar-binar melihat syal itu. "Ah, sayang sekali syal sebagus ini tidak menjadi milikku" katanya dengan nada canda, namun ada keinginan tulus di balik kata-katanya

Kate terkekeh. "Baiklah, baiklah, di lain kesempatan aku akan merajut syal untukmu, Helena"

Tiba-tiba, suara riuh terdengar ketika Leo, Edgar, Kaiser, Aeros, dan Jeano tiba di paviliun. Mereka terlihat lelah tetapi tetap ceria, menyusul setelah selesai dengan latihan mereka

"Ah, kalian bersenang-senang di sini sementara Sir Albe menghukum kami habis-habisan" keluh Leo sambil menjatuhkan dirinya di salah satu kursi

Kate cepat-cepat mengalihkan pandangannya saat melihat Jeano, berusaha menghindari kontak mata. Kaiser, yang selalu usil, langsung mengambil syal yang dibuat oleh Kate. "Wah, syal ini sangat bagus, Kate. Kau membuatnya sendiri?" tanyanya, kagum

𝐊𝐚𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐚 | 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐠𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang