𝟏𝟔 - 𝐆𝐨𝐝 𝐨𝐟 𝐬𝐞𝐚

562 77 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



































Ketukan di pintu terdengar, menambah ketegangan di ruangan. Aeros memasuki ruangan, ekspresi wajahnya menunjukkan keseriusan yang tak biasa. "Bisakah kalian keluar? Ada yang ingin aku bicarakan" katanya tegas

Helena, meskipun enggan meninggalkan ayahnya, akhirnya mengangguk dan bergabung dengan yang lain di kamar Aeros, sementara Eloraa tetap tinggal di kamar Vranz untuk mengobati sang Raja

Setelah mereka semua berkumpul, Leo yang tak bisa menahan rasa penasaran segera bertanya, "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?"

Aeros menatap teman-temannya dengan tatapan berat. "Kalian sudah tahu kan bahwa ada pembelot di istana ini? Dan mereka bekerja sama dengan penghuni dunia bawah" katanya, suaranya terdengar rendah namun jelas

Mereka semua mengangguk, menyadari betapa seriusnya situasi ini

"Setelah aku menyelidiki hal ini, hampir semua petinggi kerajaan adalah pembelot. Dan mereka bekerja sama dengan penghuni dunia bawah dengan iming-iming kekayaan yang dijanjikan" lanjut Aeros.

Namun yang paling mengejutkan adalah ketika Aeros melanjutkan penjelasannya, "Yang Mulia Vranz bahkan telah diracuni secara rutin. Racun ini sangat mematikan, takutnya..." Aeros berhenti sejenak, melirik Helena yang menuntut penjelasan lebih lanjut dengan tatapan penuh harap

Edgar, yang dikenal sebagai ahli dalam racun, segera diminta untuk memberikan pendapatnya. Aeros memberikan sampel racun yang telah ia ambil. Edgar mengendusnya perlahan, sebelum dengan cepat menjauhkan botol kecil itu. "Racun ini... dimana mereka mendapatkannya?" tanyanya, matanya menyiratkan rasa takut yang jarang terlihat

"Ada apa, Ed?" Kate bertanya dengan cemas, merasa firasat buruk mulai menyelimuti dirinya

"Ini adalah racun dari legenda ular ilahi... tapi dimana mereka mendapatkannya? Ini tidak masuk akal, karena ular ilahi sudah lama dinyatakan punah. Jika memang ada, tak sembarang orang bisa menemukan keberadaannya" jawab Edgar, suaranya dipenuhi ketidakpercayaan

Helena, yang suaranya bergetar, akhirnya memberanikan diri bertanya, "Bagaimana jika seseorang terkena racun itu?"

Edgar menatap teman-temannya, seolah meminta izin untuk mengatakan yang sebenarnya. Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, ia akhirnya berkata, "Orang yang terkena racun ular ilahi... resikonya hanyalah kematian. Yang berarti mereka memang berniat membunuh ayahmu"

"Apakah tidak ada cara untuk menyembuhkannya?" tanya Helena lagi, suaranya semakin putus asa

"Sayangnya, tidak ada. Kita hanya bisa memperlambat efek racunnya. Racun ular sangat berbahaya, bisa menyebabkan darah menggumpal, dan kalian tahu apa yang terjadi jika darah menggumpal... itu hanya akan menyebabkan kematian" jawab Edgar dengan nada getir

𝐊𝐚𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐚 | 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐠𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang